4 Cara Mengobati Demam Flu dan Batuk Pada Bayi yang Perlu Diketahui

Siapapun pasti akan merasa kasihan jika melihat bayi yang menggemaskan mengalami demam flu dan batuk. Namun begitulah kenyataannya. Bayi memang rentan terkena demam karena sistem imunnya yang masih lemah. Demam naik turun pada bayi 8 bulan memang sangat mengkhawatirkan bagi orang tua. Selain bayi yang berusia 8 bulan, demam pada anak usia 6 tahundemam pada anak usia 3 tahun dan demam pada anak usia 1 tahun juga sering terjadi.

Demam pada bayi sebagian besar disebabkan oleh infeksi baik oleh virus maupun bakteri. Tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa demam flu pada bayi disebabkan karena pengaruh pasca imunisasi. Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi dapat dilakukan dengan memberikan parasetamol pada bayi. Namun tetap harus dengan pengawasan dokter anak. Sedangkan Cara Mengobati Demam Flu dan Batuk Pada Bayi secara umum akan dijelaskan lebih lanjut pada artikel ini.

Cara Mengobati Demam Flu dan Batuk Pada Bayi

Menurut laman www.babycentre.com, ada beberapa Cara Mengobati Demam Flu dan Batuk Pada Bayi yang dapat diterapkan oleh orang tua. Diantarany adalah:

  1. Biarkan Bayi Anda Beristirahat

Butuh banyak sekali energi untuk melawan infeksi yang menyebabkan demam serta batuk. Bayi Anda mungkin akan kelelahan karena banyaknya energi yang digunakan. Apa yang dibutuhkan oleh bayi saat demam terjadi adalah istirahat dan tidur. Yang dibutuhkan oleh bayi untuk beristirahat hanyalah tempat yang nyaman.

  1. Gunakan Bulb Syringe

Ketika hidung bayi mampet, bulb syringe dapat digunakan untuk memperlancar pernafasannya. Bulb syringe merupakan sejenis alat yang dapat membantu melancarkan pernafasan bayi. Alat ini berbentuk bantalan bola dengan salah satu ujungnya yang meruncing menyerupai pipa. Bulb syringe cukup efektif dalam menyembuhkan hidung tersumbat bayi. Bayi yang hidungnya tersumbat akan sangat mengganggu proses menyusui baik dari ASI maupun botol susu formula.

Pertama-tama yang harus disiapkan untuk mengobati hidung tersumbat bayi adalah bulb syringe dari karet, dan air garam atau saline water. Cairan ini dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter. Untuk yang bentuknya obat tetes dapat digunakan oleh bayi, sedangkan yang disemprotkan (spray) digunakan oleh anak yang usianya 2 tahun ke atas. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  • Baringkan bayi dengan posisi punggung di bagian bawah dan gunakan handuk yang sudah digulung untuk menopang kepalanya.
  • Teteskan saline water sebanyak 2 atau 3 tetes ke setiap lubang hidung bayi, untuk memperkecil dan melicinkan ingus agar mudah dikeluarkan. Cobalah untuk mempertahankan posisi kepala bayi selama 30 detik atau kurang.
  • Remas bantalan pada ujung bulb syringe, kemudian secara perlahan masukkan bagian pipanya ke dalam lubang hidung bayi. Beberapa dokter menyarankan untuk menutup lubang hidung bayi yang satunya lagi dengan jari Anda, agar ingus dapat terhisap dengan baik.
  • Perlahan lepaskan remasan Anda pada bantalan bulb syringe. Agar ingus dan saline water yang sebelumnya diteteskan dapat tersedot oleh alat ini.
  • Lepaskan bulb syringe dari lubang hidung bayi Anda. Kemudian remas kembali bantalannya untuk mengeluarkan ingus pada alat ini. Kemudian tampung dengan tisu.
  • Bersihkan alatnya, lalu ulangi proses yang sama pada lubang hidung yang satu lagi jika diperlukan.

Dalam sehari jangan terlalu sering melakukan proses ini pada lubang hidung bayi Anda, karena bisa melukai saluran hidung bayi. Serta jangan menggunakan saline water selama empat hari berturut-turut, karena dapat membuat lubang hidung menjadi kering. Hal ini malah akan memperburuk keadaan.

Proses ini sebenarnya juga bisa dilakukan tanpa menggunakan saline water. Caranya sama dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas. Jika bayi Anda terlihat tidak nyaman dengan menggunakan bulb syringe, maka Anda dapat menggunakan tangan Anda sendiri untuk mengeluarkan ingus dan saline water-nya. Namun jangan memasukkan kain atau benda apapun ke dalam lubang hidung bayi untuk membantu mengeluarkannya.

  1. Hindari Dehidrasi

Menghilangkan dehidrasi adalah salah satu Cara Mengobati Demam Flu dan Batuk Pada Bayi. Dehidrasi pada bayi dapat dihilangkan dengan cara yang sederhana, yaitu memberikan ASI atau susu formula lebih sering dari biasanya. Namun pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan perlu terlebih dahulu berkonsultasi pada dokter anak. Jika dokter bilang jangan terlalu banyak memberikan ASI pada bayi, maka jangan dilakukan. Karena jika terlalu banyak juga bisa berbahaya.

  1. Mengkonsumsi Sup Ayam

Sup ayam baik dikonsumsi karena dapat meredakan gejala flu seperti hidung mampet dan kelelahan. Kaldu ayam juga dapat dikonsumsi oleh bayi yang berusia 6 bulan ke atas selama Ia demam flu, selagi masih belum terbiasa dengan makanan padat.

Itulah penjelasan mengenai Cara Mengobati Demam Flu dan Batuk Pada Bayi. Demam flu pada bayi memang sangat mengkhawatirkan. Jika bayi Anda terserang demam, segeralah bertindak. Salah satunya bisa dengan melakukan langkah-langkah pengobatan seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila demam bayi Anda tidak sembuh juga, maka segera konsultasikan kondisinya ke dokter anak untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.