X

Hipertermia : Gejala, Penyebab, Penanganan, Pencegahan

Selain Jenis Demam, ada satu lagi kondisi tubuh yang suhunya berada di atas suhu normal tubuh manusia. Namun banyak yang tidak memahami mengenai hal ini karena memang masih asing, yaitu Hipertermia. Kondisi ini adalah kondisi dimana suhu meningkat drastis yang disebabkan oleh sistem pengaturan suhu tubuh yang tidak lagi bisa diatur secara normal. Anak dan bayi lebih rentan terkena gangguan ini. Selain itu beberapa orang juga rentan terserang, yaitu lansia, pekerja lapangan, dan obesitas.

Gejala

Gejala dari hipertermia memang mirip dengan demam, karena demam sendiri juga merupakan kondisi dimana suhu tubuh mengalami peningkatan jauh di atas Suhu Normal Tubuh Manusia. Namun, suhu pada hipertemi bisa lebih tinggi dari demam, yaitu bisa mencapai bahkan melampaui 40 derajad celcius. Gejala ini bisa juga disertai dengan gejala lain seperti:

  • Gangguan koordinasi tubuh
  • Sulit berkeringat atau tidak berkeringat, padahal suasana sedang panas
  • Denyut jantung yang lemah atau cepat
  • Kram otot
  • udah marah
  • Merasa bingung
  • Pingsan bahkan koma
  • Kejang-kejang
  • Kulit memerah

Penyebab

Pada umumnya, kondisi hipertemia bisa terjadi karena faktor lingkungan, dimana suhu lingkungan yang panas dan berlebihan bisa mengganggu sistem regulasi tubuh untuk mengatur suhu tubuh. Akibatnya tubuh yang seharusnya bisa lebih dingin, tidak bisa mendapatkan hal tersebut sehingga hipertemi terjadi.

Hipertemi itu sendiri bisa terjadi pada kondisi yang ringan sampai yang berat. Berikut beberapa jenis hipertemia yang perlu diketahui, yaitu.

  • Heat stress – Terjadi jika lingkungan yang panas, yang seharusnya keringat bisa keluar, dihalangi oleh penggunaan pakaian yang tebal, kondisi udara yang lembab, atau tidak kunjung pergi dari suhu panas tersebut. Sehingga tubuh tidak bisa mengimbangi kondisi tersebut. Gejala yang ada antara lain nerasa haus, lemas, pusing, bahkan mual.
  • Heat fatigue – Bisa terjadi jika seseorang terlalu lama berada di tempat yang panas sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pada fisik bahkan menyebabkan stress. Gejala yang muncul antara lain kepanasan, kehausan, lemas, sulit konsentrasi, kehilangan koordinasi pada gerak.
  • Heat syncope – Gejala yang umum terjadi pada kondisi ini adalah pingsan akibat terlalu lama berdiri, atau terlalu cepat berdiri secara tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk. Penyebabnya bisa karena dehidrasi.
  • Heat cramps – Menyerang bagian otot yang menciptakan gejala kram. Biasa terjadi pada orang-orang yang olahraga atay bekerja terlalu lama di tempat yang panas. Namun hipertemia ini biasa menyerang hanya pada otot yang sering digunakan untuk beraktivitas.
  • Heat edema – Gejalanya adalah pembengkakan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh lain. Penyevavnya adlaah terlalu lama berada di tempat yang panas.
  • Heat rash – Biasa menyerang bayi dan sejumlah orang dewasa. Penyebabnya adalah cuaca yang lembab. Gejala yang muncul bisa berupa ruam merah terutama pada bagian tubuh yang tertutup pakaian. Atau yang biasa disebut sebagai biang keringat karena keringat yang tidak bisa keluar dengan sempurna.
  • Heat exhaustion – Gejala yang muncul adalah denyut jantung yang cepat dan muncul keringat secara berlebihan. Penyebabnya adalah aktivitas fisik berat di bawah cuaca yang panas.

Dokter dapat mengenali terjadinya hipertermia dengan mudah melalui gejala-gejala fisik yang dialami oleh pasien, ditunjang oleh pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer. Jika suhu tubuh melebihi 40 derajat Celcius, maka bisa dipastikan pasien tersebut mengalami hipertermi.

Penanganan

Dokter akan mengenali gejala dari hipertermi ini dari pemeriksaan suhu tubuh dan beberapa gejala yang ada. Jika sudah dipastikan bahwa pasien memang mengalami hipertermi dan bukan Macam Macam Demam, maka perlu dilakukan beberapa hal, di antaranya.

  • Mencoba mendinginkan suhu tubuh, misalnya dengan memindahkan pasien ke tempat yang lebih sejuk, menghembuskan angin sejuk atau mengompres dengan air dingin pada beberapa bagian tubuh tertentu.
  • Memberikan asupan cairan yang banyak agar mencegah dehidrasi dan mengganti cairan yang banyak hilang.
  • Melakukan pengecekan suhu tubuh secara berkala.

Karena penyebab suhu tinggi ini berbeda dengan Demam Biasa, maka penanganannya juga berbeda.

Pencegahan

Tentunya karena kebanyakan.penyebab Hipertermia adalah gaktor luar, kondisi ini bisa dicegah. Berikut cara mencegah hipertemi.

  • Menghindari tubuh yang terlalu lama berada di lingkungan yang panas atau terpapar matahari.
  • Hindari pakaian tebal saat berada di lingkungan suhu panas.
  • Gunakan tabir surya dan pelindung kepala seperti topi.
  • Tetap mengonsumsi cairan yang cukup setidaknya 2 hingga 4 gelas cairan per jam.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai Hipertermia yang perlu diketahui. Untuk mencegahnya, selalu perhatikan kondisi lingkungan dimana Anda berada. Jauhi tempat-tempat yang bisa berpotensi menciptakan kondisi tersebut. Jika muncul gejala Demam Anak Sampai 40 Derajat, harap waspada karena bisa jadi penyebabnya adalah hipertermi ini. Semoga bermanfaat untuk Anda.

Categories: Penyakit