7 Cara Terbaik Diagnosis Demam Rematik

Apabila anak anak terkena radang tenggorokan, maka risiko berkembang menjadi demam rematik juga bisa terjadi jika sakit tenggorokan tidak segera ditangani dengan baik. Demam rematik ini biasanya terjadi pada anak anak usia 5 hingga 15 tahun dimana diagnosis demam rematik menjadi hal penting yang harus dilakukan sehingga bisa diberikan pengobatan paling tepat untuk menyembuhkan demam rematik tersebut. Sebelum dibawa ke dokter, ada beberapa cara diagnosis demam rematik yang bisa anda lakukan yang beberapa diantaranya akan kami ulas dalam artikel berikut ini.

  1. Perhatikan Gejala Radang Tenggorokan

Gejala utama dari radang tenggorokan adalah sakit tenggorokan khususnya ketika menelan. Sakit tenggorokan ini bisa terjadi secara tiba tiba dan penderita juga mengalami gejala demam antara 38 hingga 40 derajat celcius, sakit kepala atau sakit perut. Meski jarang terjadi, demam rematik dari radang tenggorokan juga bisa terjadi sebagai demam rematik tahap awal.

  1. Tes Antigen

Tes antigen bisa dilakukan secara cepat di rumah sakit dimana dokter akan memasukkan semacam kapas dalam tenggorokan anak untuk memeriksa radang. Apabila anak menggunakan antibiotik untuk demam atau jenis antibiotik lain, maka tes ini bisa kembali negatif bahkan jika anak mengalami strep sehingga dokter kemungkinan akan melakukan tes kedua.

  1. Melihat Gejala Demam Rematik

Gejala utama dari demam rematik biasanya meliputi demam disertai nyeri badan, nyeri persendian, bengkak, demam, sesak naoas dan juga nyeri di bagian dada. Beberapa gejala ini nantinya bisa berkembang saat antibodi mulai mentargetkan jaringan sehat untuk diserang termasuk jantung yang jika terjadi maka harus segera ditangani oleh dokter.

  1. Tes Darah

Bakteri strep kemungkinan sudah hilang dari tubuh anak namun antibodi masih tetap tertinggal sehingga tes darah sangat penting untuk dilakukan. Dokter nantinya juga akan memakai tes darah ini untuk memeriksa indikator terjadinya peradangan dalam darah namun tetap mencari bakteri dalam darah penderita.

  1. Eletrokardiogram

Elektrokardiogram merupakan tes untuk mengukur sinyal listrik yang masih berjalan lewat organ hati penderita. Dokter nantinya akan menggunakan tes ini untuk memastikan jantung penderita tetap bekerja seperti seharusnya. Dalam tes ini, elektroda nantinya akan ditempatkan pada dada, lengan dan juga kaki. Elektroda merupakan patch kecil yang lengket dan tes ini tidak akan menyebabkan rasa sakit meski ketika melepaskan tambalan akan terasa sedikit menyakitkan. Apabila demam rematik pada orang dewasa atau anak tidak segera diatasi, maka kemungkinan komplikasi jantung bisa terjadi yang dinamakan dengan endokarditis bakterial sub akut atau SABE dan dokter akan terus memantau penderita selama perawatan untuk mengatasi komplikasi tersebut. 

  1. Echocardiogram

Tes ini akan dilakukan dalam diagnosis demam rematik pada anak untuk memeriksa cairan yang ada di sekitar jantung, otot jantung yang bekerja tidak baik dan juga katup bocor. Tes ini merupakan ultrasound sehingga akan dilakukan serupa dengan USG untuk wanita hamil. Nantinya, dokter akan mengoleskan gel pada bagian dada penderita dan dalam beberapa kasus, penderita juga mungkin harus melakukan elektrokardiogram yang dikombinasikan dengan echocardiogram sehingga penderita akan memiliki elektroda di dada selama tes dijalankan. 

  1. Mencari Tanda Demam Berdarah

Demam scarlet bisa berkembang juga dari radang tenggorokan dimana penderita akan mengalami gejala seperti ruam berwarna merah, kemerahan pada lipatan tubuh seperti ketiak, siku dan lipatan lain, terdapat lapisan putih pada lidah, lidah stroberi dan juga pembengkakan kelenjar di bagian leher. Jika memang terlihat gejala demam berdarah tersebut, maka segera kunjungi dokter kulit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah penderita terkena demam rematik atau demam berdarah. Demam rematik nantinya juga bisa berkembang menjadi demam berdarah dengan gejala yang serupa namun untuk gejala demam rematik tidak berlangsung dalam jangka panjang sehingga membutuhkan diagnosis lebih lanjut.

Sesudah diagnosis demam rematik dilakukan dan terbukti memang positif mengalami demam rematik, maka serangkaian pengobatan akan dilakukan. Selain itu, pastikan penderita mendapat istirahat cukup untuk pulih lebih cepat sekaligus agar tubuh lebih rileks dan mengurangi risiko komplikasi.