6 Penyebab Demam Berkepanjangan pada Anak

Demam merupakan suatu kondisi fisik yang dialami oleh tubuh. Gejala demam yang merupakan reaksi fisik tubuh ditandai dengan adanya kenaikan panas atau temperatur tubuh melebihi suhu normal yaitu 37 derajat celcius. Sebenarnya demam sendiri merupakan suatu hal alami dari tubuh. Adanya demam menandakan bahwa ketahanan tubuh atau antibodi pada anak ataupun orang dewasa sedang melakukan perlawanan untuk mengeluarkan zat asing berupa virus atau bakteri.

Hal alami dari demam sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan ketika anak terkena demam. Namun juga ayah bunda tidak boleh menyepelekan dan perlu mengetahui informasi mengenai penyebab demam pada anak. Demam yang masih dalam kurun waktu 3 hari dan kemudian si kecil pulih maka merupakan hal yang wajar. Demam yang diakibatkan karena virus biasanya lebih cepat pulih. Demam yang perlu diwaspadai adalah demam yang lebih dari 3 hari. Yuk sekarang ayah bunda simak penyebab demam berkepanjangan pada anak.

1. Infeksi Bakteri

Penyebab demam berkepanjangan pada anak yang banyak terjadi adalah infeksi bakteri. Biasanya demam akibat infeksi bakteri tidak sembuh dalam 3 hari meskipun telah minum obat penurun panas badan untuk anak. Infeksi bakteri gejala nya mirip dengan infeksi virus sehingga untuk membedakannya tergantung dari lama nya demam pada anak.

Infeksi bakteri yang sering menyebabkan demam berkepanjangan adalah infeksi saluran kemih, demam tifoid atau yang biasa disebut gejala tipes, pneumonia, infeksi tubercolosis (TBC) serta infeksi saluran telinga. Pada infeksi yang disebabkan bakteri ini memiliki gejala fisik demam disertai gejala lain yang menyertai badan si kecil yang menjadi tidak enak. Penyebab demam karena infeksi dapat diketahui ketika diperiksa ke dokter dan dilihat dari hasil laboratorium darah dan urin yang menunjukkan penyebab pasti demam.

2. Infeksi Kuman TBC

Infeksi TBC juga merupakan penyebab demam berkepanjangan pada anak yang disebabkan karena bakter Mycobacterium tubercolosis. TBC ini dapat diketahui dari gejala yang dialami oleh anak. Ketika si kecil mengalami gejala demam berkepanjangan, batuk menetap, sesak nafas yang tidak kunjung sembuh maka kalian perlu segera membawa ke dokter. Demam pada penderita TBC dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium yang direkomendasikan oleh dokter.

3. Campak

Campak merupakan infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam pada seluruh badan si kecil. Campak biasanya terjadi karena ditularkan. Gejala campak yang paling umum adalah timbulnya ruam dan demam pada si kecil. Sebenarnya campak dapat dicegah dengan vaksinasi campak yang dilakukan ketika anak masih kecil. Demam yang berkepanjangan dapat terjadi pada campak dapat disebabkan karena si kecil mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga infeksi lama untuk pulih dan membaik.

Sebaiknya ketika demam campak kalian perlu memulihkan daya tahan tubuh si kecil karena campak disebabkan karena infeksi virus. Kalian dapat memberikan si kecil banyak minum untuk mencegah si kecil kekurangan cairan dan bila perlu berikan obat penurun demam yang aman bagi anak. Bila sistem pertahanan tubuh si kecil telah membaik biasanya campak akan membaik dengan sendirinya.

4. Demam Berdarah

Demam berdarah terutama saat pergantian cuaca akan menyebabkan nyamuk demam berdarah mudah menyerang terutama pada anak. Pada anak gejala yang akan dialami ketika mengalami DBD adalah adanya bintik merah dan demam serta mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan muntah. Biasanya demam akan naik turun dan tidak membaik dalam beberapa hari.

Ketika kalian mengalami demam tidak membaik maka kalian perlu segera membawa si kecil ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mencegah penurunan trombosit. Langkah penting untuk DBD pada si kecil adalah dengan memberikan cairan yang hilang karena muntah dan demam yang biasanya dilakukan dengan infus saat dirawat di rumah sakit. DBD juga dapat diketahui pasti dari hasil laboratorium setelah disarankan oleh dokter.

5. Influenza Berat

Influenza sendiri merupakan penyakit disebabkan oleh virus dan dapat menular utamanya pada anak karena tertular teman atau anggota keluarga. Gejala flu yang dialami si kecil berupa demam bisa berkepanjangan bila flu tersebut sudah dalam kondisi berat ditambah pada anak daya tahan tubuh memang tidak sekuat orang dewasa. Bila si kecil mengalami kondisi yang mengakibatkan daya tahan tubuh yang lemah maka dapat membuat influenza tidak kunjung sembuh.

Ketika demam saat influenza selain memberikan obat penurun panas, kalian juga dapat menjaga si kecil agar tidak beraktivitas dahulu. Kalian dapat memberikan buah penurun panas anak yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Hal yang perlu dilakukan juga ketika influenza berat adalah selain istirahat adalah makan makanan yang bergizi dan menjaga kebersihan makan yang dapat bunda siapkan dari resep makanan untuk anak demam.

6. Cacar air

Cacar air bukanlah penyakit baru bagi si kecil. Cacar air sebenarnya tidak hanya terjadi di anak namun juga dapat terjadi ketika dewasa. Penyakit cacar air ini disebabkan oleh virus varicella zoster. Cacar air terkenal dengan penyakit yang sangat mudah menular terutama pada anak karena daya tahan tubuh masih belum kuat. Cacar air memiliki gejala demam dan terdapat bintik merah di seluruh tubuh anak yang berisi cairan. Demam biasanya terjadi cukup lama dan bisa memakan waktu hingga 1 minggu.

Pencarian penyebab demam berkepanjangan pada anak tidak mudah. Diperlukan pemeriksaan teliti oleh Dokter Spesialis Anak (Sp. A) yang terus menerus untuk mencari penyebabnya. Hal ini paling ideal dapat dicapai dengan perawatan rawat inap. Mungkin diperlukan pemeriksaan air seni (mencari tanda infeksi saluran kemih), pemeriksaan darah khusus, seperti kultur darah (pengambilan sampel darah, lalu dikondisikan secara khusus agar bakteri — bila ada — bertumbuh dan bisa diidentifikasi) dan pencarian tanda-tanda peradangan / penyakit auto-imun. Komunikasi yang baik antara orangtua/pengasuh dengan Dokter penting dalam pencarian penyebab ini. Orangtua/pengasuh dapat memberi informasi mengenai keseharian dan kebiasaan anak, dan Dokter (dari informasi tersebut) dapat menduga serta mengarahkan pencarian penyebab secara lebih terarah.