X

13 Ciri Masuk Angin Pada Anak yang Tidak Disadari

Masuk angina menurut istilah medis sebenarnya tidak dikenal. Istilah ini hanya ada dalam masyarakat Indonesia. Menurut ahli kesehatan, masuk angin merupakan salah satu gejala demam biasa atau tepatnya demam infeksi sehingga masuk angin dapat menyerang siapa saja. Tidak terkecuali anak.

Anak, kekebalan tubuhnya belum sempurna seperti orang dewasa. Akibatnya, kelelahan atau dekat sedikit dengan orang yang sakit membuatnya terserang masuk angin. Umumnya anak terkena masuk angina ketika pulang dari bepergian jauh dan terlalu banyak bermain di luar ruangan. Saat-saat tersebut kondisi tubuh anak menurun. Masuk angin menyerang.

Ciri masuk angina pada anak, antara lain :

1. Kembung

Perut kembung menjadi gejala awal dari masuk angina. Karena tidak semua anak dapat mengutarakan apa yang dirasakannya, apalagi jika anak tersebut belum berbicara lancar maka gejala ini sering terlewatkan.

2. Kelelahan

Anak merasa kelelahan. Aktivitasnya mainnya sedikit menurun di awal. Anak dapat tidur lebih awal atau tidur lebih sering. Jika anak terlihat seperti ini, maka sebaiknya orang tua menanyakan kondisinya. Karena terkadang ciri ini juga terlewatkan. Anak belum dianggap sakit.

3. Nafsu Makan Menurun

Nafsu makan anak menurun akibat dari perutnya yang tidak nyaman atau kembung. Anak akan merasa sudah kenyang.

4. Badan Pegal

Demam, nyeri sendi, pusing, mual juga dialami anak. Biasanya anak akan menyebutnya sebagai cape atau lelah. Beberapa anak akan menunjuk kepada kakinya yang sakit. Orang tua akan memijat kaki anak. Ciri ini dianggap hal biasa dan orang tua mungkin tidak menganggapnya masuk angin. Badan yang pegal identik dengan terlalu banyak beraktivitas.

5. Tidak Enak Badan

Merasa tidak nyaman. Wajah terasa panas, tenggorokan terus kering, dan sebagainya. Ekspresi anak akan hal ini adalah rewel atau mudah sekali menangis. Bahkan tidak ada masalah apa pun menyebabkan anak menangis.

6. Sembelit

Anak beberapa hari kesulitan buang air besar atau sembelit menjadi salah satu ciri masuk angin pada anak. Perut anak akan akan terasa semakin kembung.

7. Mual

Kondisi perut kembung dan sulit buang air besar terus menyebabkan ketidaknyamanan pada anak. Selanjutnya, jika di saat awal masuk angin tidak ditangani, anak akan merasa mual.

8. Muntah

Penyebab muntah tanpa demam adalah bagian dari efek sebelumnya. Perut yang tidak nyaman dan mual, akhirnya membuat anak muntah. Kondisi ini sudah menandakan  ciri masuk angin parah pada anak.

9. Sakit Kepala

Beberapa anak sudah dapat mengekspresikan sakit kepala. Pada kondisi yang semakin serius mengalami demam disertai sakit kepala dan mual pada anak.

10. Kedinginan

Orang yang masuk angin cenderung merasa tubuhnya kedinginan. Terkadang masyarakat menyebutnya demam meriang. Sementara waktu hindari anak dari AC dan kipas angin.

11. Demam

Anak mulai demam panas setelah beberapa hari mengalami gejala yang sebelumnya disebutkan. Karena disebutkan di atas bahwa masuk angin adalah gejala infeksi, maka demam dapat menandakan berbagai penyakit demam virus, bakteri, atau jamur. Orang tua baru menyadari anak sakit di fase ini. Suhu tubuh yang meningkat sangat mengkhawatirkan.

12. Batuk Pilek

Hampir seluruh gejala demam infeksi adalah batuk pilek. Ini menandakan adanya sesuatu di saluran pernapasan. Anak mungkin menderita demam flu pada anak, demam batuk pilek pada anak, demam akibat radang tenggorokan, demam campak halus, dan lain-lain.

13. Diare

Demam yang diiringi diare muntah dan mual sebenarnya cukup berbahaya. Anak dapat mengalami dehidrasi. Dalam kondisi ini, ciri masuk angina pada anak sudah wajib dibawa berkonsultasi ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Demikian ciri masuk angina pada anak yang wajib diketahui. Karena anak belum semua dapat mengekspresikan rasa sakit dan berbicara maka hendaknya orang di sekelilingnya lebih peka. Jika anak mengalami gejala awal, sebaiknya segera :

Terus memperhatikan dan mencatat seluruh gejala demam biasa anak dan mengukur suhu tubuh dengan thermometer .
Mengenali ciri dan gejala penyakit anak akan lebih baik daripada masuk angin sudah kronis. Tetapi mencegah tetap lebih baik daripada mengobati. Semoga artikel ini bermanfaat.

Categories: Penyakit