Step pada Anak Usia 1 Tahun : Penyebab dan Cara Mengatasi

Kejang atau step memang sering kali terjadi pada anak. Kondisi ini bisa datang secara tiba-tiba atau dengan gejala sebelumnya. Step pada anak usia 1 tahun juga bisa saja terjadi. Orang tua memang perlu mengetahui beberapa hal mengenai step ini agar bisa melakukan upaya yang tepat jika step terjadi kepada anak. Tentunya agar anak bisa mendapatkan perlakuan yang tepat agar bisa diatasi dengan aman.

Penyebab

Secara umum, step pada anak terklasifikasi menjadi dua berdasarkan penyebabnya, yaitu Kejang Demam dan kejang tanpa demam. Lebih lanjutnya, berikut penjelasannya.

  1. Kejang Demam

Kejang demam ini yang lebih sering terjadi daripada kejang tanpa demam. Step pada anak usia 1 tahun karena demam biasanya terjadi jika si anak menderita demam tinggi, yaitu di atas suhu 38 derajad celcius. Kejang demam bisa terjadi mulai dari usia bayi hingga usia anak dalam masa pertumbuhan. Pada dasarnya Penyebab Kejang Demam terjadi secara sederhana, yaitu lepasnya muatan listrik pada syaraf sehingga menyebabkan gerakan tiba-tiba yang tidak bisa dikendalikan oleh tubuh. Dan kondisi ini cenderung tidak berbahaya, asalkan kejang terjadi hanya satu kali dalam satu periode demam dan jangka waktunya tidak lebih dari 5 menit.

  1. Kejang tanpa Demam

Step atau kejang pada anak usia 1 tahun juga bisa terjadi tanpa disertai gejala demam tinggi. Kondisi inilah yang sering dikenal sebagai epilepsi. Dan Penyebab Kejang Tanpa Demam pada Orang Dewasa maupun anak seringkali adalah karena gangguan di dalam otak si anak. Gejala dari step tanpa demam seringkali diikuti dengan pingsan atau hilang kesadaran. Kondisi inilah yang lebih berbahaya daripada kejang demam. Sehingga orang tua perlu mengenali gejala kejang pada anaknya agar bisa melakukan tindakan yang tepat jika kejang terjadi.

Klasifikasi

Pada dasarnya, step pada anak usia 1 tahun ini dibedakan menjadi 6 klasifikasi berdasarkan tahapan atau gejala utama yang muncul. Berikut penjelasannya.

  1. First Aid Seizure – Gejala pada tahap ini tidak terlihat. Namun kaki dan tangan biasanya akan menjadi kaku selama beberapa menit. Selain itu mata anak akan bergerak ke atas dan bawah secara tidak beraturan. Setelah step hilang, maka kesadaran akan kembali dengan cepat.
  2. Generalized Absence Seizure – Tahap kedua ini bisa terjadi jika anak mengalami kejang secara tiba-tiba, bahkan saat si anak sedang beraktivitas seperti biasa. Anak tidak akan merespons ketika disentuh atau diajak bicara. Selanjutnya, gejala mata bergerak ke atas dan bawah akan terjadi, disertai dengan gerakan kepala, kaki, dan tangan yang tidak terkendali. Mungkin akan muncul air liur dari mulut yang terbuka. Kondisi ini sering terjadi pada kejang tanpa demam (epilepsi).
  3. Generalized Atonic Seizure – Pada tahapan kejang yang satu ini, step pada anak usia 1 tahun akan menunjukkan gejala kehilangan kesadaran. Sebelumnya, tubuh akan terasa lemas dan jatuh ke tanah. Kejang akan terjadi kurang dari 15 detik, lalu kemudian anak akan sadar kembali setelah beberapa saat.
  4. Generalized Tonic Seizure – Pada tahapan ini, gejala kejang pada anak akan disertai dengan keluarnya suara seperti mengerang atau menangis. Sekanjutnya gigi anak akan saling menggertak, lalu bisa jadi anak akan kehilangan kesadaran. Mulut bisa jadi berbusa dan bibir akan membiru. Gejala ini biasa terjadi pada anak yang mengalami kerusakan pada otak.
  5. Neonatal Seizure – Kondisi ini adalah kondisi Kejang Tanpa Demam pada Bayi Baru Lahir. Gejalanya adalah tangan dan kaki akan bergetar lebih hebat dari bayi normal. Selain itu, bisa jadi bayi akan mengalami kesulitasn bernafas dan matanya bergerak-gerak.
  6. Infantitle Spam – Gejala step pada anak usia 1 tahun yang satu ini bisa terjadi dari usia anak menginjak 3 bulan hingga di bawah 1 tahun. gejalanya adalah kaku pad akaki dan tangan, dada tertarik, dan tubuh membungkuk. Gejala ini berlangsung selama kurang lebih 5 menit.

Cara Mengatasi

Setelah mengetahui berbagai klasifikasi dari kejang di atas, kini ibu pasti sudah tahu tipe kejang mana yang terjadi pada anak. Jika anak mengalami kejang karena demam, maka bisa jadi kondisi itu tidak berbahaya. Namun jika kejang karena demam terjadi lebih dari 1 kali dalam 1 periode demam, segera bawa anak ke rumah sakit atau dokter terdekat untuk mencegah kerusakan syaraf. Sementara itu, jika anak mengalami kejang tanpa demam, segera lakukan pemeriksaan juga karena bisa jadi anak terkena epilepsi.

Bagi kejang yang tidak berbahaya, berikut beberapa Cara Mengatasi Kejang pada Anak yang bisa dilakukan untuk mengatasi step pada anak usia 1 tahun.

  • Tetaplah bersikap tenang jika anak mengalami kejang atau step.
  • Pindahkan anak menuju tempat yang lebih aman, agar gerakan anak tidak menyebabkannya terjatuh atau terbentur benda keras di sekitarnya.
  • Coba miringkan tubuh anak, agar air liur tidak mengganggu jalannya pernafasannya.
  • Hindari mengompres dengan air dingin saat kejang terjadi pada anak.
  • Perhatikan pernafasan anak.
  • Hindari memasukkan benda-benda apapun ke mulut anak saat kejang terjadi agar tidak melukai rongga mulut anak.
  • Bila perlu, segera bawa anak ke dokter jika kejang sudah berhenti. Terutama jika kejang pada anak disertai dengan gejala yang parah seperti kejang terjadi lebih dari 5 menit, kejang terjadi untuk kedua kalinya, tubuh membiru, mulut berbusa, atau kesulitan bernafas.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai step pada anak usia 1 tahun dan cara mengatasinya. Selalu tanggaplah dengan kondisi kesehatan anak untuk mencegah risiko yang lebih parah terjadi di kemudian hari. Semoga artikel ini bermanfaat.