3 Penyebab Demam HIV Durasi dan Penanganan Terbaik

Seseorang yang terkena HIV biasanya akan mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih muda terserang penyakit. Berbagai penyakit yang menyerang tersebut menyebabkan demam tinggi pada ODHA atau orang dengan HIV AIDS yang sering disebut dengan demam HIV.

Apakah Demam HIV?

Seperti virus lainnya, virus HIV bisa menyebar dan menginfeksi seseorang dengan banyak cara. Ketika seseorang sudah positif terkena HIV, maka akan muncul banyak gejala dari ringan hingga berat seperti berkeringat saat malam hari, nyeri pada persendian, menggigil, sakit tenggorokan, kemerahan pada kulit dan penurunan berat badan.

Sedangkan gejala yang paling umum terjadi pada penderita HIV adalah demam kronis jika dibandingkan dengan jenis demam lain pada umumnya yang bahkan juga disertai dengan panas dingin atau meriang hebat. Lalu, apa saja sebenarnya penyebab demam HIV tersebut?

Penyebab Demam HIV

Ada banyak faktor yang bisa membuat penderita HIV bisa terserang demam dari mulai bentuk reaksi negatif obat obatan hingga gejala kondisi medis lain. Beberapa penyebab demam HIV lain diantaranya adalah:

  1. HIV Akut

Seseorang yang baru tertular HIV masih dianggap berada di fase awal infeksi yang disebut sebagai infeksi HIV akut atau primer. Umumnya gejala HIV akan baru terlihat antara 2 hingga 4 minggu sesudah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala yang ditimbulkan bisa berbentuk demam disertai sakit tenggorokan, berkeringat malam hari, ruam, kelelahan sampai kelenjar getah bening yang membengkak.

Sebetulnya, hal ini masih dianggap normal sebab demam pada penderita HIV adalah respon imun pada infeksi virus. Sehingga ketika seseorang sudah terinfeksi HIV akut, maka femam berfungsi sebagai tanda jika sistem kekebalan tubuh penderita masih bekerja dengan baik.

  1. Infeksi Oportunistik

Untuk orang dengan HIV cukup lama sampai berkembang menjadi AIDS, maka demam HIV bisa menjadi tanda dari infeksi oportunistik. Infeksi ini bisa terjadi sebab sistem tubuh semakin melemah karena sulit melawan infeksi. Beberapa jenis infeksi oportunistik dari ringan sampai serius diantaranya adalah:

  • Bronkitis
  • Herpes simpleks
  • Penumonia
  • Kandidialis
  • Tuberkulosis
  • Bronkitis
  • Herpes esofagitis
  • Cytomegalovirus atau CMV.
  1. Kanker

Komplikasi HIV serius bisa sampai menyebabkan sel kanker berkembang dalam tubuh khususnya bagi ODHA dengan kekebalan tubuh yang sudah menurun drastis. Ini yang kemudian menyebabkan sel kanker bisa tumbuh dan berkembang secara mudah dan cepat. ODHA nantinya akan memiliki risiko terkena kanker yang kemudian menyebabkan demam panas, seperti:

  • Kanker serviks
  • Limfoma
  • Kanker prostat
  • Sarkoma kaposi
  • Kanker paru paru. 

Berapa Lama Demam Terjadi?

Durasi jenis demam HIV tidak selalu sama pada setiap penderita sebab tergantung dari penyebab demam HIV dan juga cara yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Demam HIV juga bisa terjadi kapan saja serta memiliki pola yang tidak tentu sebab dalam tahap awal penyakit HIV umumnya bisa berlangsung dalam hitungan bulan sampai tahunan.

Sebagai contoh, jika gejala demam terjadi karena infeksi oportunistik, maka durasi bisa dipicu dari jenis infeksi, pengobatan dan juga kondisi tubuh penderita. Akan tetapi jika demam terjadi karena reaksi mengkonsumsi beberapa jenis obat, maka durasi demam tergantung dari jenis obat yang dikonsumsi, lawa waktu obat dan juga kondisi dari penderita.

Penanganan Demam HIV

Untuk penanganan dan pengobatan demam pada penderita AIDS umumnya didasari dari tingkat keparahan dan juga penyebab demam HIV. Namun dalam beberapa kasus, maka disarankan untuk memperbanyak waktu istirahat sekaligus mencukupi cairan dalam tubuh. Mengkonsumsi beberapa jenis obat seperti ibuprofen atau acetaminophen juga bisa dilakukan. 

Apabila demam HIV yang terjadi disebabkan infeksi oportunistik, maka dokter kemungkinan akan memberi resep antibiotik untuk demam, anti virus dan juga jenis obat lain yang dibutuhkan. Umumnya demam yang terjadi memang merupakan demam biasa sehingga bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi dalam beberapa kasus, demam juga bisa dijadikan tanda masalah serius yang butuh perawatan lebih khusus.

Diagnosis dan pengobatan dini dianggap bisa membantu untuk meringankan demam beserta gejala yang menyertai. Sehingga, orang dengan demam berulang mencurigakan atau penderita HIV yang demam, maka sebaiknya tidak menunda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan terbaik.