9 Penyebab Suhu Tubuh Panas Namun Tidak Sakit

Suhu tubuh manusia dalam keadaan normal berkisar antara 36.4 hingga 37.5 derajat celcius yang bisa diukur dengan termometer. Sedangkan saat suhu tubuh semakin meningkat diatas 37.5 derajat celcius, maka menandakan jika seseorang sedang mengalami demam. Demam yang terjadi bisa disebabkan karena bakteri, virus, infeksi dan juga parasit seperti infeksi saluran pernapasan, radang tenggorokan, infeksi saluran kemih dan lainnya. Demam juga bisa dijadikan pertanda jika sel antibodi atau sel darah putih sedang melawan virus atau bakteri tertentu yang ada di dalam tubuh. Namun ternyata, ada beberapa orang yang tetap bisa mengalami peningkatan suhu tubuh meski tidak disertai juga dengan gejala penyakit. Lalu, apa saja sebenarnya penyebab suhu tubuh panas namun tidak sakit tersebut?, berikut ulasan selengkapnya untuk anda.

  1. Rangsangan Saraf Simpatis

Rangsangan saraf simpatis bisa menyebabkan suhu tubuh panas namun tidak sakit serta menyebabkan metabolisme tubuh bertambah cepat hingga mencapai 100%. Selain itu, rangsangan saraf simpatis ini bisa mencegah lemak coklat yang menumpuk pada jaringan untuk dimetabolisme. Lemak coklat tersebut adalah jenis jaringan adiposa yang berguna untuk menghasilkan panas tubuh yang akhirnya menyebabkan suhu tubuh panas dan gatal.

Hampir semua metabolisme lemak coklat bisa memproduksi panas dan umumnya dipengaruhi karena stress yang dialami sehingga bisa menyebabkan meningkatnya produksi epineprin dan norepineprin yang kemudian akan meningkatkan metabolisme.

  1. Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan atau growth hormone bisa menyebabkan suhu tubuh dan metabolisme meningkat antara 15 hingga 20% dan terlihat seperti gejala demam. Karena pertumbuhan itu, akhirnya produksi panas tubuh juga akhirnya ikut mengalami peningkatan.

  1. Hormon Tiroid

Fungsi utama dari hormon tiroid adalah untuk meningkatkan aktivitas di hampir semua reaksi kimia dalam tubuh sehingga meningkatnya kadar tiroksin tersebut juga akan berpengaruh pada laju metabolisme antara 50 hingga 100% diatas normal.

  1. Hormon Kelamin

Hormon kelamin pada pria juga bisa menyebabkan suhu tubuh atau panas meningkat meski tidak sedang sakit sekaligus meningkatkan metabolisme basal antara 10 hingga 15% dari kecepatan normal yang membuat tubuh akan terasa lebih panas. Sedangkan pada wanita, fluktuasi suhu bisa bervariasi dibandingkan pria sebab proses pengeluaran hormon progesteron di masa ovulasi akan meningkatkan suhu tubuh antara 0.3 hingga 0.6 derajat celcius diatas suhu basal.

  1. Demam

Demam dan proses peradangan juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh hingga mencapai 120% untuk setiap peningkatan suhu 10 derajat celcius yang terjadi pada tubuh manusia sehingga menyebabkan panas tubuh semakin meningkat. 

  1. Masalah Gixi

Malnutrisi yang sudah terjadi dalam waktu cukup lama nantinya bisa menurunkan kecepatan metabolisme antara 20 hingga 30% yang terjadi karena sel tidak mendapatkan zat makanan yang diperlukan untuk proses metabolisme sehingga nantinya akan sangat mudah menyebabkan penurunan suhu tubuh yang dikenal dengan hipotermia.

Selain itu, seseorang dengan lapisan lemak tebal umumnya tidak akan mudah terkena hipotermia sebab lemak adalah isolator yang baik untuk menyalurkan panas lebih cepat yakni sepertiga kecepatan dari jaringan lainnya.

  1. Aktivitas

Aktivitas tidak hanya bisa merangsang kecepatan metabolisme namun juga bisa menimbulkan gesekan diantara komponen otot atau organ yang menghasilkan energi termal. Latihan atau aktivitas nantinya bisa meningkatkan suhu tubuh antara 38.8 hingga 40.0 derajat celcius.

  1. Gangguan Organ

Kerusakan yang terjadi pada organ seperti trauma atau hipotalamus ganas juga bisa menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh terganggu sehingga akan terlihat seperti sedang mengalami demam biasa. Zat pirogen yang dihasilkan saat infeksi terjadi bisa merangsang meningkatnya suhu tubuh. Sedangkan kelainan kulit seperti jumlah kelenjar keringat yang lebih sedikit juga bisa menyebabkan gangguan mekanisme suhu tubuh. 

  1. Pola Makan

Suhu tubuh panas namun tidak sakit selanjutnya bisa disebabkan karena pola makan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan pedas bisa menghasilkan sensasi panas yang terjadi karena pembuluh darah membesar dan menstimulasi ujung saraf sehingga rasa panas nantinya akan terjadi dan terlihat seperti demam panas. Selain itu, mengkonsumsi alkohol untuk sebagian orang juga bisa mengakibatkan reaksi yang serupa sehingga terjadis serangan panas pada tubuh.

Dari ulasan diatas bisa dibuktikan jika suhu tubuh panas namun tidak sakit sebenarnya bisa terjadi karena berbagai hal yang biasanya disebabkan karena pola makan, kelainan dalam tubuh dan kebiasaan buruk yang sering dilakukan sehingga menyebabkan suhu tubuh mengalami perubahan baik semakin meningkat atau menurun.