Tipe Demam dan Contoh Penyakitnya yang Wajib Diketahui

Demam merupakan salah satu gejala yang paling umum terjadi ketika tubuh kita sedang mengalami suatu penyakit. Demam terdiri dari beberapa jenis, tiap jenisnya membutuhkan penanganan yang berbeda. Oleh sebab itu berikut akan dijelaskan tipe demam dan contoh penyakitnya.

Proses terjadinya demam terdiri dari beberapa tahap. Dimulai dari sel-sel darah putih yang terstimulasi oleh pirogen eksogen, kemudian mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen. Pirogen endogen ini kemudian akan merangsang endotelium hipotalamus untuk membentuk prostaglandin. Selanjutnya prostaglandin akan meningkatkan patokan termostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Terakhir, hipotalamus akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru, sehingga memicu suhu tubuh untuk naik ke patokan yang baru.

Pengobatan demam dapat melalui dua hal, konservatif ataupun dengan medikasi. Hal ini tergantung pada tipe demam yang terjadi. Pengobatan konservatif dapat dilakukan dengan cara mengompres anak demam menggunakan air dingin maupun hangat untuk mengurangi suhu tubuh. Mengompres juga dapat dilakukan dengan menggunakan kompres instan. Sedangkan pengobatan dengan medikasi dengan menggunakan obat anti demam seperti parasetamol, ibuprofen, maupun aspilet. Adapun beberapa jenis demam dan penyebabnya adalah sebagai berikut:

1. Demam Kontinyu

Yaitu demam yang berlangsung terus menerus sepanjang hari. Tipe demam yang ini biasanya memiliki fluktuasi kurang lebih satu sampai dua derajat celcius selama 24 jam. Demam kontinyu biasanya disebabkan oleh infeksi pneumonia, gejala demam tifoid dan infeksi saluran kencing. Untuk dapat mengetahui penyebab demam kontinyu dengan benar, sebaiknya menunggu selama 3×24 jam. Baru kemudian memeriksakan diri ke dokter. Karena rentang waktu tiga hari tersebut merupakan rentang waktu normal penyakit untuk berinkubasi. Sehingga dapat diberikan pengobatan yang sesuai.

2. Demam Menetap

Demam menetap adalah salah satu tipe demam yang selalu tetap dalam sahu yang sama dan tidak ada perubahan seperti penurunan panas. Dengan kata lain tidak memiliki atau hanya sedikit memiliki periode fluktuasi. Penyebab demam menetap contoh-contohnya yaitu akibat syok, hipertermia maligna, dan heat stroke. Jika demam ringan sebaiknya dapat dilakukan kompres untuk penanganan pertama. Namun apabila suhu demam cukup tinggi, sebaiknya segera periksakan ke rumah sakit. Terutama jika disertai geala-gejala pendukung lainnya yang meresahkan.

3. Demam Remiten

Demam ini ditandai dengan demam naik turun lebih dari satu derajat celcius. Dema mini terjadi dengan tanda-tanda fluktuasi tubuh harian di atas batas normal. Namun pada saat demam berkurang tidak pernah turun sampai dengan batas normal. Yang termasuk penyebab demam remiten antara lain yaitu infeksi saluran nafas atas (flu, batuk), infeksi telinga, infeksi tenggorokan, dan demam pasca imunisasi.

Demam remiten bisa berupa demam yang ringan, namun dapat juga menjadi demam tinggi. Jika penyebabnya infeksi maka dibutuhkan penanganan medis yang tepat. Jika penyebabnya yaitu pasca imunisasi, maka dapat diberikan kompres dingin atau cukup menggunakan obat tradisional penurun panas anak seperti campuran bawang merah dan minyak kayu putih yang dibalurkan di perut dan punggung.

4. Demam Intermiten

Yaitu jenis demam yang ditandai dengan demam naik turun berhari-hari. Kondisi suhu tubuh berubah-ubah dari demam menjadi suhu normal, kemudian menjadi demam kembali dalam periode waktu tertentu.
Penyebab yang paling utama yaitu penyakit malaria. Malaria falciparum atau knowlesi dapat menyebabkan demam dengan periode 24 jam.

Sedangkan malaria vivax atau ovale dapat menyebabkan demam dengan periode 48 jam sekali. Untuk mengobati demam malaria, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter supaya mendapat pengobatan yang sesuai. Kesulitan dalam mengetahui demam intermiten yaitu karena masa inkubasi penyakit yang cukup lama, yaitu sekitar 1-2 minggu. Sehingga seringkali tidak diketahui lebih awal.

5. Demam Bifasiq

Yaitu demam yang karakteristiknya berupa demam yang tinggi kemudian hilang dan akan kembali meningkat setelah beberapa hari. Demam bifasiq sering pula dikenal dengan sebutan demam pelana. Penyebab demam bifasiq yang paling sering terjadi antara lain virus demam dengue atau demam berdarah, dan leptospirosis. Ada beberapa cara mengobati demam berdarah. Bisa dengan cara alami melalui konsumsi makanan dan minuman bernutrisi, dapat pula dengan pengobatan medis berupa anti-biotik. Sangat penting untuk mengetahu bahaya demam berdarah. Sebaiknya jika terjadi gejala harus segera ditangani supaya tidak berakibat fatal atau terjadi komplikasi.

6. Demam Relaps

Merupakan demam yang terdiri dari periode demam yang bergantian antara demam dan tidak demam silih berganti . Yang termasuk penyebab demam relaps ini adalah demam malaria. Demam ini hampir identik dengan demam intermiten dan dapat diobati melalui pengobatan medis.

7. Demam Undulans

Demam ini merupakan demam dengan peningkatan suhu tubuh yang tetap tinggi secara bertahap selama beberapa hari dan turun kemudian secara bertahap pula. Seringkali disebut juga dengan demam pel-ebstein. Demam ini biasa terjadi pada penyakit Limfoma Hodgkin dan merupakan salah satu penyakit yang jarang dijumpai kasusnya. Dalam istilahnya penyakit Limfoma Hodgkin ini sering disebut dengan kanker kelenjar getah bening.

Untuk pencegahannya melalui gaya hidup yang sehat dan teratur. Sementara untuk pengobatannya yaitu melalui kemoterapi dan konsumsi obat-obatan pereda nyeri. Sebaiknya hal ini dikonsultasikan dengan dokter, mengingat penyakit ini termasuk susah ditangani dan merupakan penyakit ganas yang dapat berujung pada kematian.

Adapun selain penyebab demam yang telah disebutkan di atas, masih ada beberapa penyebab demam yang lain. Secara garis besar demam disebabkan oleh infeksi virus dan infeksi bakteri, namun demam dapat pula disebabkan oleh adanya perubahan fisiologis pada tubuh. Berikut adalah beberapa sebab yang dapat menimbulkan demam selain yang telah disebutkan sebelumnya:

  • Terjadi peradangan pada kulit seperti misalnya bisul atau abses, biasanya peradangan akan memicu terjadinya demam ringan selama satu atau dua hari. Setelah radang mereda biasanya demam akan sembuh dengan sendirinya. Hal tersebut karena saat terjadi radang sel darah putih berusaha melawan bakteri yang masuk, sehingga hal ini merangsang terjadi demam pada tubuh.
  • Penyakit auto imun atau imunologis seperti lupus, sarkoidosis, dan penyakit Wegener. Biasanya demam yang menyertai penyakit auto imun terjadi karena penderita kelelahan. Hal tersebut memicu otak merangsang terjadinya kenaikan suhu pada tubuh.
  • Penyakit kerusakan jaringan seperti hemolisis, operasi, infark, dan perdarahan otak. Penyakit-penyakit tersebut dapat menimbulkan demam ringan pada penderitanya.
  • Reaksi alergi seperti alergi makanan, alergi debu, maupun alergi saat transfusi. Demam karena alergi jarang terjadi, namun dapat dijumpai pada beberapa kasus.
  • Penyakit keganasan sel seperti kanker jinak maupun kanker ganas. Yang mana demam terjadi akibat imun tubuh yang berusaha melawan sel kanker. Oleh sebab itu suhu tubuh penderita kanker dapat tiba-tiba naik dan nantinya akan turun dengan sendirinya ketika imunitas penderita kanker sedang membaik.
  • Penyakit metabolik seperti asam urat maupun radang sendi. Pada beberapa kasus penyakit metabolik juga dapat memicu terjadinya demam.

Demikian tipe demam dan contoh penyakitnya. Setiap demam akan menyebabkan konsekuensi yang berbeda. Sebaiknya jika tidak yakin dengan pengobatan yang sesuai, konsultasikan pada dokter apabila terdapat gejala demam pada tubuh.