6 Penyebab Merasa Buruk Saat Demam

Naiknya suhu tubuh menjadi pertanda jika tubuh anda sedang mencoba untuk melawan sesuatu yang sedang menyerang tubuh. Hal tersebut akan sangat menguras dan bisa memberikan rasa lelah untuk seluruh tubuh dan juga kebutuhan tidur yang semakin meningkat. Lalu, apa saja sebenarnya penyebab merasa buruk saat demam?, berikut beberapa penjelasannya.

Gejala Tubuh Terasa Buruk Saat Demam

Ada beberapa gejala yang bisa terjadi saat sedang demam dan bisa menimbulkan perasaan buruk yang terkadang tidak tertahankan. Beberapa diantaranya adalah:

  • Tubuh terasa sakit dan nyeri.
  • Kelelahan dan butuh tidur lebih banyak.
  • Sakit kepala atau perasaan jika kepala terasa seperti balon dan terlalu besar.
  • Panas dingin.

1. Nyeri Tubuh

Nyeri pada tubuh mungkin memang tidak disebabkan oleh demam berkepanjangan sebab terkadang bisa disebabkan karena pembengkakan dan racun yang menumpuk di dalam tubuh. Ketika tubuh sedang melawan hal hal tersebut, maka tubuh akan mengalami kelelahan sehingga menjadi salah satu penyebab merasa buruk saat demam.

2.  Sitokin

Respons imun tubuh menjadi alat yang ampuh namun juga memiliki efek samping seperti pilek ringan yang disebabkan oleh interleukin 1 atau IL 1. Ini merupakan sitokin yang dikeluarkan sistem kekebalan tubuh ketika anda mengalami infeksi yang kemudian menyebabkan salah satu jenis demam sekaligus merasa butuk sehingga butuh istirahat dan memberikan tubuh kesempatan untuk melawan infeksi tersebut.

Acetaminophen bisa digunakan untuk menghambat produk IL 1 sehingga bisa mengobati demam dan malaise yang terjadi.

3. Bahan Kimia Dalam Tubuh

Lonjakan demam disebabkan karena bahan kimia dalam tubuh yang dilepaskan ke aliran darah yang membuat tubuh terasa buruk ketika sedang demam. Pada kasus virus, ini bisa terjadi sesudah virus menginvasi sel sel dalam tubuh dan mengambil alih sel tersebut kemudian membuat jutaan salinannya sendiri.

Ketika sampai ke tahap kritis, maka sel sel tersebut bisa meledak dan mengeluarkan miliaran salinan virus baru ke dalam aliran darah yang kemudian bisa menginfeksi sel sehat lain dan prosesnya akan berulang.

4. Saluran Udara yang Meradang

Ketika saluran udara meradang dan menghasilkan lendir dan demam, maka ini juga akan menyebabkan hidung berair, batuk serta bersin. Sitokin juga menyebabkan tubuh menaikkan suhunya sehingga demam bisa terjadi.

Terlebih lagi, interferon sitokin juga dikaitkan dengan sering demam dan sakit kepala di mana pembuluh darah di otak akan melebar sebagai respons dari demam yang menyebabkan sakit kepala dengan cara meningkatkan tekanan dalam kepala anda.

5. Virus Flu

Virus flu yang menginfeksi paru paru secara langsung penyebab ciri demam biasa juga mengakibatkan sesak napas dan radang paru paru. Tubuh nantinya akan diaktifkan secara besar besaran sebagai usaha untuk melawan virus sehingga akan terlalu banyak bahan kimia internal yang dilepaskan.

Ketika seseorang menderita flu dan tetap aktif, maka akan menambah peradangan di seluruh tubuh yang disebabkan karena sitokin. Ini menyebabkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pulih akan semakin terkuras sehingga perasaan buruk ketika sedang demam bisa terjadi.

6. Sakit Kepala

Gejala yang paling sering terjadi ketika sedang demam panas adalah sakit kepala yang disebabkan karena penyakit dan juga disebabkan karena ketegangan dan cairan yang tidak seimbang. Perasaan kepala yang terasa seperti balon disebabkan karena cairan di dalam tubuh tidak seimbang khususnya pada bagian telinga dalam yang kemudian menyebabkan perasaan buruk.

Ketika demam terjadi, maka tubuh bisa merasa kedinginan, keringat yang mengalir untuk mendinginkan tubuh agar bisa mencapai suhu tubuh yang normal kembali.

Demikian ulasan dari kami kali ini tentang beberapa penyebab merasa buruk saat demam. Beberapa gejala demam menjadi faktor utama kenapa tubuh bisa terasa sangat tidak enak dan buruk saat demam. Ini bisa terjadi karena tubuh sedang berjuang keras melawan serangan parasit, bakteri atau virus penyebab demam sehingga kelelahan terjadi dan membuat tubuh anda terasa buruk.