Vaksin Demam Berdarah Berbahaya, Benarkah?

Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi virus yang cukup sering terjadi di Indonesia. Cara Penularan Demam Berdarah adalah melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. Sehingga cara pencegahan demam berdarah yang mudah dilakukan adalah dengan mencegah gigitan nyamuk dan memberantas habitatnya. Namun tidak banyak yang tahu bahwa cara pencegahan lain bisa dilakukan, yaitu dengan vaksin demam berdarah. Akan tetapi, kabarnya vaksin ini bisa memberikan efek samping yang justru membahayakan. Lalu, amankah jika ingin menggunakan vaksin tersebut?

Sekilas tentang Vaksin DBD

Sebelum mengetahui apakah vaksinasi DBD aman atau tidak untuk diberikan, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu mengenai vaksin tersebut. Vaksin untuk mencegah DBD sendiri diproduksi dan diuji oleh Sanofi Pasteur. Vaksin ini bisa dikatakan vaksin pertama yang diuji secara klinis selama 20 tahun terakhir. Pengujian ini dilakukan di 15 negara, dan sudah ada banyak peserta yang menjalani uji klinis tersebut.

Vaksin demam berdarah ini disebutkan baru bisa diberikan pada anak berusia 9 tahun dan diklaim mampu mencegah empat jenis demam berdarah dengue dengan tingkat akurasi atau keberhasilan 66%. Hal ini disebutkan dalam sebuah jurnal yang terbit di tahun 2015 lalu. Vaksin ini juga diklaim bisa mengurangi risiko rawat inap pada pasien demam berdarah dan mencegah gejala yang lebih parah pada pasien yang terjangkit.

Orang-orang yang diperbolehkan adalah anak dengan usia 9 tahun ke atas, dan akan lebih optimal pada usia 9 tahun hingga 16 tahun. Sedangkan untuk anak di bawah itu tidak direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin ini. Vaksin juga bisa diberikan pada anak yang pernah terinfeksi demam berdarah, karena demam berdarah memiliki 4 jenis serotipe yang bisa saja menyerang di kemudian hari.

Vaksin DBD berbahaya?

Itulah beberapa penjelasan mengenai vaksinasi DBD. Namun, baru-baru ini beredar kabar bahwa vaksinasi demam berdarah justru berbahaya untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan bahwa Sanofi Pasteur mengumumkan bahwa vaksin demam berdarah ternyata dapat memicu munculnya penyakit yang lebih parah, terutama jika diberikan pada orang-orang yang belum pernah terinfeksi virus demam dengue sebelumnya. Hal ini juga yang membuat beberapa negara menangguhkan program vaksinasi untuk mencegah DBD.

Namun kabarnya, vaksin ini akan memberikan manfaat untuk melindungi orang-orang yang sudah pernah mengidap demam berdarah dengue sebelumnya atau dengan kata lain pada orang dengan status seropositif. Sehingga, jika Anda ingin menggunakan vaksin jenis ini, ada baiknya benar-benar mencari referensi dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ahli medis yang lebih mengetahui mengenai vaksin ini sendiri. Anda juga perlu mengetahui terlebih dahulu riwayat kesehatan Anda sebelum berkonsultasi dengan dokter. Karena ternyata tidak semua orang akan mendapatkan manfaat dari vaksin DBD ini, dan malah ada risiko dan efek samping yang lebih parah setelahnya. Sehingga, pencegahan konvensional tetap diperlukan.

Pencegahan DBD yang Lebih Aman

Setelah membaca penjelasan di atas, tentunya Anda akan berpikir lagi jika ingin mengambil vaksin demam berdarah untuk diri sendiri. Mengingat vaksin DBD ini adalah vaksin pertama, sudah pasti ada ketidaksempurnaan di dalamnya sehingga perlu untuk dilakukan penelitian dan uji klinis yang lebih sempurna. Ada baiknya Anda tidak terburu-buru untuk melakukan vaksin. Melainkan lebih memikirkan Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue yang lebih efektif dan lebih aman.

Mengingat demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan dari media nyamuk, tentu saja pencegahan yang paling aman dan paling efektid adalah menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk di lingkungan tempat tinggal Anda. Tentu pencegahan ini lebih aman dan tidak berisiko untuk kesehatan jangka panjang. Berikut beberapa cara pencegahan yang perlu dilakukan.

  • Mengurangi populasi nyamuk dengan mengurangi tempat perkembangbiakannya. Karena Ciri Nyamuk Demam Berdarah Dengue suka berkembang biak di air yang bersih, maka Anda bisa menutup semua genangan air dan penampungan air di sekitar tempat tinggal Anda. Mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menciptakan genangan air juga bisa dilakukan.
  • Mengurangi populasi nyamuk juga bisa dilakukan dengan memberantas jentik-jentik nyamuk. Caranya adalah dengan rutin menguras bak mandi, atau menaburkan bubuk pembasmi jentik nyamuk di genangan atau penampungan air. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan fogging atau pengasapan di lingkungan tempat tinggal.
  • Untuk mencegah gigitan nyamuk, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya dengan memasang kelambu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa, menggunakan lotion anti nyamuk atau obat antu nyamuk, dan menggunakan pakaian yang tertutup untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk.
  • Selain itu, selama masa-masa dimana ada banyak orang sakit, ada baiknya Anda tetap menjaga kondisi tubuh agar sistem kekebalan tubuh tetap terjaga.
  • Mencegah Bahaya Demam Berdarah juga bisa dilakukan dengan memeriksakan diri ke dokter jika muncul gejala demam berdarah yang khas. Tujuannya untuk meminimalisir risiko komplikasi dan bahaya lainnya. Maka dari itu, kenali Fase Demam Berdarah.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai vaksin demam berdarah yang perlu diketahui. Mengingat vaksin ini justru bisa membahayakan manusia, terutama manusia yang belum pernah terserang demam berdarah sebelumnya, ada baiknya Anda lebih bijak dalam mengambil keputusan vaksinasi DBD ini. Semoga bermanfaat.