Pengenalan dan Pencegahan Demam Tifus Paling Mudah

Demam tifus merupakan penyakit yang berpotensi mengancam keselamatan jika karena infeksi bakteri salmonella typhi. Bakteri tersebut bisa menular jika menelan makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi tinja sera urine seseorang yang sudah terinfeksi. Demam tifus umumnya terjadi di negara berkembang dengan kondisi sanitasi yang kurang memadai seperti tidak mencuci tangan karena kekurangan air bersih. Supaya bisa lebih jelas, berikut kami berikan ulasan tentang pengenalan dan pencegahan demam tifus selengkapnya untuk anda.

Pengenalan Demam Tifus

Seperti penyakit lain, demam tifus juga bisa dikenali dari beberapa gejala yang ditimbulkan meski umumnya gejala tersebut juga terjadi pada penyakit lainnya.

  1. Periksa Adanya Demam

Indikasi utama dari infeksi tifus adalah efek demam tinggi antara 39 hingga 40 derajat celcius. Biasanya gejala tifus sudah mulai tampak antara 1 hingga 3 minggu sesudah tubuh terpapar dengan bakteri.

  1. Gejala Sekunder

Tanda dan gejala demam tifus atau demam thypoid yang lain biasanya meliputi badan terasa lemas, sakit kepala, lesu, nyeri pada perut, konstipasi atau diare, muntah muntah dan nafsu makan yang menurun. Sedangkan beberapa penderita lainnya juga melaporkan mengalami bintik bintik datar berwarna merah mudah berwarna cerah dan denyut jantung yang lambat yakni kurang dari 60 denyut per menit.

  1. Kunjungi Dokter

Apabila anda mengalami demam tinggi disertai tidak enak badan, maka sebaiknya segera hubungi dokter. Jika ini dibiarkan, maka demam tifus bisa berakibat fatal serta menyebabkan kematian di 20% penderita akibat komplikasi penyakit.

  • Jika sakit dan kemungkinan menderita demam tifus, maka sebaiknya hindari kontak dengan orang lain serta tidak menyiapkan atau menyajikan makanan pada orang lain untuk mencegah komplikasi demam tifoid.
  • Jika bepergian ke luar negeri, hubungi konsulat untuk mendapatkan daftar yang disarankan.
  • Dokter akan menegaskan diagnosis lewat analisis pada sampel tinja atau darah agar bisa mendeteksi bakteri salmonella typhi.

Pencegahan Demam Tifus

Meski penyakit ini masih bisa disembuhkan dengan pengobatan dokter atau pengobatan alami, namun untuk menghindari bahaya yang bisa ditimbulkan, maka pengenalan dan pencegahan demam tifoid sangat penting untuk dilakukan. Beberapa langkah pencegahan yang bisa anda lakukan diantaranya adalah:

  1. Hindari Makanan Berisiko

Ketika sedang bepergian ke tempat yang berpotensi menularkan bahaya demam tifoid atau tifus, maka langka penting untuk melindungi diri anda adalah dengan menghindari makanan serta metode memasak tertentu. Lakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini untuk mencegah anda menelan makanan yang mungkin sudah terinfeksi.

  • Konsumsi makanan yang sudah dimasak dengan baik dan disajikan ketika masih panas karena suhu panas bisa membunuh bakteri.
  • Hindari sayuran dan buah yang tidak memiliki kulit seperti selada karena sangat mudah terkontaminasi ketika tidak dicuci dengan baik.
  • Jika ingin mengkonsumsi buah dan sayuran, maka kupas dan bersihkan lebih dulu dan pastikan anda mencuci tangan dengan air sabun panas.
  1. Perhatikan Minuman Anda

Pastikan anda hanya minum air yang berasal dari sumber bersih dan aman dengan mengikuti beberapa panduan berikut ini untuk menghindari gejala demam tifus.

  • Ketika minum, pilih air dalam kemasan bersegel atau didihkan sekitar 1 menit sebelum dikonsumsi.
  • Biasanya, minuman berkarbonasi dan minuman dalam kemasan lainnya lebih aman jika dibandingkan dengan minuman non karbonasi.
  • Minum tanpa es batu atau pastikan es batu tersebut dibuat dari air kemasan atau air yang sudah direbus. 
  1. Hindari Jajan Sembarangan

Hindari juga makanan dan minuman dari pedagang kaki lima sebab makanan yang dijual di tepi jalan cukup sulit menjaga kebersihan. Fakta lainnya, banyak pengunjung yang melaporkan jika mereka sakit jenis demam ini ketika minum atau makan sesuatu yang dijual di pedagang kaki lima.

  1. Hidup Bersih dan Sehat

Biasakan untuk mencuci tangan menggunakan sabun. Namun jika memang tidak ada sabun dan air, maka anda bisa memakai hand sanitizer yang mengandung alkohol setidaknya 60% untuk membersihkan tangan dan jangan menyentuh area wajah anda kecuali memang tangan anda sudah bersih. Hindari kontak terlalu dekat seperti memakai alat makan dan gelas bersama, berciuman atau berpelukan dengan penderita.