6 Penyebab Kejang Pada Bayi Tanpa Demam – Gejala – Bahaya

Bayi memang rentan terkena berbagai macam penyakit dan gejala penyakit karena daya tahan tubuhnya yang masih lemah dan sistem imun belum terbentuk dengan sempurna. Selain demam panas, penyakit lain yang mungkin menyerang bayi adalah kejang demam. Kejang demam biasanya disebabkan oleh demam pada bayi yang suhunya terlalu tinggi. Karena hubungan demam dengan kejang yang erat, maka kejang seringkali menjadi efek samping demam tinggi yang tidak bisa diabaikan.

Padahal kejang tidak harus didahului dengan ciri ciri demam pada bayi yang terlalu tinggi, tetapi kejang bisa datang tanpa demam. Inilah penyebab  kejang pada bayi tanpa demam yang harus dipahami:

Penyebab Kejang Pada Bayi Tanpa Demam

Selama ini banyak yang mengira penyebab step pada bayi adalah suhu tubuh yang terlalu tinggi saat bayi demam atau ketika panas hilang timbul pada bayi tidak cepat sembuh. Namun kejang bisa muncul tanpa disertai panas dan inilah penyebabnya:

  • Kelainan Sejak Lahir.

Kejang bayi yang muncul tanpa disertai dengan demam bisa jadi merupakan kelainan yang dimiliki bayi sejak lahir. Kelainan ini mempengaruhi fungsi otak bayi yang berdampak langsung pada kinerja syarafnya. Saat syaraf bayi tidak berfungsi dengan baik dan fungsi otak terganggu, dampaknya adalah kejang.

  • Proses Kelahiran.

Hal lain yang menjadi penyebab kejang pada bayi tanpa demam adalah proses kelahiran bayi yang sulit. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi ibu atau kondisi bayi itu sendiri yang mengakibatkan kurangnya suplai oksigen ke otak bayi. Pada saat saat krisis, kekurangan oksigen menyebabkan bayi kejang.

  • Ukuran Kepala Bayi Tidak Normal. 

Ukuran kepala bayi yang tidak normal bisa menjadi penyebab bayi kejang. Baik kepala bayi terlalu besar atau terlalu kecil, hal tersebut akan mempengaruhi kadar oksigen yang masuk ke dalam otak. Agar bisa berfungsi dengan normal, otak membutuhkan kadar oksigen yang pas.

  • Berat Lahir Terlalu Besar. 

Berat normal bayi yang baru lahir adalah 2,5 kg sampai 3,5 kg. Jika berat saat lahir mencapai 4 kg atau lebih bisa beresiko kejang pada bayi. Kejang biasanya terjadi dalam sampai hari ke 28 bayi dilahirkan.

  • Bayi Memiliki Gangguan Hipoglikemik. 

Kondisi ini biasanya dialami bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes. Tingginya kadar gula dalam darah ibu selama mengandung mempengaruhi kadar gula dalam darah bayi secara langsung sehingga bayi menderita hipoglikemik yang menyebabkan tubuhnya kejang.

  • Kekurangan Elektrolit Pada Bayi. 

Bayi yang memiliki riwayat muntah dan diare mempunyai resiko lebih tinggi untuk mengalami kejang tanpa demam. Muntah dan diare menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh bayi menjadi tidak seimbang.

Gejala Kejang Pada Bayi Tanpa Demam

Demam yang sering terjadi pada bayi adalah demam biasa yang bisa sembuh dalam waktu 1 atau 2 hari saja. Namun kejang juga bisa menyerang bayi tanpa didahului dengan gejala demam biasa terlebih dahulu. Ini dia gejala kejang pada bayi yang harus diwaspadai:

  • Badan bayi menjadi kaku, tegang, dan tidak bergerak.
  • Mata melotot dan bola mata berbalik ke atas hingga pupil tidak terlihat.
  • Bayi kehilangan kesadaran.
  • Tangan bergetar hebat atau tremor.
  • Bayi mengeluarkan air liur dan air mata.

Bahaya Kejang Pada Bayi

Kejang memang salah satu dampak dari demam tinggi yang diderita oleh bayi. Kondisi tubuh yang berguncang tidak terkendali membuat orang tua akan sangat panik dan mengkhawatirkan efek samping kejam demam pada anak bayi mereka. Hal ini sebetulnya tidak salah karena jika bayi terlalu sering mengalami kejang akan berdampak tidak baik untuk pertumbuhannya di masa depan.

Kejang bisa muncul karena panas hilang timbul pada bayi yang tidak kunjung sembuh. Agar kejang tidak semakin parah, ketahui langkah perawatan anak demam kejang untuk diterapkan pada bayi.

Selain itu orang tua juga harus memahami bahaya yang mungkin timbul akibat kejang yang dialami bayi seperti berikut ini:

  • Kejang bisa membuat bayi kekurangan suplai oksigen dalam tubuhnya. Hal ini tentu akan sangat fatal jika dibiarkan tanpa ditangani. Kekurangan oksigen dalam waktu lama bahkan bisa menyebabkan kematian pada bayi.
  • Dampak buruk lain yang timbul dari kejang ada pertumbuhan anak menjadi tidak maksimal karena terjadi kerusakan sel dalam tubuh akibat kejang. Kerusakan sel terjadi akibat aliran listrik yang dikirimkan oleh otak serta otot yang menjadi kaku sehingga menghambat perkembangan sel.
  • Epilepsi atau penyakit ayan bisa muncul karena bayi terlalu sering mengalami kejang. Jangan biarkan kejang demam menjadi epilepsi pada bayi. Epilepsi adalah penyakit yang berbahaya karena bayi penderita epilepsi sangat mudah mengalami kejang kapan saja dan di mana saja.
  • Bahaya lain dari kejang demam yaitu bisa menyebabkan kelainan mental dan kelumpuhan. Lakukan cara mencegah demam kejang yang benar. Hal ini bisa terjadi jika bayi sering mengalami kejang bahkan tanpa penyebab pasti.

Itulah penjelasan lengkap tentang penyebab kejang pada bayi tanpa demam yang harus dipahami. Beserta dengan gejala yang muncul saat kejang serta bahaya yang ditimbulkan oleh kejang. Perlu diketahui bahwa kejang tidak mudah menyerang bayi. Kejang juga bukan fenomena biasa yang bisa