X

Demam Septik atau Hektik : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Demam merupakan kondisi kesehatan di mana suhu tubuh mengalami kenaikan yang signifikan atau penurunan yang juga signifikan. Demam bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Namun, demam itu sendiri sebenarnya merupakan salah satu indikator yang baik untuk mengetahui bahwa sedang ada yang tidak beres dengan tubuh kita.

Demam bisa terjadi karena banyak hal dan banyak penyebab. Karena demam itu sendiri biasanya hanyalah gejala atau efek samping dari sebuah penyakit atau gangguan di dalam tubuh. Oleh karena itu tidak heran jika jenis demam pun ada bermacam-macam, tergantung penyebab dan ciri-cirinya masing-masing. Salah satu jenis demam yang patut diketahui dan cukup berbahaya adalah demam septik. Demam jenis ini juga bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Untuk lebih lanjutnya mengenai jenis demam ini, simak beberapa penjelasan di bawah ini.

Definisi dan Ciri-ciri Demam septik

Demam jenis septik sering disebut juga dengan demam hektik. Pada jenis demam hektik ini ciri-ciri yang ditimbulkan oleh penderita adalah suhu tubuh yang akan mengalami kenaikan pada waktu malam hari, namun akan turun pada pagi hari jauh di bawah suhu normal. Masa inkubasi dari demam jenis septik atau demam hektik ini biasanya berlangsung selama 7 hingga 21 hari. Gejala awal yang ditimbulkan oleh penderita demam jenis ini adalah nyeri otot, sakit kepala pada bagian depan kepala, serta munculnya bercak-bercak pada lidah. Beberapa penderita juga menunjukkan adanya gangguan pada perut.

Baca juga :

Penyebab Demam Septik

Seperti yang dijelaskan di atas, demam bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa penyebab dari demam jenis septik atau hektik ini antara lain terjadi karena beberapa penyakit atau gangguan di dalam tubuh, di antaranya:

1. Tifus

Tifus merupakan jenis demam yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi. Bakteri ini menyerang pertahanan tubuh manusia hingga manusia mengalami demam yang merupakan demam jenis septik. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui banyak cara. Namun faktor penyebab bakteri ini masuk ke dalam tubuh adalah karena makanan yang buruk atau kotor. Bakteri juga bisa masuk karena tertular orang lain.

Gejala lain dari tifus selain terserang demam jenis septik adalah sakit kepala, diare, dan sakit perut. Gejala ini biasanya terjadi dalam kurun waktu satu hingga tiga minggu. Namun setiap hari gejalanya akan bertambah parah. Pasien harus segera ditangani. Jika tidak, akan muncul berbagai infeksi di dalam tubuh yang berakibat fatal. Biasanya akan ada komplikasi, seperti pecahnya sistem pencernaan, dan gangguan pada sistem lainnya. Akibat fatalnya, penderita bisa saja kehilangan nyawa.

2. Penyakit kawasaki

Penyakit Kawasaki merupakan penyakit yang bisa menyebabkan infeksi dan peradangan di dinding pembuluh darah. Penyakit ini berbahaya karena bisa menyerang organ-organ yang berhubungan dengan darah dan pembuluh darah seperti jantung. Penyakit ini tergolong langka dan biasanya menyerang balita. Selain pembuluh darah, penyakit Kawasaki juga bisa menginfeksi kulit, limfonodi, dan juga membran mukosa (membran yang ada pada mulut). Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor diduga menjadi penyebabnya, seperti faktor keturunan, infeksi, serta daya tahan tubuh.

Gejala penyakit Kawasaki akan berlangsung selama sekitar 1,5 bulan dan terjadi dalam tiga tahapan. Tahapan pertama, gejala yang muncul pada minggu 1 hingga 2 antara lain demam jenis septik, ruam kemerahan pada tubuh, mata merah namun tidak berair, perubahan kondisi mulut (hangguan membran mukosa), jari-jari tangan atau kaki yang bengkak, dan juga pembengkakan kelenjar getah bening pada leher. Tahap kedua (terjadi pada minggu 2 hingga 4) memiliki gejala antara lain demam hektik mulai turun, jari tangan dan kaki mengelupas, gangguan pencernaan, dan pembengkakan sendi. Tahap ketiga (minggu 4-6) gejala yang muncul adalah lemas dan mudah lelah.

Baca juga :

Cara Mengatasi Demam Septik

Cara mengatasi demam jenis septik harus dilakukan berdasarkan penyebabnya. Oleh karena itu berikut ini ada beberapa cara mengatasi penyebab demam hektik atau septik yang bisa dilakukan.

1. Yang disebabkan oleh penyakit tifus

Tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, sehingga pengobatan pertama yang bisa dilakukan oleh dokter pada pasien tifus adalah obat antibiotik. Tujuannya untuk melemahkan kinerja bakteri di dalam tubuh. Pemberian antibiotik ini pun berbeda-beda kadar dan jangka waktunya, tergantung seberapa parah tifus yang menyerang pasien. Untuk pasien dengan diagnosis tifus ringan, pemberian antibiotik perlu dilakukan selama satu hingga dua minggu, dan pasien tidak wajib melakukan rawat inap. Namun jika tifus sudah menyerang sebagian besar tubuh dan cukup parah, pasien harus dirawat inap untuk menghindari komplikasi yang lebih parah.

Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi. Namun vaksinasi tidak bisa melindungi manusia secara 100 persen. Pemberian vaksin hanya bertujuan untuk memperkecil risiko terjangkit bakteri dan penyakit tifus ini. Pencegahan selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menghindari penyakit ini adalah dengan menjaga kebersihan makanan dan lingkungan setiap hari. Kebanyakan bakteri tifus masuk ke dalam tubuh karena makanan yang dikonsumsi tidak sehat atau kotor. Selain itu, daya tahan tubuh juga selalu perlu dijaga agar jika ada bakteri yang masuk kedalam tubuh, tubuh bisa melawannya secara alami.

Baca juga :

2. Yang disebabkan oleh penyakit kawasaki

Jika terjadi demam dan gejala yang mirip dengan gejala penyakit kawasaki, segera lakukan penanganan dengan menyerahkan pasien ke dokter. Hal ini bertujuan untuk memperkecil risiko infeksi dan komplikasi yang terjadi semakin parah. Jika tidak segera ditangani, maka penyembuhan penyakit ini akan semakin lama dan semakin sulit. Selain itu, risiko komplikasi yang akan terjadi pada pasien juga semakin besar.

Pengobatan pada tahap awal penyakit kawasaki ini bertujuan untuk menurunkan demam, dan mengurangi inflamasi. Hal ini akan berpengaruh juga pada pencegahan kerusakan pada jantung dan pembuluh darah. Memberikan aspirin dan imunoglobulin adalah pengobatan utama yang bisa dilakukan. Jika aspirin dan immunoglobulin tidak berfungsi dengan baik, maka pasien akan diberikan kortikosteroid. Selain itu, pasien juga harus diberi minuman yang banyak dan kompres demam yang tepat.

Aspirin sebenarnya tidak diperkenankan untuk diberikan pada anak-anak di bawah 16 tahun. Namun karena penyakit kawasaki biasanya menyerang balita, dan tidak ada jalan lain selain menggunakan aspirin, pasien di bawah umur pun akan diberi obat aspirin. Pemberian aspirin ini bertujuan untuk mengatasi peradangan, mengurangi rasa sakit, serta menurunkan demamnya. Dokter yang akan menentukan dosis aspirin dan jangka waktu pemberian aspirin. Sementara itu, imunoglobulin bertujuan untuk menurunkan risiko komplikasi jantung dan juga menurunkan demam. Jenis imunoglobulin yang bisa diberikan pada pasien adalah jenis gamma globulin.

Jika demam sudah turun dan kondisi pasien sudah menjadi lebih baik, biasanya dokter akan melanjutkan penanganan dengan memberikan aspirin dalam dosis yang lebih rendah. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh darah. Hal ini penting, karena penyakit kawasaki memang menyerang pembuluh darah. Secara total, pengobatan penyakit kawasaki ini bisa mencapai 1,5 bulan sampai 2 bulan, tergantung kadar atau tingkat parahnya peradangan yang terjadi.

Baca juga :

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai demam septik, ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk banyak pihak. Ingat selalu untuk menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit. Jika terjadi demam dengan ciri-ciri seperti di atas, segera cari tahu penyebabnya agar cara penanganannya juga tepat. Jangan menunda-nunda pengobatan dan lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Categories: Penyakit