X

Cara Mencegah Dehidrasi Karena Demam Berdarah

Saat musim hujan, tidak hanya penyakit flu yang mudah menyerang, namun penyakit serius seperti demam berdarah dengue atau DBD juga bisa semakin meningkat. Apabila tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan penderita mengalami dehidrasi dan juga kondisi berbahaya lainnya. Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang ditularkan nyamuk betina aedes aegypti yang sudah terinfeksi dengan virus dengue ketika menggigit manusia. Saat musim hujan, populasi nyamuk termasuk aedes aegypti penyebab demam berdarah juga semakin meningkat. Musim hujan khususnya yang terjadi di daerah tropis menjadi habitat yang sangat baik untuk nyamuk bereproduksi. Dari hasil studi ditemukan jika penyebaran dengue dari nyamuk ke manusia sangat umum terjadi ketika musim hujan. Agar bisa mencegah dehidrasi karena demam berdarah, berikut kami punya beberapa tips terbaiknya.

Gejala Demam Berdarah

Seseorang yang terkena demam berdarah umumnya akan mengalami demam tinggi mendadak yang disertai juga dengan beberapa gejala seperti nyeri otot, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri di bagian belakang bola mata, mual, muntah, sakit perut, tidak nafsu makan sampai timbul ruam kemerahan pada kulit seperti sedang terkena demam cacar air. Gejala gejala tersebut biasanya terjadi antara 4 hingga 10 hari sesudah terkena gigitan nyamuk.

Selain itu, gejala lain dari demam berdarah dengue yang biasa terjadi adalah kebocoran cairan darah, hematuria dan juga perdarahan gastrointestinal. Kondisi tersebut bisa terjadi sesudah demam muncul atau dalam waktu 24 jam sebelumnya. Gejala demam berdarah tersebut bahkan bisa disertai juga dengan menurunnya tingkat kesadaran dan juga kejang demam pada anak.

Tingkat keparahan dari gejala demam dengue bisa berbeda beda antara satu penderita dengan penderita lainnya. Akan tetapi jika tidak segera ditangani dengan tepat, maka gejala tersebut bisa berubah menjadi lebih serius seperti sindrom syok dengue, kegagalan kerja organ tubuh dan bahkan sampai kematian.

Cara Mencegah Dehidrasi

Salah satu kondisi utama yang harus diwaspadai berhubungan gejala demam berdarah dengue adalah dehidrasi yang terjadi akibat muntah, demam tinggi, kehilangan nafsu makan dan juga kebocoran cairan darah. Dalam kasus demam berdarah yang sangat kronis, para peneliti menemukan jika berkurangnya volume cairan darah pada pengidap demam berdarah dengue terjadi lebih dari 20%.

Cara mencegah dehidrasi karena demam berdarah sekaligus mengembalikan cairan darah yang sudah hilang akibat kebocoran adalah dengan memberikan cairan yang mengandung ion seperti yang biasa diberikan untuk pasien diare. Cairan tersebut lebih disarankan dibandingkan air mineral sebab air biasa tidak bisa mengembalikan ion yang sudah hilang dari tubuh. Selain itu, pemberian cairan yang mengandung ion juga bisa membantu untuk mencegah penggumpalan darah di dalam pembuluh darah sehingga sangat baik dikonsumsi.

Jumlah cairan yang mengandung ion perlu diberikan sekitar kebutuhan cairan tubuh harian ditambah dengan cairan yang sudah hilang dari tubuh. Namun, pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter tentang jumlah cairan yang mengandung ion yang harus dikonsumsi sesuai dengan kondisi tubuh. 

Cairan infus sampai transfusi darah terkadang juga harus diberikan pada pasien demam berdarah khususnya bagi yang tidak dapat mengkonsumsi cairan dari mulut dan sudah memperlihatkan tanda dehidrasi parah bahaya demam berdarah seperti kulit dingin atau timbul bintik bintik, tekanan darah yang rendah, takikardia atau detak jantung tidak normal, sel darah merah naik dan volume urine berkurang.

Selain mencegah dehidrasi, pemberian obat anti demam, pengawasan jumlah trombosit dan juga hematokrit serta mewaspadai tanda tanda pendarahan juga menjadi kunci penting dari pengobatan demam berdarah. Dengan memberikan perawatan yang tepat sekaligus mencukupi kebutuhan cairan tubuh dan menjaga keseimbangan ion tubuh, maka penderita demam berdarah dengue bisa kembali pulih dan beraktivitas seperti biasa secepatnya.

Categories: Pencegahan