X

Vaksin Dengue Untuk Mencegah Demam Berdarah Apakah Terbukti Efektif?

Indonesia menjadi urutan negara kedua dengan jumlah kasus demam berdarah dengue atau DBD paling tinggi sesudah Brazil. Kasus demam berdarah bahkan sudah menyebabkan beban ekonomi negara sampai lebih dari 3.9 triliun per tahunnya. Inilah yang membuat vaksin dengue menjadi sebuah harapan baru bagi masyarakat untuk mengatasi jenis virus dengue. DBD memang merupakan penyakit yang umum terjadi di daerah subtropis atau tropis seperti Indonesia. Untuk itu, pemerintah memberikan vaksin untuk menurunkan kejadian DBD sehingga penyakit yang sudah melanda Indonesia bisa dikendalikan dengan nama vaksin dengue. Namun, apakah sebenarnya vaksin dengue untuk mencegah demam berdarah benar benar efektif?.

Apakah Vaksin Dengue?

Vaksin dengue merupakan vaksin pencegahan infeksi demam dengue pada anak. Pemberian vaksin ini diharapkan bisa menurunkan risiko anak yang terkena infeksi dengue berat. Infeksi dengue berat bisa mengakibatkan kebocoran darah dan juga syok pada anak yang dikenal dengan sindrom syok dengue yang kemudian menjadi penyebab kematian pada beberapa kasus demam berdarah dengue.

Waktu Pemberian Vaksin

Dari hasil uji klinis yang sudah dilakukan pada vaksin ini, waktu terbaik pemberian vaksin adalah antara usia 9 hingga 16 tahun. Apabila diberikan pada usia kurang dari itu, maka bisa meningkatkan risiko dirawat yang disebabkan gejala demam dengue sekaligus meningkatkan risiko dengue berat. Untuk anak usia 9 hingga 16 tahun, nantinya vaksin akan diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian setiap 6 bulan sekali.

Vaksin ini belum masuk dalam program imunisasi nasional di Indonesia sehingga belum ada di pelayanan kesehatan pemerintah seperti Puskesmas. Vaksin ini hanya ada di klinik, rumah sakit atau tempat praktek dokter anak swasta sehingga harga dari vaksin ini memang masih terbilang sangat mahal yakni 1 juta untuk setiap 1 kali vaksin.

Meski mahal, namun menurut IDAI harga vaksin demam dengue ini terbilang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya untuk merawat anak di rumah sakit karena demam dengue khususnya dalam kasus berat di ICU.

Apakah Vaksin Dengue Efektif?

Untuk melihat apakah vaksin dengue untuk mencegah demam berdarah ini berhasil dan aman, maka vaksin dengue sebelumnya sudah melewati uji klinis yang dilakukan dalam beberapa fase. Untuk uji klinis vaksin dengue fase III sudah dilakukan dari tahun 2011 di Amerika Latin dan juga Asia Tenggara termasuk Indonesia yang berakhrr di tahun 2017.

Meski baru selesai pada tahun 2017, namun dari mulai tahun 2015 sudah menunjukkan efektivitas hingga mencapai 56.5% serta bisa menurunkan risiko perawatan rumah sakit sampai 80% sekaligus bisa menurunkan risiko menderita demam dengue yang berat sampai 93% apabila diberikan untuk anak di atas umur 9 tahun. 

Kenapa Dihentikan di Beberapa Negara

Meski sudah diuji tingkat keamanan dan keefektivitasannya, kabar terbaru menyebutkan jika vaksin dengue dihentikan untuk sementara waktu. Pada bulan Desember 2017, ada banyak kantor berita lokal dan negara luar yang mengatakan jika pemberian vaksin dengue dihentikan untuk sementara waktu dari mulai The Manila Times, New York Times, VOA dan BBC.

Vaksin dengue merk Dengvaxia diminta WHO untuk melakukan kaji ulang yang dilakukan sebab pada tanggal 29 November 2017, Sanofi  sebagai perusahaan farmasi yang membuat Dengvaxia ini mengungkapkan hasil penelitian lanjutan jika vaksin dengue lebih efektif diberikan untuk anak yang pernah terjangkit demam berdarah dengue. Sedangkan untuk yang belum pernah terkena demam berdarah dengue diduga bisa memperparah penyakit tersebut.

Sanofi berpendapat jika anak yang sudah pernah terkena demam berdarah dengue lalu mendapat vaksin, maka bisa mencegah infeksi berulang terjadi. Namun untuk anak yang tidak pernah terkena demam berdarah dengue, maka ketika mengalami DBD tersebut akan meningkatkan bahaya demam berdarah berat atau kronis. 

Dengan temuan baru tersebut, maka Filipina sebagai negara yang sudah memulai program vaksinasi dengue untuk siswa sekolah dasar memutuskan untuk menghentikan program ini sementara waktu sebagai perawatan demam dengue. Program ini akan ditahan sementara agar bisa ditinjau lebih jauh dari parah ahli medis bersama dengan WHO. Namun masyarakat diharapkan tidak panik berhubungan dengan vaksin dengue tersebut dan masih terus diselidiki lebih lanjut.

Categories: Pencegahan