Perbedaan Chikungunya dan Demam Berdarah

Pada musim penghujan, nyamuk sering kali berkembang biak lebih banyak daripada biasanya. Terutama jika di lingkungan rumah kita terdapat genangan air, nyamuk akan menyukai tempat tempat yang tergenang. Oleh karena itu, kita harus memastikan rumah dan lingkungan rumah kita bersih dan tidak menjadi tempat yang nyaman bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Ketika musim penghujan berbagai penyakit mulai muncul baik yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri. Penyakit penyakit ini harus diwaspadai. Nyamuk bisa menjadi penyebab utama terjadinya penyakit demam berdarah dan chikungunya. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti sedangkan chikungunya disebabkan oleh nyamuk Aedes Albopictus. Kedua nyamuk ini adalah nyamuk siang.

Demam berdarah maupun chikungunya sama sama ditandai oleh gejala awal yakni badan mengalami demam. Namun secara keseluruhan kedua penyakit ini memiliki berbagai perbedaan. Penyakit chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya dan demam berdarah disebabkan oleh viruse dengeu. Virus dengeu memiliki empat jenis yakni DEN-1, DEN -2, DEN -3 serta Den – 4.

Demam Berdarah

Gigitan nyamuk aedes aegypti membaa virus dengeu yang akan masuk ke aliran darah manusia. Biasanya nyamuk akan menggigit tubuh manusia dari pagi menjelang sore hari. Penyakit ini hanya terlular melalui gigitan nyamuk. Virus dari orang yang terindeksi terkena demam berdarah akan dibawa oleh nyamuk dan menginfeksi orang lain melalui gigitan nyamuk tersebut.

Demam berdarah adalah suatu kondisi dimana tubuh seseorang mengalami kerusakan serta kebocoran pembuluh darah. Keadaan ini juga menyebabkan kadar trombosit menurun. Kondisi inilah yang membuat demam berdarah dapat menghilangkan nyawa seseorang.

Gejala Demam Berdarah

Para penderita demam berdarah mengalami beberapa gejala diantaranya ialah menalami demam, muntah muntah, perut mengalami nyeri serta tubuh yang menjadi sangat lemas. Selain itu beberapa penderita demam berdarah juga mengalami pendarahan di beberapa bagian tubuh seperti di gusi, hidung dan bawah kulit sehingga tampak seperti memar.

Penderita demam berdarah akan mengalami sikus yang terdiri dari 3 fase yakni fase demam, fase kritis dan fase pemulihan. Fase demam dimulai dari hari pertama hingga hari ketiga. Dalam fase ini penderita akan mengalami demam yang tinggi hingga suhu tubuh mereka mencapai 40 hingga 41 derajat celcius. Demam tinggi ini juga disertai dengan sakit kepala, nyeri otot dan nyeri dibelakang mata.

Fase kedua ialah fase kritis. Ditahap ini penderita akan mengalami penurunan suhu tubuh namu penurunan suhu tubuh inilah yang merupakan titik kritis dari penyakit ini. Jika penderita tidak bisa melewati fase ini, maka akan membahayakan nyawa penderita tersebut.

Fase terakhir ialah fase pemulihan. Dalam fase ini kondisi tubuh mulai membaik dan suhu tubuh kembali normal. Penderita akan perlahan membaik dan dapat beraktifitas seperti sebelumnya.

Sebenarnya tidak ada metode dan cara khusus dalam mengatasi demam berdarah ini. Namun para dokter menyarankan para penderita untuk meminum banyak air putih sehingga tubuh tidak mengalami dehidrasi serta mengonsumsi obat penurun panas untuk menurunkan demam.

Chikungunya

Chikungunya adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Sama seperti demam berdarah, penularan penyakit ini juga melalui gigitan nyamuk yang telah menggigit penderita sebelumnya.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja di range usia berapapun. Namun, kemungkinan bayi yang baru lahir, lansia diatas 65 tahun serta orang orang yang memiliki penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi serta jantung akan lebih besar.

Gejala Chikungunya

Secara spesifik, para penderita chikungunya tidak menunjukkan gejala tertentu. Namun ada beberapa gejala yang pada umunya mengalami beberapa gejala seperti demam tinggi yang bisa mencapai 39 derajat celcius, nyeri pada otot dan sendi, sakit kepala, pembengkakan sendi, munculnya ruam di tubuh serta mengalami mual dan lemas.

Gejala gejala tersebut biasanya terjadi selama tiga hingga 7 hari. Namun, pada beberapa penderita mereka bisa mengalami nyeri sendi hingga berbulan bulan. Penyakit ini memang tidak menyebabkan kematian, namun dapat memicu terjadinya kelumpuhan pada seseorang.

Tidak ada pengobatan khusus untuk menyembuhkan chikungunya, karena penderita akan sembuh dengan sendirinya. Dalam banyak kasus, gejala akan mereda dalam seminggu. Meski demikian, nyeri sendi dapat berlangsung hingga beberapa bulan.

Pencegahan chikungunya sama seperti pencegahan penyakit demam berdarah. Cara yang utama adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan tindakan 3M Plus. 3M yang dimaksud meliputi:

  • Menutup rapat tempat penyimpanan air.
  • Menguras tempat penampungan air.
  • Mengubur barang bekas yang bisa menampung air.

Penyakit chikungunya bisa menyebabkan munculnya penyakit lain seperti peradangan otot jantung (miokarditis), peradangan pada ginjal (nefritis), peradangan pada hati (hepatitits) dan lainnya. Dokter juga menyarankan para penderita untul minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.