X

Febris Pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala dan Cara Menanganinya

Ibu hamil memiliki sistem imun yang rendah, sama seperti sistem imun yang dimiliki anak. Hal ini menyebabkan ibu hamil lebih rentan terkena penyakit. Salah satu penyakit yang sering menjadi keluhan ibu hamil adalah infeksi yang ditandai dengan febris. Febris sebenarnya sama saja dengan demam. Perbedaannya, istilah febris lebih banyak dipakai dalam bidang medis, sedangkan istilah demam lebih sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang dapat dikatakan terkena febris jika suhu tubuhnya berada di atas rata-rata suhu tubuh normal, seperti di atas 37 derajat Celsius. Febris normal terjadi di dalam tubuh manusia. Karena Demam febris  merupakan mekanisme tubuh dalam melawan bakteri maupun virus penyebab infeksi. Tanda dan gejala febris biasanya adalah berkeringat, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dehidrasi dan lainnya. Meskipun wajar terjadi, febris yang dialami ibu hamil tetap harus diwaspadai. Karena bisa jadi penyebab Febris Pada Ibu Hamil bukanlah demam karena infeksi jamurdemam infeksi saluran kemih ataupun demam infeksi lainnya.

Penyebab Febris Pada Ibu Hamil

Ibu hamil lebih rentan terkena febris karena sistem imunnya memiliki tugas ganda, yaitu menjaga ibu dan bayinya. Bakteri ataupun virus akan lebih mudah menginfeksi ibu hamil. Selain itu, dikutip dari laman www.parents.com, beberapa penyebab utama dari demam pada ibu hamil antara lain:

1. Influenza

Semua orang pasti pernah mengalami flu dalam hidupnya. Namun karena daya tahan tubuhnya yang menurun, ibu hamil menjadi lebih rentan terkena flu. Flu berbeda dengan pilek biasa. Gejala yang ditunjukkan oleh flu biasanya lebih parah dari pilek. Selain itu, flu disebabkan oleh jenis virus yang berbeda dengan pilek. Penularan flu pada ibu hamil terjadi melalui batuk dan bersin.

2. Infeksi Saluran Kemih

Sebanyak 10% ibu hamil pernah mengalami infeksi saluran kemih pada waktu kehamilan tertentu. Sistem saluran kemih pada manusia mencangkup ureter, uretra, kandung kemih dan ginjal. Ketika terjadi infeksi, bakteri menyerang sistem saluran ini. Biasanya infeksi saluran kemih pada ibu hamil tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara. Infeksi akan sembuh jika ditangani dengan baik dan banyak minum air putih. Infeksi saluran kemih pada ibu hamil kadang tidak menunjukkan gejala. Namun seringkali gejala yang ditunjukkan adalah adanya demam.

3. Chorioamnionitis 

Demam tinggi juga dapat terjadi karena infeksi dari bakteri Chorioamnionitis, yaitu bakteri yang menyerang membran di sekitar janin (Chorion dan Omnion). Infeksi ini dapat memicu keringat berlebih dan mempercepat detak jantung. Untuk langkah pengobatan, dokter biasanya akan memberikan antibiotik pada ibu hamil dan menyelamatkan bayinya. Selanjutnya bayi akan diperiksa apakah turut terkena infeksi atau tidak. Kemudian diberikan antibiotik juga.

4. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas (Pilek Biasa)

Gejala yang ditunjukkan oleh pilek biasa mungkin akan mirip dengan flu. Seperti misalnya hidung yang berair, sakit tenggorokan, batuk dan hidung mampet. Namun pilek biasanya tidak lebih berbahaya dari flu. Pilek juga akan sembuh dengan sendirinya dan secara tiba-tiba. Jika pilek tidak sembuh dalam beberapa hari, itu kemungkinan adalah tanda dari infeksi yang lebih serius, seperti sinuitis dan pneumonia.

Gejala Febris Pada Ibu Hamil

Febris yang terjadi pada ibu hamil biasanya menunjukkan beberapa gejala. Diantaranya adalah:

  • Nafas tersengal-sengal
  • Sakit punggung
  • Kedinginan
  • Sakit perut
  • Leher kaku
  • Berkeringat
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mudah marah
  • Dehidrasi
  • Lemas di seluruh tubuh

Cara Menangani Febris Pada Ibu Hamil

Biasanya, ibu hamil perlu menghindari penggunaan obat medis selama masa kehamilannya, apalagi pada tiga bulan pertama. Hal ini untuk menghindari gangguan pada janinnya. Namun jika terpaksa harus minum obat, parasetamol adalah pilihan yang paling aman bagi ibu hamil. Parasetamol bermanfaat bagi ibu hamil terutama untuk meredakan panas demam. Namun tentu saja pengkonsumsiannya perlu dengan pengawasan dokter.

Selain parasetamol, ibuprofen juga dapat dijadikan pilihan bagi ibu hamil untuk menurunkan demam yang diderita. Ibuprofen merupakan non-steroidal anti-inflammatory medicine (NSAID). Ibu hamil perlu berhati-hati ketika mengkonsumsi obat ini. Meskipun belum ada kajian yang menyatakan bahwa ibuprofen dapat menyebabkan keguguran bagi ibu hamil, meminum ibuprofen tiga bulan sebelum kelahiran dapat beresiko menyebabkan pendarahan sebelum dan setelah proses kelahiran si bayi. Oleh karena itu, pengkonsumsian ibuprofen juga perlu diawasi oleh dokter.

Febris memang wajar terjadi pada siapa saja. Namun jika ibu hamil tiba-tiba mengalami febris, maka suami maupun keluarga tidak bisa tinggal diam saja. Pengawasan yang ketat terhadap febris tetap harus dilakukan. Jika ibu hamil menimbulkan gejala-gejala tertentu seperti nafas tersengal-sengal, sakit punggung, kedinginan, sakit perut dan sebagainya, maka segeralah mengambil tindakan. Mengkonsumsi parasetamol atau ibuprofen dapat menjadi pilihan yang paling tepat. Namun jika tidak yakin dengan dosis yang diberikan, ada baiknya untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.

Categories: Penyakit