7 Tipe Demam Terlengkap Beserta Contohnya

Demam adalah salah satu gejala penyakit yang sering dialami oleh siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Demam pada bayi biasanya dapat terjadi disebabkan beberapa perkembangan pada pertumbuhan badannya salah satu contohnya seperti ditandai dengan munculnya gigi susu. Demam dapat termasuk ke dalam serangkaian gejala dan tanda penyakit seperi manifestasi berupa demam, penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri dan virus, gangguan pusat pengatur nafas hingga keracuan beberapa jenis makanan tertentu.

Demam sendiri merupakan salah satu gejala yang sangat diperlukan oleh tubuh sebagai serangkaian pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk. Tingkatan demam dapat membantu dokter untuk mendiagnosis sejauh mana penyakit telah menyerang tubuh.

Tubuh yang sedang mengalami demam biasanya suhu tubuhnya akan diatas suhu normal dan dapat melonjak ke suhu yang sangat tinggi hingga mencapai 38 derajat celcius, beberapa gejala yang muncul seperti demam nyeri sendi pusing mual. Didunia terdapat beberapa tipe demam dan contoh penyebabnya yang telah banyak diteliti guna mencari sumber dan pengobatan yang tepat dalam menangani tiap diagnosis penyakit demam ini. Beberapa tipe demam dan contoh penyakit diantaranya yaitu :

  1. Demam kontinyu

Tipe demam dan contoh penyebabnya yang pertama adalah tipe demam kontinyu, tipe demam yang satu ini memiliki ciri-ciri dimana demam yang terjadi secara bertahap akan terus menerus naik serta memiliki toleransi fluktuasi yang tidka lebih dari 10C. Tipe demam ini dapat menjadi penyebab anak panas di malam hari. Contoh penyakit dari tipe demam ini adalah demam yang timbul dari penyakit demam berdarah seperti demam dengue, demam tifoid, gejala pneumonia serta infeksi respiratorik, demam yang terjadi akibat menurunnya sistem imun tubuh, infeksi beberapa jenis virus, sepsis, gejala demam malaria falcifarum dan lain-lain.

  1. Demam Remiten

tipe demam dan contoh penyakitnya berikutnya adalah tipe demam remiten. Tipe demam ini pada tubuh akan menyebabkan terjadinya demam terus menerus dan dalam beberapa kasus terkadang suhu tubuh akibat demam akan turun namun penurunannya tidak akan mencapai suhu tubuh normal. Contoh penyakit yang memiliki gejala demam remiten adalah penyakit yang timbul akibat infeksi virus, demam tifoid pada fase awal, tubuh terinfeksi oleh tuberkolosis paru dan terjadinya endokarditis infektif. Tipe demam ini dapat menjadi ciri ciri demam pada bayi akibat suhu tubuhnya yang meningkat.

  1. Demam intermiten

tipe demam dan contoh penyakitnya selanjutnya adalah demam intermiten yang merupakan tipe demam yang suhu tubuhnya akan meningkat dan hanya terjadi pada beberapa waktu tertentu saja setelahnya suhu tubuh akan kembali ke suhu normal. Demam ini tentunya dapat menjadi penyebab anak panas mendadak di malam hari. Walau suhu tubuh dapat turun hingga ke suhu tubuh normal, namun kemudian suhu tubuh akan meningkat kembali bergitu seterusnya hingga demam teratasi. Contoh penyakit yang gejala demam nya termasuk ke dalam tipe demam intermiten adalah demam akibat infeksi malaria, demam tifoid dan pyaemia. Tipe demam intermiten ini terbagi ke dalam beberapa subtipe diantaranya yaitu :

  • Demam quotidian, demam yang memiliki siklus serangan setiap 24 jam dan jenis ini merupakan ciri khas dari malaria falciparum dan demam tifoid.
  • Demamquartan, jenis demam yang siklus serangannya dapat terjadi setiap 72 jam sekali dan biasanya demam quartan ini merupakan ciri khas dari penyakit malaria kuartana yang disebabkan oleh infeksi plasmodium malariae.
  • Demam tertian, jenis demam ini dapat dengan mudah dirasakan pada gejala dari penyakit malaria tertiana akibat plasmodium vivax yang menyerang tiap 48 jam.
  1. Demam bifasik atau yang biasanya disebut dengan pelana kuda/saddleback

Demam bifasik dapat menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat tinggi dan dapat terjadi selama beberapa hari. Tipe demam ini seterusnya akan mengalami penurunan suhu selama beberapa hari kemudian namun akan timbul demam dengan suhu yang tinggi kembali. Contoh penyakit dari demam bifasik yaitu demam dengue, colorado tick fever, yellow fiver dan beberapa gejala demam akibat infeksi virus lainnya seperti flu dan poliomeilitis.

  1. Demam berjenjang atau step ladder fever

Tipe demam yang satu ini memiliki ciri khas berupa kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara betahap setiap harinya yang kemudian pada tingkatan suhu tertentu akan bertahan selama beberapa hari dan suhu tubuh akan turun kembali hingga mencapai suhu normal. Demam berjenjang tidak akan melonjak secara tiba-tiba seperti tipe demam lainnya. contoh penyakit dari tipe demam ini yaitu demam tifoid.

  1. Demam kebalikan pola demam diurnal atau typhus inversus

Tipe demam dan contoh penyakitnya ini memiliki kenaikan temperatur yang tinggi pada pagi hari dan akan turun setelahnya. Tipe demam typhus inversus ini contoh penyakitnya adalah tuberkolosis milier, salmonelosis dan endokarditis bakterial.

  1. Demam pel-ebstein atau undulasi

Contoh penyakit dari tipe demam undulasi yaitu berupa demam spesifik dari penyakit limfoma hodgkin yang mana dalam satu minggu pertama demam akan meningkat dan akan turun pada minggu berikutnya. Tipe demam ini juga dapat ditemukan pada penyakit kolesistitis bruselosis dan juga pielonefritis kronik.

Demam pada umumnya dapat terdiri dari jenis demam yang tidak berbahaya dan yang tergolong berbahaya. Biasanya terdapat beberapa jenis demam yang apabila di biarkan bergitu saja suhu tubuh akan turun menjadi normal dengan sendirinya, namun juga pada beberapa jenis demam yang masih tergolong ringan terdapat beberapa obat dan pengobatan yang dapat dilakukan guna menurunkan suhu tubuh yang tinggi. Pengobatan yang umumnya dilakukan terhadap demam yaitu pemberian antipiretik. Antipiterik yang di berikan pada pasien demam dapat berupa parasetamol, ibuprofen dan pemberian asam asetilsalisilat.

Pada beberapa kasus pengunaan asam asetil salisilat dan ibuprofen terbukti lebih efektif dalam pengobatan gejala demam jika di bandingkan dengan penggunaan antibiotik. Hanya saja dalam jangka panjang penggunaan kedua jenis obat ini dapat menimbulkan pendarahan lambung dan gangguan adregasi trombosit jika dibandingkan dengan penggunaan paracetamol. Oleh sebab itu penggunaan asam asetil salisilat dan ibuprofen sangat tidak dianjurkan pada pasien yang mengalami gejala demam yang disertai dengan pendarahan seperti demam berdarah, purpura trombositopenik dan lain-lain.

Demikianlah beberapa tipe demam dan contoh penyakitnya yang dapat membantu mendiagnosis sejauh mana demam mempengaruhi kesehatan tubuh. Demam yang dialami oleh orang yang memiliki penyakit berbahaya tertentu dapat menimbulkan gejala demam yang lebih parah jika dibandingkan demam yang timbul akibat penyakit yang tergolong ringan seperti flu. Di pasaran kini telah terdapat banyak jenis obat yang mampu untuk mengatasi peningkatan suhu tubuh yang tinggi, sehingga demam yang terjadi pada tubuh dapat segera diatasi agar tidak membawa dampak berkelanjutan.