Pola demam Pel ebstein merupakan demam tingkat tinggi yang akan terus naik dan turun setiap 7 hingga 10 hari sekali. Demam akan naik secara tiba tiba dan tetap tinggi selama satu minggu atau lebih dan kemudian turun mendekati normal dan akan tetap rendah selama satu minggu. Sesudah itu, pola demam naik turun tersebut akan berulang kembali. Oleh karena otu, dokter perlu mengetahui suhu tubuh penderita selama beberapa minggu agar bisa mengidentifikasi demam pel ebstein tersebut.
Tidak semua pasien dengan penyakit Hodgkin akan memiliki pola demam penyakit pel ebstein ini. Faktanya, hanya sedikit yang hanya memiliki pola tersebut. Akan tetapi, ketika ini terjadi, maka bisa menjadi petunjuk kuat jika penyelidikan untuk limfoma Hodgkin mungkin tepat.
Gejala demam sendiri merupakan satu dari beberapa gejala penting dari limfoma Hodgkin yang juga sering disebut dengan penyakit Hodgkin. Pola demam penyakit pel ebstein ini dinamai dari dua dokter Eropa yakni Pieter Pel dan juga Wilhelm Ebstein yang memperhatikan kemudian melaporkan pola tersebut lebih dari satu abad yang lalu.
Demam Pel Ebstein dan Limfoma Hodgkin
Demam intermiten lama yang umumnya terlihat pada sekitar 35 persen orang dengan limfoma hodkin. Akan tetapi untuk demam Pel Ebstein, demam tinggi selama 1 hingga 2 minggu diikuti tanpa demam selama 1 hingga 2 minggu akan terjadi yang jarang terlihat pada limfoma Hodgkin.
William Ebstein merupakan dokter asal Jerman dan ahli patologi menggambarkan sesuatu yang disebut dengan remeksent pireksia yang terjadi pada limfadenoma di tahun 1887.Pieter Klazes Pel sudah menggambarkan fenomena ini yang terjadi dengan limfoma Hodgkin beberapa bulan sebelumnya dalam jurnal yang sama sehingga disebut dengan demam Pel Ebstein.
Sejak saat itu, beberapa kontroversi sudah muncul tentang seberapa sering demam Pel Ebstein sebenarnya terjadi pada limfoma Hodgkin. Beberapa orang berpendapat jika karena nama jenis demam didasarkan pada sejarah, mahasiswa kedokteran mungkin lebih mengenal hubungan Pel Ebstein dengan limfoma Hodgkin daripada yang seharusnya berdasarkan pada kelemahan relatif dari asosiasi tersebut.
Meski demikian, demam periodik pada limfoma didokumentasikan dengan baik dalam literatur medis. Berikut adalah kasus yang diadaptasi dari laporan tahun 1995 di New England Journal of Medicine yang awalnya menunjukkan grafik suhu pria tersebut, menaikkan suhu tinggi dan normal dalam siklus selama beberapa minggu:
Laporan Khusus
Seorang pria berumur 50 tahun mengalami demam, keringat malam dan batuk tidak produktif selama 10 minggu. Dia mengkonsumsi obat anti demam selama periode demam dan istrinya mencatat suhunya pada 56 dari 71 hari.
Biopsi kelenjar getah bening serviks yang membesar dengan cepat mengungkapkan limfoma Hodgkin sclerosing nodular. Demam pasien dan gejala lainnya segera menghilang sesudah siklus kemoterapi pertama.
Pola Demam
Pola demam dijelaskan dalam semua jenis istilah yang berbeda yang bisa sangat membingungkan seperti demam intermiten, demam remitan, demam berkelanjutan, demam berulang dan lain sebagainya.
Dalam banyak kasus, pola pola tersebut bisa bersifat sugestif namun tidak spesifik untuk penyakit tertentu. Namun, berikut adalah beberapa pola yang terkadang dipertimbangkan oleh dokter:
Demam kambuh dengan periode di mana pasien tidak demam selama satu hari atau lebih antara eposide demam bisa dilihat dari demam malaria, demam akibat gigitan tikus, infeksi Borrelia dari ketenaran penyakit Lyme dan limfoma.
Episode demam berulang atau penyebab demam berulang anak selama periode enam bulan bisa menunjukkan serangkaian penyakit yang berbeda termasuk keadaan defisiensi imun. Menemukan apa yang menyebabkan demam berkepanjangan dalam beberapa kasus menjadi proses yang sangat kompleks. Anda bisa mempelajari tentang pola demam Pel Ebstein ini pada demam yang tidak diketahui asalnya atau biasa disebut dengan FUO.
Demikian ulasan singkat yang bisa kami berikan kali ini tentang pola demam Pel Ebstein lengkap diagnosisnya yang diambil dari kejadian seorang pria berumur 50 tahun. Semoga bisa bermanfaat dan menambah informasi anda.