Mungkinkah Kejang Demam Menjadi Epilepsi ? Ini Penjelasannya

Ada beberapa jenis demam yang terjadi kepada anak. Namun apapun jenis demam yang terjadi, ada beberapa anak yang mungkin mengalami kejang demam karena Hubungan Demam dengan Kejang cukup erat. Kejang demam itu sendiri merupakan salah satu kondisi yang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun dengan kondisi demam tinggi.

Gejala kejang demam memang mirip dengan epilepsi. Namun tetap ada Perbedaan Kejang Demam dan Epilepsi yang cukup mendasar. Akan tetapi, mungkin orang tua cemas jika kejang demam menjadi epilepsi. Mungkinkah hal tersebut terjadi?

Kejang Demam dan Risiko Epilepsi

Demam tinggi pada anak mungkin bisa saja disertai dengan kejang demam. Sebenarnya kejang demam bukanlah hal yang berbahaya. Akan tetapi orang tua tetap wajib memperhatikan gejala dan durasi dari kejang demam yang diderita anak. Karena ternyata anak yang sering mengalami kejang demam akan lebih berisiko terserang epilepsi di kemudian hari.

Walau kasus kejang demam menjadi epilepsi cukup jarang terjadi, akan tetapi, risiko itu tetap ada. Sehingga saat anak kejang, perhatikan gejalanya agar Efek Samping Kejang Demam Pada Anak bisa dicegah sejak awal.

Faktor Risiko Epilepsi dari Kejang Demam

Perlu diketahui bahwa anak yang sering kejang demam memang memiliki risiko epilepsi. Namun tidak semua kejang demam bisa menyebabkan epilepsi. Berikut beberapa faktor risiko kejang demam menjadi epilepsi yang perlu diketahui.

  • Jika anak memiliki kelainan saraf atau gangguan perkembangan yang sudah diketahui bahkan sebelum kejang demam pertama terjadi kepadanya.
  • Jika anak mengalami kejang demam kompleks. Ciri dari kejang demam kompleks adalah kejang demam yang terjadi lebih dari 15 menit, kejang demam yang berulang lebih dari satu kali dalam kurun waktu 24 jam, atau kejang fokal.
  • Jika anak yang mengalami kejang demam usianya di atas 5 tahun atau bahkan sudah dewasa, misalnya jika ada kasus Kejang demam pada anak Usia 8 Tahun.
  • Jika terdapat riwayat epilepsi dari keluarga yang diturunkan kepada si anak.

Itulah beberapa faktor risikonya. Masing-masing faktor risiko tersebut akan meningkatkan risiko anak yang sering kejang demam menjadi penyakit epilepsi sampai 4-6%. Sedangkan jika ada dua atau lebih faktor risiko, maka kemungkinannya meningkat menjadi 10-49%.

Pencegahan Kejang Demam

Agar tidak sampai terkena kejang demam, tentunya ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat anak demam, antara lain sebagai berikut.

  • Mencegah dehidrasi dengan banyak memberikan minum pada anak yang demam. Jika bayi yang demam, banyak-banyak berikan ASI pada bayi.
  • Mengompres tubuh anak untuk membantu menurunkan suhu dan membuat anak merasa lebih baik.
  • Tidak menggunakan pakaian dan selimut tebal.
  • Memberikan obat penurun panas seperti parasetamol sebagai pertolongan pertama.
  • Membawa anak ke dokter jika demam tidak kunjung reda.
  • Jika terjadi kejang demam, perhatikan durasinya. Jika kejang sudah mencapai lebih dari 1 menit, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk meminimalisir risiko yang lebih tinggi.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai kemungkinan kejang demam menjadi epilepsi dan faktor risikonya yang perlu diketahui. Ketahui juga beberapa Pengaruh Kejang Demam Terhadap Kecerdasan Anak. Semoga bermanfaat.