Penyebab Penyakit Kulit Disertai Demam – Gejala – Diagnosis – Pengobatan

Impetigo adalah salah satu jenis penyakit kulit menular yang bisa terjadi karena bakteri. Penyakit kulit ini menular secara langsung dari sentuhan kulit dengan kulit atau dengan barang barang seperti baju, handuk, peralatan makan terkontaminasi dan berbagai benda lain yang membuat penderita mengalami demam. Impetigo ini biasanya lebih banyak terjadi pada anak anak dibandingkan orang dewasa, sebab lingkungan di sekitar anak lebih menunjang terjadinya interaksi fisik dengan teman seperti saat bermain atau sekolah. Jika dilihat dari gejalanya, impetigo dibagi menjadi dua jenis yakni bulosa dan juga non bulosa. Impetigo bulosa ditandai dengan kulit yang terlihat melepuh dan terisi dengan cairan. Sedangkan impetigo non bulosa merupakan munculnya bercak berwarna merah seperti luka yang berkerak berwarna kuning agak kecoklatan. Meski tidak melepuh, namun impetigo non bulosa lebih menular. Sedangkan gejala umum yang terjadi pada kedua jenis impetigo ini adalah penyakit kulit disertai gejala demam dan juga pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala Impetigo

Gejala impetigo sendiri tidak langsung terjadi pada seseorang yang sudah terinfeksi akan tetapi baru terlihat sekitar 4 hingga 10 hari sesudah terpapar bakteri. Pada umumnya, jenis impetigo yang paling sering terjadi adalah impetigo non bulosa. Infeksi impetigo bulosa ini umumnya terjadi pada bagian tengah tubuh diantara pinggang dan leher atau lengan dan tungkai. Sementara untuk infeksi impetigo non bulosa umumnya terjadi di sekitar mulut dan hidung namun bisa juga menyebar ke beberapa bagian tubuh lewat perantara jari, handuk atau baju yang sudah terpapar bakteri yang kemudian menyebabkan demam panas.

Penyebab Impetigo

Penyebab dari penyakit kulit disertai demam yakni impetigo ini adalah bakteri staphylococcus aureus atau strepthococcus pyogenes. Penularan bakteri bisa terjadi lewat kontak fisik secara langsung dengan penderita melalui beberapa barang seperti handuk, alat makan dan berbagai barang yang sebelumnya sudah dipakai penderita sehingga membuat penyebab gampang demam terjadi. Bakteri tersebut akan lebih mudah menginfeksi orang jika sudah memiliki luka sebelumnya sepertiluka gigitan serangga, terjatuh atau luka karena teriris benda tajam. Selain itu, bisa juga terjadi karena luka yang ditimbulkan infeksi kulit lain seperti kudis, eksim atau infeksi kutu.

Diagnosis Impetigo

Untuk melakukan diagnosis impetigo, tes laboratorium biasanya akan dilakukan untuk pasien dengan gejala yang terus memburuk meski sudah diberikan pengobatan seperti peningkatan panas tubuh. Tes laboratorium ini dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri sudah resisten terhadap antibiotik atau belum atau jika dokter mencurigai pasien terkena masalah lain seperti penyakit herpes yang juga bisa menimbulkan demam kronis. Herpes merupakan penyakit yang terjadi karena virus akan tetapi untuk ciri luka yang terjadi hampir serupa dengan luka pada impetigo. 

Pengobatan Impetigo

Pengobatan yang bisa diberikan untuk impetigo ini adalah memakai antibiotik yang dibagi menjadi dua yakni antibiotik oles dan juga antibiotik yang diminum. Antibiotik oles digunakan apabila infeksi yang terjadi masih ringan dan hanya menimbulkan demam biasa, ada di satu area kulit saja dan tidak menyebar. Sedangkan untuk antibiotik minum akan diberikan jika gejala impetigo tidak lagi bisa diatasi dengan antibiotik oles, menyebabkan demam berkepanjangan, semakin berat dan juga menyebar.

Untuk penderita yang menggunakan antibiotik dianjurkan untuk memperhatikan dosis penggunaan dari dokter dan petunjuk yang ada dalam kemasan baik dari dosis, efek samping dan juga jangka waktu pemakaian. Efek samping pemakaian antibiotik oles umumnya terjadi pada kulit seperti gatal, kulit berubah menjadi kemerahan dan juga iritasi. Sedangkan efek samping dari antibiotik minum adalah mual, muntah muntah dan juga diare. 

Selain dicurigai karena terjangkit penyakit kulit yang lain sebab tubuh tidak merespon antibiotik, pemeriksaan laboratorium nantinya juga dibutuhkan apabila impetigo seringkali kambuh yang biasanya akan terjadi ketika masih ada bakteri yang bersarang di area tertentu seperti hidung sehingga membuat area sekitar hidung yang kebetulan terdapat luka bisa terinfeksi.

Sedangkan dalam penelitian terbaru memperlihatkan jika dua antibiotik yang disekresi bakteri kulit nantinya bisa membantu dalam menghalangi bakteri berbahaya. Kulit manusia diselimuti dengan bakteri dan organisme mikro yang hidup pada kulit jumlahnya juga melebihi dari jumlah sel dalam tubuh manusia. Kebanyakan bakteri tersebut bisa berguna untuk kesehatan dan sebagian lagi berbahaya diantaranya dua jenis bakteri penyebab impetigo yang bisa menimbulkan gejala demam akut pada penderita.