Vaksin Demam Tifoid : Waktu, Kontraindikasi, dan Efek Samping

Memang ada banyak sekali jenis demam. Namun kebanyakan demam disebabkan oleh infeksi, salah satunya adalah demam tifoid atau yang lebih dikenal sebagai demam tifus. Demam tifoid adalah demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang saluran pencernaan. Demam Thypoid adalah salah satu penyakit yang berbahaya karena bisa menciptakan berbagai Bahaya Demam Tifoid yang bisa mengancam nyawa. Sehingga pencegahan tentu perlu untuk dilakukan. Salah satunya dengan melakukan vaksin demam tifoid. Berikut beberapa penjelasan mengenai vaksinasi tersebut.

Pentingnya Vaksinasi Demam Tifoid

Seperti yang dijelaskan di atas, vaksinasi untuk demam tifoid perlu dilakukan untuk mencegah tertularnya infeksi demam tifoid, terutama bagi mereka yang tinggi risikonya untuk tertular. Karena bagaimana pun juga demam tifoid adalah penyakit yang bisa menular dari manusia ke manusia lainnya. Penularan demam tifoid sendiri biasanya adalah melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi. Dan tinggi risikonya pada daerah dengan sistem sanitasi yang buruk.

Pencegahan demam tifoid perlu dilakukan karena demam tifoid bisa memberikan dampak yang cukup fatal bagi penderita. Dimana salah satu komplikasi yang cukup menakutkan adalah perforasi usus, yang mana usus akan mengalami luka bahkan kebocoran akibat aktivitas bakteri yang ada di saluran pencernaan. Vaksinasi demam tifoid lebih disarankan kepada mereka yang memang memiliki risiko tinggi tertular demam tifoid agar bisa menurunkan risiko tersebut.

Waktu Vaksinasi Demam Tifoid

Pada dasarnya ada dua jenis vaksin demam tifoid atau Imunisasi Demam Tifoidyaitu vaksin inaktif yang berupa suntikan dan juga vaksin oral yang berisi virus yang telah dilemahkan. Waktu pemberian vaksinasi demam tifoid ini sendiri tidak rutin seperti halnya vaksin hepatitis atau polio yang harus diberikan ke semua orang ketika berusia bayi. Pemberian vaksin untuk mencegah demam tifoid bisa dilakukan kepada orang-orang yang berpotensi tertular, seperti:

  • Orang-orang yang tinggal di daerah endemik demam tifoid
  • Orang-orang yang akan berwisata ke negara-negara yang endemik demam tifoid
  • Para tenaga militer yang akan bertugas di negara atau wilayah tertentu yang tinggi risiko tertular tifoid
  • Orang yang sering berkontak dengan penderita tifoid
  • Para petugas medis dan tenaga kesehatan yang berurusan langsung dengan pasien demam tifoid, terutama petugas laboratorium yang berhubungan dengan tes urine dan feses penderita

Adapun waktu yang tepat berdasarkan jenis vaksin itu sendiri antara lain sebagai berikut.

  • Vaksin inaktif (suntik), tidak diperkenankan untuk anak di bawah 2 tahun. vaksin jenis inaktif ini sendiri akan diberikan pada 2 minggu sebelum tanggal keberangkatan ke negara atau wilayah yang dimaksud. Vaksin berbentuk suntikan dosis tunggal dan perlu diulangi setiap 2 tahun.
  • Vaksin oral, tidak diperkenankan untuk anak-anak dengan usia kurang dari 6 tahun. vaksin ini perlu diberikan pada waktu 1 minggu sebelum keberangkatan ke negara atau wilayah yang dimaksud. Pemberian vaksin adalah dengan 4 dosisi. Yang mana setiap dosis akan diberikan waktu interval 2 hari lamanya. Vaksin jenis oral ini perlu diulang setiap 5 tahun.

Itulah waktu vaksinasi yang tepat untuk memberikan imunisasi demam tifoid.

Kontraindikasi Vaksinasi Demam Tifoid

Tentu saja ada beberapa orang yang tidak direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin demam tifoid. Salah satunya adalah tidak boleh diberikan pada orang yang memiliki reaksi alergi yang berat terhadap pemberian vaksin, terutama jika pemberian vaksin sebelumnya menunjukkan reaksi alergi yang berat.

Juga tidak boleh diberikan kepada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya sedang lemah. Kebanyakan untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah akan direkomendasikan menerima jenis vaksin inaktif. Orang dengan kekebalan tubuh lemah itu sendiri misalnya orang yang menderita kanker, atau yang sedang menjalani terapi pengobatan terhadap kanker, dan orang-orang yang mengidap HIV/AIDS.

Vaksinasi demam tifoid juga sebaiknya tidak diberikan kepada orang-orang yang aktif mengonsumsi antibiotik tertentu, setidaknya dalam waktu 24 jam setelah konsumsi antibiotik.

Efek Samping Vaksinasi Demam Tifoid

Pemberian vaksin demam tifoid juga tidak lepas dari adanya efek samping. Beberapa orang bisa saja mengalami reaksi alergi setelah melakukan vaksinasi. Reaksi alergi itu bisa merupakan reaksi alergi yang ringan dan juga bisa menunjukkan reaksi alergi berat. Reaksi ringan yang bisa saja muncul setelah pemberian vaksin seperti sakit kepala, demam, dan pembengkakan di area suntikan. Sedangkan untuk vaksin oral bisa menunjukkan reaksi alergi ringan seperti mual, perut tidak nyaman, muntah, dan demam.

Untuk reaksi alergi berat, sebaiknya segera hubungi dokter jika terjadi:

  • Demam tinggi
  • Denyut jantung meningkat
  • Badan lemas
  • Pusing
  • Sulit bernafas
  • Bercak merah di kulit
  • Kulit pucat
  • Perubahan tingkah laku

Jika terjadi reaksi alergi yang berat seperti di atas, ada baiknya segera menghubungi dokter untuk mengatasinya. Karena setiap orang bisa menunjukkan efek samping yang berbeda, tanggaplah bila terjadi gejala yang mencurigakan. Selain itu, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter jika ingin melakukan vaksinasi tersebut.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai vaksin demam tifoid yang perlu diketahui termasuk dengan efek sampingnya sebagai salah satu Cara Mencegah Demam Tifoid secara medis. Ketahui juga beberapa Gejala Demam Tifoid agar bisa melakukan pemeriksaan secepatnya jika muncul gejala tersebut. Semoga bermanfaat untuk Anda.