Berapa Sebenarnya Suhu Tubuh Normal dan Kenapa Bisa Naik Turun?

Suhu normal tubuh manusia sebetulnya memang bisa berubah ubah sepanjang hari. Ini terjadi karena tubuh manusia bisa mengubah suhu inti dengan sendirinya sesuai dengan lingkungan sekitar dan juga musim. Untuk suhu tubuh orang yang sehat biasanya bisa naik dan turun sekitar 0.5 derajat celcius dalam satu hari dan bisa lebih rendah saat pagi hari serta lebih tinggi saat sore hingga malam tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Ini mengartikan jika suhu tubuh yang berubah menjadi bagian mekanisme pertahanan tubuh manusia secara alami. Akan tetapi, tetap penting untuk memastikan jika suhu tubuh yang naik turun tersebut bukan dari kondisi medis yang medasari seperti demam. Berikut ulasan dari kami tentang suhu tubuh normal manusia dan apa yang bisa menyebabkan suhu tubuh naik turun.

Suhu Normal Tubuh Manusia

Biasanya banyak orang yang beranggapan jika suhu tubuh normal pasti berada di sekitar 37 derajat celcius. Akan tetapi sebenarnya pernyataan tersebut bisa menyesatkan dan sudah banyak dibantah studi medis. Dalam sebuah studi Journal of American Medical Association menyatakan jika suhu normal manusia dewasa rata rata adalah 36.7 derajat cekcius dan bukan tepat di angka 37 derajat celcius. Secara umum medis juga sepakat jika suhu tubuh normal memang berkisar antara 36.1 hingga 37.2 derajat celcius. Meski standar tersebut sebetulnya juga tergantung dari beberapa hal, seperti:

  • Usia seseorang
  • Kondisi fisik orang tersebut
  • Aktivitas yang sudah dilakukan

Waktu pada hari tersebut

Bagaimana suhu tubuh diukur seperti cara mengukur suhu tubuh dari ketiak yang biasanya memperlihatkan 0.5 derajat celcius lebih rendah dari suhu tubuh inti.

Sedangkan suhu tubuh manusia akan cenderung menurun seiring dengan bertambahnya usia. Dalam sebuah studi Rumah Sakit Universitas Winthrop di new York menyatakan jika orang lanjut usia bisa memiliki suhu tubuh normal lebih rendah dari suhu standar. Dari 150 orang lanjut usia sekitar 81 tahun, para periset menemukan jika suhu rata rata tubuh para lansia tidak pernah sampai 37 derajat celcius sehingga suhu tubuh cepat panas tidak akan terjadi. Temuan tersebut memperlihatkan jika sat lansia sedang sakit pun, maka suhu tubuh tidak akan naik hingga mencapai suhu yang dikenal orang dengan sebutan demam yakni diatas 37 derajat celcius. Sementara di sisi berbeda, suhu tubuh yang terlalu rendah yakni di bawah 35 derajat celcius biasanya menjadi tanda dari penyakit tertentu.

Dengan ini, maka batas suhu tubuh yang bisa dikatakan demam akan berbeda beda untuk masing masing orang berdasarkan waktu pada hari tersebut sehingga agar bisa mengetahui berapa suhu tubuh normal seseorang, maka beberapa faktor juga harus diperhitungkan.

Penyebab Suhu Naik Turun

Tubuh manusia bisa mengubah suhu untuk menyesuaikan antara diri dengan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Apabila seseorang berkeringat pada lingkungan panas, maka ini terjadi agar tubuh bisa tetap dingin dan suhu tubuh panas namun tidak sakit. Sedangkan tubuh akan berusaha menjaga kehangatan ketika suhu yang ada di sekelilingnya rendah. Untuk melakukan hal tersebut, maka otak akan mengirim sinyal ke seluruh bagian tubuh agar bisa memasok lebih banyak darah dari pembuluh kapiler ke bagian tubuh yang hangat. Respon tersebut bisa membuat tubuh gemetar menggigil yang kemudian bisa menghasilkan panas sehingga suhu tubuh bisa dijaga. 

Selain itu, suhu tubuh juga bisa berubah ketika seseorang sedang merokok, minum minuman yang mengandung alkohol dan bahkan ketika sedang berbohong. Berikut adalah beberapa penyebab lainnya kenapa suhu tubuh bisa naik dan turun.

  1. Pertumbuhan Badan

Suhu tubuh bisa naik turun pada bayi atau suhu tubuh anak rendah yang disebabkan karena sedang dalam masa tumbuh kembang yang membuat sistem internal tubuh bayi belum sampai pada fungsi optimal. Suhu tubuh bayi bisa meningkat dalam hitungan beberapa hari sesudah bayi dilahirkan namun akan turun sedikit ketika bayi sudah memasuki usia pertengahan.

  1. Perubahan Hormon

Suhu tubuh sangat sensitif terhadap hormon sehingga ini yang menyebabkan suhu tubuh wanita akan lebih tinggi atau rendah saat ovulasi atau menstruasi yang juga akan terjadi sesudah menopause. Sedangkan perubahan metabolisme pada masa kehamilan bisa menyebabkan suhu tubuh meningkat atau panas.