X

Panas Batuk Pilek Pada Balita – Penyebab, Gejala dn Pengobatan

Penyebab anak panas mendadak yang disertai dengan batuk pilek tentunya membuat semua orang tua panik dan mencari cara untuk mencari penyebab dan cara mengatasi masalah tersebut. Ada lebih dari 200 virus berbeda yang bisa menyebabkan infeksi ini, namun rhinovirus menjadi penyebab paling umum yang umumnya terjadi pada balita. Antibiotik yang bisa digunakan untuk orang dewasa untuk melawan bakteri ini tidak bisa digunakan untuk anak anak sebab virus tidak bisa diobati dengan antibiotik untuk demam dan imun tubuh balita yang masih lemah juga membuat antibiotik cukup berbahaya jika diberikan dan bisa menyebabkan efek samping.

Penyebab Panas Batuk Pilek Pada Balita

Panas batuk pilek yang terjadi pada balita pada umumnya bisa sembuh antara 4 hingga 10 hari tanpa membutuhkan perawatan khusus. Sedangkan penyebab umum adalah karena infeksi hidung dan tenggorokan atau dikenal dengan infeksi saluran pernapasan atas yang bisa disebabkan saru dari 200 lebih virus. Selain disebabkan karena virus, ada juga beberapa hal yang bisa menyebabkan panas batuk pilek pada balita lainnya.

  • Udara: Seorang balita yang mengalami panas tinggi disertai dengan batuk dan pilek umumnya terjadi karena kontaminasi virus penyebab demam bersama udara yang masuk ke dalam tubuh balita saat sistem kekebalan tubuhnya sedang menurun.
  • Kontak Langsung: Balita juga bisa terkena virus jika mengalami kontak langsung dengan seseorang yang sudah terinfeksi seperti menyentuh tangan, menyentuh mata dan juga mulut.
  • Benda yang terkontaminasi: Penyebab lainnya adalah virus bisa hidup pada permukaan suatu benda selama 2 jam lebih. Saat bayi menyentuh permukaan terkontaminasi tersebut seperti mainan atau benda lain, maka bisa menyebabkan balita terinfeksi dan akhirnya timbul demam virus.

Gejala Panas Batuk Pilek Pada Balita

Gejala balita terkena infeksi virus bisa terlihat saat balita mengalami kedinginan secara tiba tiba dan kondisi badan terlihat menurun yang diikuti juga dengan sakit tenggorokan, pilek atau batuk tersebut.

Pada awalnya balita tidak akan mau makan karena sakit pada bagian tenggorokan yang disebabkan karena penumpukan lendir. Lendir tersebut kemudian mulai mengalir ke bagian belakang hidung dan tenggorokan dan kemudian berkembang menjadi gejala lainnya seperti berikut ini.

  • Keluar lendir dari hidung
  • Bersin bersin
  • Merasa kelelahan
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Diare
  • Muntah

Pengobatan Panas Batuk Pilek Pada Balita

Untuk mengatasi panas, batuk dan juga pada balita sayangnya tidak bisa dilakukan dengan pemberian antibiotik sebab tidak bisa menyembuhkan infeksi bakteri tersebut. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gejala yang ditimbulkan dan membantu pemulihan lebih cepat. 

  1. Oleskan Salep

Salep pelembab ringan bisa dioleskan pada tepi lubang hidung dan dibagian bawah hidung untuk mencegah rasa sakit, cara mengobati flu, mengatasi hidung tersumbat dan juga melegakan pernapasan pada balita sekaligus membantu dalam menurunkan panas.

  1. Humidifier

Humidifier bisa diletakkan pada kamar anak supaya udara tetap terjaga kelembabannya sehingga membantu mengatasi gangguan penapasan namun aman untuk digunakan pada balita.

  1. Berikan Air Lebih Banyak

Balita yang sedang terserang infeksi kemungkinan tidak akan mau minum, namun tetap usahakan untuk memberi cairan pada bayi sebab demam panas bisa membuat balita kehilangan banyak cairan. Anda bisa memberikan jus, air putih, susu dingin atau sup ayam yang bisa menambah nutrisi balita untuk mengatasi penyumbatan dan rasa sakit yang mengganggu pada anak anak.

Sedangkan untuk panas dan gejala demam pada balita sebenarnya bisa turun dengan sendirinya saat infeksi sudah berhasil disembuhkan. Namun anda juga bisa memberikan kompres dingin di dahi balita untuk menurunkan panas lebih cepat. 

Pencegahan Panas Batuk Pilek Pada Balita

Ada beberapa langkah pencegahan untuk menjauhkan infeksi virus ini dari balita anda.

  • Jauhkan balita dari seseorang yang terinfeksi virus dan hindari transportasi umum bersama dengan bayi anda.
  • Cuci tangan anda sebelum memberi makan atau menyentuh bayi dengan sabun dan air atau tisu yang mengandung antiseptik atau alkohol.
  • Bersihkan segala mainan bayi serta empeng lebih sering.
  • Selalu gunakan tisu saat batuk atau bersin dan segera buang di tempat sampah supaya virus tidak menyebar dan menular pada balita.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga bisa bermanfaay

Categories: Penyakit