X

Apakah Demam Tifoid Bisa Menular?

Demam tifoid merupakan penyakit menular yang disebabkan karena spesies bakteri yang disebut Salmonella typhi. Komplikasi demam tifoid  bisa menginfeksi saluran usus dan terkadang juga bisa menyebar ke aliran darah. Lalu, bagaimana sebenarnya cara demam tifoid menular?, berikut penjelasannya untuk anda.

Gejala Demam Tifoid

Ketika seseorang mengalami demam tifoid atau demam thypoid, maka seperti penyakit lain, demam tifoid juga bisa menimbulkan gejala, seperti:

  • Sakit perut.
  • Demam tinggi.
  • Kelemahan.
  • Sakit kepala.
  • Ruam.
  • Diare.
  • Sembelit.

Meski jarang terjadi di negara industri, namun tetap penyakit ini masih bisa mempengaruhi semua orang di seluruh dunia. Demam tifoid bisa menular memang benar adanya sehingga sebaiknya anda melindungi diri sendiri dan orang orang terdekat anda.

Penyebaran Demam Tifoid

Bakteri S.typhi hanya hidup pada manusia dan disebarkan lewat makanan dan air yang terkontaminasi. Akibatnya, gejala demam tifoid ini lebih sering terjadi di area yang tidak memiliki sistem sanitasi memadai. Orang dengan demam tifoid bisa menularkan bakteri S.typhi dalam tinja dan urin mereka. Selain itu, beberapa orang juga bisa emmbawa bakteri ini pada kantong empedu lalu mengalir pada tinja setidaknya selama satu tahun. Orang yang menderita penyakit tifoid ini disebut dengan pembawa kronis dan beberapa tidak memiliki riwayat klinis penyakit.

Anda bisa terkena demam tifoid dengan mengkonsumsi makanan atau minum air putih yang sudah terkontaminasi dengan tinja. Ini sering terjadi sebab seseorang tidak mencuci tangan sesudah pergi ke kamar mandi. Anda juga bisa terkena demam tifoid lewat kontak dekat dengan seseorang yang sudah mengidapnya.

Faktor Risiko Demam Tifoid

Semua orang sebenarnya sangat mungkin terpapar bakteri S.typhi dan mengalami demam panas penyebab demam tifoid. Namun, ada beberapa hal tertentu yang juga bisa meningkatkan risiko demam tifoid. Salah satu faktor risiko terbesar adalah tinggal atau bepergian ke daerah demam tifoid sering terjadi, seperti:

  • Bagian Eropa.
  • Afrika.
  • Amerika Selatan dan Tengah.
  • Asia Selatan dan Tenggara.
  • Timur Tengah.

Selain itu, anak anak akan lebih rentan terkena demam tifoid namun gejala yang ditimbulkan umumnya tidak terlalu parah seperti orang dewasa.

Pengobatan Demam Tifoid

Demam tifoid membutuhkan antibiotik untuk demam sekaligusmembunuh bakteri S.typhi. Saat diketahui lebih awal, maka umumnya demam tifoid bisa sembuh dengan sendirinya memakai antibiotik intervena yang diberikan di rumah sakit dimana anda juga mungkin akan diberikan kortikosteroid dan cairan intravena.

Hal yang harus diingat, sangat penting untuk segera mencari pengobatan ketika anda mengalami demam tifoid atau berpikir mungkin mengalaminya. Tanpa pengobatan, maka satu dari lima orang dengan demam tifoid bisa meninggal akibat komplikasi.

Pencegahan Demam Tifoid

Anda bisa mengurangi risiko terkena jenis demam tifoid dengan cara vaksinasi. Apabila anda berencana bepergian ke area yang berisiko tinggi, maka rencanakan untuk memperoleh baksin demam tifoid sebelumnya. Ada dua jenis vaksin demam tifoid, yakni:

  • Vaksin yang disuntikkan 1 minggu sebelum perjalanan.
  • Vaksin oral yang diberikan dalam 4 kapsul yang diminum setiap hari.

Vaksin untuk mengatasi demam berkepanjangan kehilangan efektivitasnya seiring berjalannya waktu sehingga anda harus periksa ke dokter tentang memperoleh vaksinasi booster apabila dibutuhkan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan untuk memperoleh suntikan booster setiap 2 tahun untuk injeksi dan setiap 5 tahun untuk vaksin oral.

Hal penting yang harus diingat adalah perkiraan efektivitas vaksinasi tifoid adalah sekitar 80%. Ini berarti sangat penting untuk tetap berhati hati dalam mengurangi risiko anda khususnya jika anda bepergian ke area yang berisiko tinggi dan tidak terbiasa dengan bahasa atau masakan setempat. Untuk urusan makanan, anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini:

  • Konsumsi makanan yang benar benar matang dimasak dan disajikan selagi masih hangat.
  • Hindari produk susu yang tidak dipasteurisasi.
  • Hindari makanan mentah, kurang matang atau dimasak dalam suhu kamar.
  • Cuci dan kupas buah serta sayuran.
  • Minum air langsung dari botol tertutup atau rebus air minum anda.

Jika anda sedang bepergian ke daerah di mana demam tifoid sering terjadi, maka anda harus merencanakan untuk memperoleh vaksin demam tifoid dan berhati hati dalam urusan makan serta minum. Mempraktikan kebersihan secara baik juga bisa membantu untuk mencegah penyebaran demam tifoid.

Categories: Penyakit