Demam Chickenpox – Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan

Sepintas demam chickenpox mirip dengan demam campak. Keduanya sama-sama menimbulkan ruam. Padahal keduanya mempunyai ciri yang sangat jauh berbeda. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui apa itu demam Chickenpox.

Demam chickenpox atau demam varisela atau demam karena cacar air yang lebih dikenal di Indonesia merupakan jenis demam yang diakibatkan oleh infeksi virus. Dan seperti umumnya penyakit yang disebabkan infeksi virus, penyakit ini sangat mudah menular, terutama pada anak-anak. Meskpin demikian, orang dewasa yang mempunyai daya tahan tubuh rendah dan belum pernah terkena virus ini sebelumnya dapat terkena juga dengan gejala lebih parah. Yuk kenali lebih dalam apa itu demam chickenpox!

Penyebab Chickenpox

Chikenpox disebabkan oleh virus varisella zooster yang mudah sekali menular. Virus ini dapat menular melalui udara, sentuhan dengan penderita, atau pemakaian peralatan barang tertentu yang tanpa dicuci terlebih dahulu secara bersama-sama. Virus menyebar terutama ketika fase demam sudah berakhir di mana ruam atau bintik merah mengering dan mengelupas. Fase demam ini berlangsung antara 7 sampai 14 hari hingga bintik benar-benar hilang dari seluruh tubuh.

Gejala Chickenpox

Gejala awal chickenpox seperti gejala demam biasa, yaitu :

Ruam yang muncul pada chickenpox tidak tebal seperti pada campak. Bintik-bintik yang timbu satu-satu atau terpisah satu sama lain dan kelihatan seperti ada isinya (berair). Ruam ini juga menimbulkan gatal yang sangat tidak nyaman. Ketika ruam digaruk, maka bintik akan pecah. Akibatnya, bekas cacar akan terlihat lebih lama baru hilang. Pada beberapa orang yang terkena cacar air ketika dewasa bahkan bekas ini menetap. Orang menyebutnya sebagai bopeng.

Kelompok yang mudah terkena virus cacar adalah anak-anak, orang yang kekebalan tubuhnya kurang, orang yang kekurangan gizi, dan orang-rang yang pernah kontak langsung dengan penderita cacar air. Pada dasarnya virus ini tidak berbahaya, namun bisa saja terjadi komplikasi. Segera bawa ke dokter jika gejala cacar air diikuti dengan :

  • muntah
  • leher kaku
  • kejang
  • sulit berjalan
  • sulit bicara

Penyakit ini hampir bisa dipastikan hanya bisa diderita sekali seumur hidup. Jika seseorang sudah pernah mengalami demam chickenpox ketika kecil, maka dia tidak akan pernah mangalaminya lagi meskipun sudah dewasa.

Pengobatan Chickenpox

Pengobatan Chickenpox difokuskan kepada mengatsi gejala yang atau megurangi gejalanya. Beberapa pengobatan yang dapat diberikan yaitu :

  1. Obat Dokter

Beberapa obat dari dokter yang biasa diberikan kepada penderita cacar air, antara lain :

  • obat panas untuk anak-anak  yang disesuaikan dengan usia dan berat badan penderita
  • antibiotik yang diminum harus sesuai dengan resep dokter apabila terjadi infeksi
  • CTM atau obat gatal terkadang juga diberikan oleh dokter untuk mengurangi rasa gatal
  • salep Acyclovir untuk membantu mempercepat pengeringan bintik merah atau verikes dalam bahasa kedokteran
  • bedak Salicyl kadang juga diberikan oleh dokter atau bisa dibeli di toko penjual obat. Bedak ini bisa ditaburkan ke seluruh bagian tubuh dan memerikan efek dingin pada kulit penderita.
  • obat antivirus biasanya diberikan pada penderita dewasa yang umumnya mempunyai gejala demam yang lebih parah dan diminum sejak pertama kali keluar bintik merah.
  1. Istirahat

Seperti umumnya orang yang sakit apapun jenis demam dan penyebabnya, maka penderita harus beristirahat di rumah. Dengan beristirahat di rumah, penyembuhan dapat lebih baik dan mengurangi rasa lelah yang menjadi salah satu gejala demam varisela ini. Selain itu, dengan beristirahat di rumah akan mengurangi resiko menularkan virus kepada orang lain.

  1. Obat Tradisional

Ada berbagai obat tradisional yang diyakini dapat mempercepat tumbuhnya di seluruh badan, mengurangi rasa gatal yang timbul, dan mempercepat proses pengeringan hingga membuat ruam demam cacar air hilang tanpa bekas. Berapa cara tradisional tersebut yaitu :

  • Kacang hijau yang direndam hingga mengembang dan ditumbuk halus, kemudian dioleskan pada seluruh badan. Cara ini dilakukan sehari dua kali utnuk memperoleh hasil yang memuaskan.
  • Minum larutan yang berasal dari 15 gr temulawak, 15 gr kecur, dan 15 gr asam jawa yang direbus dengan air 600 ml sampai tersisa setengahnya. Minum ini juga diminum sehari dua kali.
  • Mengoleskan bengkoang yang dihaluskan dan dicampur dengan sedikit air ke seluruh badan seperti masker. Bengkoang ini akan menghaluskan kembali kulit yang berbekas karena cacar air yang pecah sebelum mengering.
  • Kunyit yang diparut dan dioleskan ke kulit tubuh juga diyakini dapat menghilangkan dengan cepat bekas cacar air. Diamkan kunyit selama 10 menit baru kemudian dibilas dengan air bersih.
  • Madu yang dioleskan pada bekas cacar air dapat mencegah infeksi jika bekas cacar menimbulkan luka karena garukan.

Pencegahan Demam Chickenpox

Karena demam chickenpox dapat menular dengan cepat, maka sebaiknya anak mendapatkan imunisasi cacar air. Selain itu, bagi penderita cacar sebaiknya tidak keluar rumah hingga bekas cacar yang mengering hilang seluruhnya dari tubuh. Selanjutnya, meningkatkan daya tahan tubuh dengan hidup sehat harus dilakukan tidak hanya untuk mencegah berkembangnya virus demam chickenpox, tetepi juga penyakit lain.

Demikian sedikit tentang demam chickenpox. Mari menjaga kesehatan! Terima kasih.