X

Tanda dan Gejala Demam Malaria yang Tidak Boleh Diabaikan

Demam malaria bukanlah penyakit yang bisa dianggap remeh karena menurut perkiraan sudah membunuh sekitar 660 ribu jiwa setiap tahunnya. Penyakit ini bisa berkembang dengan sangat cepat ketika mulai menginfeksi tubuh manusia dan jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal. Agar anda bisa lebih paham, maka tanda dan gejala demam malaria yang paling penting harus diwaspadai seperti ulasan dari kami berikut ini.

Apa yang Menyebabkan Malaria?

Gejala demam malaria merupakan penyakit mematikan yang banyak terjadi di daerah tropis dan juga sub tropis dengan iklim cukup panas yang membuat perkembangan parasit malaria bisa terjadi dengan cepat. Demam malaria terjadi karena parasit plasmodium dari gigitan nyamuk anopheles betina yang sudah terinfeksi. Pada saat nyamuk tersebut menggigit manusia, maka parasit akan ditularkan yang kemudian masuk ke aliran darah hingga akhirnya berkembang biak.

Sesudah matang, nantinya parasit akan masuk ke aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah dalam tubuh manusia. Jumlah parasit dalam sel darah merah akan terus bertambah dalam waktu 48 hingga 72 jam. Sesudah terinfeksi gigitan nyamuk, maka gejala dan ciri ciri malaria akan terjadi atau disebut dengan masa inkubasi sekitar 7 hingga 30 hari berikutnya. Masa inkubasi dari masing masing jenis plasmodium juga bisa berbeda beda.

Ada banyak jenis plasmodium yang bisa mengakibatkan tanda demam malaria. Akan tetapi untuk wilayah Asia Tenggara, Filipina dan Malaysia, jenis plasmodium yang paling banyak ditemui adalah plasmodium knowlesi. Perkembangan parasit yang sangat cepat ini membuat malaria jenis ini bisa menyebabkan kecacatan organ sampai kematian.

Penyakit malaria sendiri tidak bisa ditularkan dari penderita ke orang lain meski dalam beberapa kasus juga bisa menyebar tanpa lewat perantara nyamuk. Sebagai contoh, virus bisa dipindahkan dari ibu hamil ke janin karena prosedur transfusi darah yang tidak cocok dan juga pemakaian jarum suntik secara bergantian yang akhirnya bisa menyebabkan komplikasi demam malaria.

Tanda dan Gejala Demam Malaria

Tanda dan gejala demam malaria paling utama adalah demam tinggi yang sampai menyebabkan penderita menggigil dan gejala lain yang serupa dengan flu. Gejala malaria sendiri bisa dibagi menjadi dua kategori yakni malaria tanpa komplikasi atau malaria ringan dan juga malaria berat.

  1. Malaria Tanpa Komplikasi [Malaria Ringan]

Demam malaria ringan umumnya akan memperlihatkan gejala ringan dan tidak sampai merusak fungsi organ. Akan tetapi gejala ini juga bisa berubah menjadi malaria berat apabila tidak sesegera mungkin ditangani atau ketika penderita memiliki sistem kekebalan tubuh yang kurang baik.

Gejala jenis demam malaria tanpa komplikasi ini biasanya terjadi antara 6 hingga 10 jam namun terkadang bisa lebih lama bahkan dengan gejala yang lebih rumit. Hal ini bisa terjadi karena terkadang gejala yang ditimbulkan serupa dengan flu sehingga salah diagnosis sering terjadi. Tanda dan gejala dari demam malaria ringan akan memperlihatkan perkembangan gejala seperti:

  • Sakit kepala
  • Nyeri pada tubuh
  • Mual dan muntah
  • Tubuh terasa dingin dan menggigil
  • Kejang yang biasanya terjadi pada penderita usia muda
  • Demam berkepanjangan
  • Tubuh berkeringat disertai kelelahan.
  1. Malaria Berat

Untuk gejala demam malaria berat umumnya bisa dibuktikan dari hasil laboratorium atau klinik yang memperlihatkan tanda gangguan fungsi organ vital dan beberapa gejala lainnya, seperti:

  • Mengalami kejang
  • Gagal ginjal
  • Kolaps kardiovaskular
  • Demam tinggi diikuti dengan menggigil hebat
  • Terjadi gangguan kesadaran
  • Terjadi anemia berat
  • Terjadi gangguan pernapasan
  • Disfungsi organ vital
  • Kadar gula darah rendah yang biasanya terjadi pada wanita hamil. 

Kapan Harus Diperiksa?

Karena demam malaria bisa berkembang dengan sangat cepat, maka sebaiknya jika ada tanda dan gejala demam malaria diatas yang terjadi, maka segera cari pertolongan medis secepatnya untuk cara menurunkan demam malaria. Terutama gejala gejala tersebut terjadi pada bayi, anak anak dan ibu hamil bisa berkembang menjadi sangat parah.

Jika anda juga sedang bepergian ke daerah rentan demam malaria dan sepulang dari area tersebut mengalami demam tinggi meski sudah mengkonsumsi obat anti malaria, maka tetap harus memeriksakan diri ke dokter.

Categories: Penyakit