Benarkah Vaksin Demam Berdarah Belum Tentu Ampuh?

Beberapa waktu yang lalu, Filipina mencanangkan program vaksin atau imunisasi demam berdarah dengan vaksin Dengvaxia. Program tersebut diperuntukkan untuk anak anak usia 9 tahun hingga 16 tahun. Akan tetapi beberapa waktu lalu, vaksin demam berdarah tersebut dihentikan sebab ada beberapa risiko yang mengintai. Sedangkan untuk Indonesia sendiri, Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI juga sudah menganjurkan penghentian imunisasi tersebut. Lalu, apa benar jika vaksin demam berdarah belum tentu ampuh dan bahkan bisa menimbulkan risiko tertentu?.

Vaksin Demam Berdarah Belum Tentu Aman untuk Semua Orang

Pada bulan April tahun 2016 yang lalu, adalebih dari 700 ribu orang di Filipina yang divaksin Dengvaxia dan vaksin ini dihentikan oleh WHO atau organisasi Kesehatan Dunia. Sebelumnya, WHO juga pernah menegaskan jika vaksin demam berdarah adalah salah satu cara untuk mencegah dan mengobati penyakit yang dibawa oleh nyamuk.

Namun sayangnya, cara mencegah gejala demam berdarah pada orang dewasa dan anak anak ini tidak semudah mengatasi dan mencegah demam berdarah pada manusia. WHO menghentikan pencanangan program bebas DBD tersebut sebab peruhaan produsen perusahaan vaksin tersebut mengungkapkan jika vaksin Dengvaxia bisa mencegah infeksi kambuhan pada seseorang yang sudah terinfeksi dengue sebelumnya.

Apabila seorang anak belum pernah terinfeksi demam berdarah sebelumnya, maka pemberian vaksin DBD untuk anak hanya akan meningkatkan risiko terinfeksi dengue di kemudian hari dan inilah yang menegaskan tentang vaksin demam berdarah belum tentu ampuh.

Saat ini, pemakaian vaksin DBD untuk mencegah gejala demam berdarah dihentikan untuk peninjauan lebih lanjut termasuk juga di Indonesia. Untuk itu, perusahaan penyedia vaksin lain juga sedang mengubah dan menyesuaikan peraturan lain untuk imunisasi tersebut. Imunisasi ini sebenarnya cukup baik dan bisa didapatkan untuk orang yang sudah terinfeksi saja. Jika memang belum pernah, maka hal yang bisa anda lakukan adalah mencegah demam berdarah dengue dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan anda sendiri.

Cara Mencegah Demam Berdarah

Untuk cara cara mencegah demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan, seperti berikut ini. Slogan lebih baik mencegah dibandingkan mengobati memang benar adanya, sebab penyakit demam berdarah dengue masih belum ada obatnya hingga saat ini. Namun ada beberapa cara efektif untuk mencegah demam berdarah.

Indonesia memiliki program untuk memberantas nyamuk demam berdarah yang disebut dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk dan isinya terdiri dari tiga kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi sarang nyamuk, yakni:

  • Menguras: Membersihkan tempat yang sering dijadikan area menampung air seperti ember berisi air, bak mandi, tempat menampung air minum, tempat menampung air lemari es dan wadah lain yang bisa membuat air menggenang.
  • Menutup: Menutup secara rapat tempat menampung air seperti bak mandi, ember berisi air, drum air, toren air dan lainnya.
  • Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang bisa berpotensi menjadi tempat nyamuk demam berdarah berkembang biak.

Selain cara di atas, masih ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah gigitan dari nyamuk demam berdarah, yakni:

  • Memasang kelambu pada tempat tidur khususnya untuk tempat tidur bayi dan anak kecil ketika akan tidur.
  • Mengenakan pakaian yang cukup tertutup sehingga area kulit yang bisa terkena gigitan nyamuk bisa diminimalisir.
  • Memakai lotion anti nyamuk untuk mencegah gejala demam berdarah.

Dari ulasan di atas bisa disimpulkan jika vaksin demam berdarah dengue sebenarnya hanya efektif ketika diberikan pada seseorang yang sebelumnya sudah pernah terkena demam berdarah. Namun saat diberikan pada seseorang yang belum pernah terkena demam berdarah, maka ini hanya akan memperbesar risiko terkena demam berdarah dengue di masa mendatang. Semoga ulasan yang kami berikan kali ini bisa menambah wawasan anda mengenai vaksin demam berdarah dengue.