X

Suhu Tubuh Panas Akibat Hipertermia Bukan Sekedar Rasa Gerah Biasa

Suhu tubuh panas memang identik dengan gejala demam. Namun meningkatnya suhu tubuh yang terjadi tidak wajar dan secara tiba tiba juga bisa disebabkan karena hipertermia. Hipertermia ini sangat patut diwaspadai khususnya bagi orang yang tinggal di negara beriklim panas seperti salah satunya Indonesia. Hipertermia merupakan kondisi yang bisa berujung fatal apabila tidak segera ditangani dengan cepat dan baik. Agar lebih jelas tentang suhu tubuh panas akibat hipertermia, simak ulasan selengkapnya dari kami berikut ini.

Apakah Hipertermia?

Hipertermia bukanlah kepanasan atau rasa gerah biasa. Hipertermia merupakan kondisi suhu inti tubuh yang meningkat secara drastis dan terjadi mendadak dalam waktu cepat sehingga tubuh tidak bisa atau tidak memiliki waktu untuk berkeringat demi mendinginkan tubuh yang bisa terjadi pada orang dewasa atau panas pada anak.

Suhu tubuh yang panas akibat hipertermia ini umumnya terjadi karena paparan suhu panas dari lingkungan sekitar yang tidak bisa ditoleransi oleh tubuh seperti ketika cuaca sedang terik luar biasa. Hipertermia juga bisa terjadi karena kelelahan akibat aktivitas fisik yang terlalu berat sehingga meningkatkan suhu inti tubuh seperti olahraga di siang hari yang panas. Sedangkan beberapa orang yang rentan terhadap hipertermia ini adalah orang yang sering bekerja di suhu panas seperti pemadam kebakaran, tukang las, nelayan, petani, pekerja pabrik dan sebagainya.

Mengkonsumsi beberapa jenis obat juga bisa menyebabkan suhu tubuh panas karena hipertermia. Sebagai contoh, obat diuretik dan juga obat jantung yang bisa mengurangi kemampuan tubuh dalam mendinginkan tubuh dengan cara mengeluarkan keringat. Sedangkan seseorang yang memiliki hipertensi atau sedang melakukan diet rendah garam juga bisa terkena hipertermia tersebut.

Tanda dan Gejala Hipertermia

Hipertermia seringkali terjadi bersama dengan gejala dehidrasi. Selain itu, ada beberapa tanda dan gejala umum yang bisa terjadi ketika seseorang terkena hipertermia.

  • Urine berubah warna menjadi gelap yang menjadi tanda dari dehidrasi.
  • Mual dan muntah atau diare.
  • Pusing dan sakit kepala yang terkadang juga disertai dengan demam.
  • Haus terus menerus.
  • Merasa kelelahan.
  • Warna kulit berubah menjadi pucat.
  • Berkeringat terlalu berlebihan.
  • Muncul ruam merah yang menonjol pada permukaan kulit.
  • Kram yang terjadi pada otot tungkai, lengan atau perut.
  • Kebingungan atau sulit berkonsentrasi.
  • Pembengkakan atau gejala edema yang terjadi di area tangan, betis atau pergelangan kaki.

Kondisi suhu badan panas berkepanjangan ekstrem tersebut tidak boleh disepelekan sebab jika tidak segera mendapat penanganan yang tepat, maka bisa berkembang menjadi heat stroke yang kemudian merusak otak dan organ vital lain dan heat stroke tersebut yang nantinya juga bisa menyebabkan kematian.

Penanganan Hipertermia

Apabila anda atau ada orang di sekitar anda yang mengalami gejala hipertermia atau suhu tubuh cepat panas, maka hal penting yang harus dilakukan adalah pergi dari area panas tersebut dan beristirahat di area sejuk dan teduh atau ruangan ber-AC. Perbanyak juga minum cairan agar kadar elektrolit tubuh bisa tergantikan namun hindari minum minuman yang mengandung alkohol atau kafein.

Lepaskan juga pakaian yang terlalu ketat atau ganti dengan pakaian tipis yang bisa menyerap keringat dengan baik seperti bahan katun. Beberapa tindakan pendinginan juga bisa dilakukan seperti memasang kipas angin atau kompres handuk dingin pada titik nadi seperti bawah ketiak, leher dan juga siku bagian dalam atau juga bisa mandi air dingin.

Apabila semua cara tersebut masih gagal dan dalam waktu 15 menit suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius disertai kepala pusing badan panas lemas, maka segera cari bantuan medis sebab kondisi ini rentan berkembang menjadi heat stroke. Sesudah anda pulih dari hipertermia. maka biasanya penderita akan lebih sensitif terhadap suhu tinggi selama beberapa minggu selanjutnya. Untuk itu, hindari beraktivitas fisik terlalu lama di cuaca terik hingga dokter memberikan izin untuk beraktivitas normal kembali. 

Pencegahan Hipertermia

Hal paling penting yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertermia melebihi suhu normal tubuh manusia adalah mengenali risiko dan gejala hipertermia. Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan lain yang bisa anda lakukan seperti:

  • Jika sering berada di lingkungan panas, maka istirahat di area sejuk atau ber-AC.
  • Jangan sering panas panasan di luar rumah jika memang tidak terlalu dibutuhkan.
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh anda dengan minum air putih atau minuman yang mengandung elektrolit setiap 15 hingga 20 menit untuk pencegahan dehidrasi.
  • Gunakan pakaian yang bisa menyerap keringat ketika berada di luar ruangan dan cuaca sedang panas.
Categories: Penyakit