Pengaruh Demam Bagi Ibu Hamil yang Jarang Diketahui

Kesehatan terutama pengaruh demam bagi ibu hamil tentunya menjadi hal yang penting pada masa kehamilan. Hal ini pun membuat ibu hamil cenderung menjaga diri dan janinnya agar terhindar dari segala macam jenis penyakit. Bukan hanya penyakit serius saja melainkan juga penyakit ringan, termasuk seperti demam. Sepintas, demam memang dipandang sebagai masalah ringan yang mungkin bisa saja dialami oleh ibu hamil. Beberapa ibu hamil merasakan demam biasa dalam kurun waktu yang sebentar, setelah itu, demampun hilang dengan sendirinya tanpa diberi pengobatan.

Beberapa orang juga mengatakan bahwa gejala demam biasa umumnya terjadi karena adanya bawaan bayi dimana demam ini bukan merupakan masalah yang serius. Tapi sebenarnya, demam tetaplah merupakan suatu gejala yang harus segera ditangani dan diobati. Sebab, bisa saja demam yang dialami oleh ibu hamil ternyata merupakan gejala dari suatu infeksi yang harus diobati, ataupun gejala dari suatu penyakit serius yang bisa membahayakan janin dalam kandungan ibu. Dalam hal ini, jika dibiarkan, demam bisa memberikan dampak bagi perkembangan janin. Berikut ini beberapa pengaruh demam bagi ibu hamil.

1. Tidak Nyaman

Pada dasarnya, demam akan membuat ibu hamil menjadi tidak nyaman jika demam itu telah mencapai suhu yang cukup tinggi. Umumnya, demam dengan suhu badan yang tinggi membuat ibu hamil menjadi berkeringat dan bahkan tubuh menggigil tanpa demam, sehingga kondisi badan jadi menurun. Hal ini pun menyebabkan ibu hamil menjadi lemah dan lesu.

2. Nafsu Makan Menurun

Pengaruh demam bagi ibu hamil termasuk membuat kurang memiliki nafsu makan sehingga tidak ada asupan gizi yang masuk ke dalam tubuhnya. Tentunya, hal ini berkaitan dengan perubahan indra perasa dimana bila demam karena antibiotik, indra perasa ini tidak dapat mengecap cita rasa makanan. Hal inilah yang menyebabkan ibu hamil menjadi malas makan. Padahal keadaan ini berbahaya bagi kesehatan ibu hamil serta bagi perkembangan janin serta mempengaruhi nutrisi pada janin yang ada dalam rahimnya.

3. Dehidrasi

Selain itu, bila ibu hamil mengalami demam disertai sesak nafas akan cenderung mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Hal ini pun tentunya juga sangat membahayakan bagi kondisi ibu hamil serta janin yang dikandungnya. Sebab, bagaimanapun juga, tubuh manusia terdiri dari banyak cairan dimana cairan ini bisa diperoleh melalui air minum, atau air yang terkandung dalam makanan, seperti buah dan sayur.

4. Rentan Infeksi Sekunder

Demam karena radang yang menyebabkan ibu hamil akan membuat dirinya kehilangan daya tahan tubuh, sehingga kondisi ini dapat menyebabkan ibu hamil menjadi rentan terhadap bakteri atau virus. Padahal, jika ibu hamil sampai terinfeksi virus, maka ia memerlukan penanganan dan pengobatan yang lebih serius. Tidak hanya itu, demam pada ibu hamil yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan penyakit lainnya, seperti pusing dan sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan yang berlebihan.

Demikianlah pengaruh demam bagi ibu hamil. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil tetap menjaga kondisi agar tidak sampai terjangkit penyakit, baik penyakit berat maupun ringan. Disarankan juga agar segera menangani tanda dan gejala demam roseola untuk menghindari resiko yang lebih besar bagi janin didalam rahim. Karena jika dibiarkan, akan beresiko pada janin dalam kandungan, misalnya dapat menyebabkan bayi lahir autis, atau lahir dengan kondisi kelainan jantung.