4 Penyebab Umum Suhu Tubuh Anak Rendah, Apakah Berbahaya?

Semenjak lahir, setiap manusia mempunyai sistem homeostasis yang berfungsi untuk menjaga agar suhu tubuh normal manusia. Untuk itulah, ketika suhu tubuh anak rendah atau tinggi, maka menandakan jika ada sesuatu masalah pada sistem tubuh anak. Kebanyakan orang sudah mengetahui jika suhu tubuh yang meningkat pada anak sampai demam umumnya menjadi pertanda dari infeksi virus, kuman atau bakteri. Namun, apa yang sebenarnya terjadi ketika suhu tubuh anak rendah atau meurun sampai kulit anak akan terasa dingin pada saat tersentuh?, apakah ini normal atau berbahaya?. Berikut penjelasan selengkapnya untuk anda.

Suhu Tubuh Normal Pada Anak

Ketika bagian telapak tangan dan kaki anak atau permukaan kulit tidak terasa dingin ketika disentuh, maka suhu tubuh bisa dikatakan masih normal. Sedangkan jika terasa dingin saat disentuh, maka langkah yang sebaiknya anda lakukan adalah memilih salah satu cara mengukur suhu tubuh seperti mengukur suhu tubuh anak memakai termometer anus, mulut, telinga atau ketiak.

Pada keadaan normal, suhu tubuh anak akan berada di sekitar 36.5 hingga 37 derajat celcius. Angka ini nantinya akan berubah ubah sepanjang hari seperti pada anak tidur di malam hari, sore atau pagi sesudah mandi, sesudah beraktivitas fisik dan sebagainya.

Kenapa Suhu Tubuh Anak Rendah?

Walaupun masing masing orang akan memiliki suhu tubuh yang berbeda beda antara satu dengan yang lain. Namun jika suhu tubuh anak sudah berada di bawah 36.5 derajat celcius, maka menandakan jika anak sedang mengalami masalah kesehatan tertentu, diantaranya:

  1. Kurang Beraktivitas Fisik

Apabila anak tidak terlalu banyak beraktivitas fisik atau bergerak, maka suhu tubuh akan semakin rendah. ini bisa terjadi karena tubuh anak yang pasif umumnya akan menyebabkan sistem metabolisme semakin lambat yakni proses pembakaran kalori menjadi energi. Beraktivitas fisik atau bergerak menjadi salah satu hal yang menyebabkan proses pembakaran tersebut sehingga jika anak anda kurang bergerak, tubuh anak akan terasa dingin, lemas dan pucat namun tidak demam.

  1. Asupan Nutrisi Tidak Seimbang

Jika pola makan dan asupan nutrisi yang diterima anak seimbang, maka akan sangat membantu suhu tubuh anak tetap normal. Akan tetapi jika anak lapar, maka bisa menyebabkan tubuh anak mengalami gejala demam atau sebaliknya yakni suhu tubuh yang menurun. Hal ini juga berlaku ketika tubuh anak kekurangan nutrisi seperti iodin, kalori dan zat besi, maka juga bisa menurunkan suhu tubuh anak. Untuk itu, pastikan anda selalu menjaga pola makan anak agar selalu teratur dan seimbang. 

  1. Kurang Darah

Kurang darah atau anemia defisiensi besi atau sirkulasi darah yang tidak berjalan dengan lancar juga bisa mempengaruhi suhu inti yakni organ dalam dan juga suhu tubuh anak. Jika anak terlihat lemas, kesulitan bernapas, pucat, badan terasa dingin dan kesemutan, maka kemungkinan besar anak anda mengalami kekurangan darah.

Anak yang kekurangan darah juga bisa terserang infeksi hingga sakit lebih mudah. Gejala lain adalah attention span atau rentang perhatian singkat serta pertumbuhan semakin lambat dibandingkan dengan anak lain seusianya. Selain itu, berhati hatilah jika anak anda mengalami kekurangan darah, maka bisa mengakibatkan gangguan belajar dan juga hambatan perkembangan mental berbeda dengan yang terjadi ketika anak mengalami demam berkepanjangan

  1. Gejala Penyakit Ringan

Suhu tubuh anak yang menurun dan menjadi pertanda sakit yang biasanya terjadi adalah influenza atau masuk angin. Suhu tubuh anak yang rendah akan sering terjadi pada anak justru sebelum terjadinya demam panas. Hal ini terjadi karena bakteri, virus dan kuman terganas akan menyerang tubuh ketika suhu tubuh anak rendah.

Namun, sistem kekebalan tubuh akan melawan dengan cara meningkatkan suhu inti dan panas tubuh sehingga anak anda akan mengalami salah satu dari jenis demam. Sesudah minum obat penurun panas, maka yang akan terjadi adalah menurunnya suhu tubuh.