Kejang Demam Usia 6 Tahun – Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

Demam merupakan hal yang lazim dialami setiap orang ketika sedang tidak enak badan. Gejala demam atau demam flu yang ditandai dengan seseorang yang mengalami kenaikan suhu tubuh di atas normal dan dapat terjadi pula demam lebih dari 3 hari. Demam yang terjadi pada bayi dan anak-anak pada suhu tinggi dapat mengakibatkan si kecil mengalami kejang demam. Tak jarang peristiwa kejang demam membuat seisi rumah menjadi khawatir dan cemas.

Kejang demam memang bukan sesuatu yang kerap kali terjadi pada si kecil. Namun, ayah bunda tetap perlu mengetahui penyebab demam tinggi pada orang dewasa agar menjadi kewaspadaan untuk mencegah terjadinya kejang pada si kecil. Kejang demam sering dialami ketika si kecil di hari pertama demam disertai suhu tinggi. Peristiwa tersebut berupa kejang demam usia 6 tahun dan kurang dari usia 6 tahun. Umur yang paling sering mengalami kejang demam adalah umur bayi hingga 5 tahun.

Tak jarang sering ada ungkapan seseorang bahwa kejang demam usia 6 tahun dapat dikaitkan dengan kelainan otak yang dapat berpengaruh pada kecerdasan si kecil hingga gejala epilepsi. Kejang demam sendiri memang dapat terjadi hingga anak berusia 6 tahun meski cenderung lebih jarang terjadi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kejang demam anak, yuk kita simak penjelasan lebih lanjut mengenai kejang demam pada anak.

Penyebab Kejang Demam pada Anak

Kejang demam usia 6 tahun pada anak maupun bagi balita dan bayi dapat terjadi pada kenaikan panas tubuh saat mencapai 38 derajat Celcius atau lebih. Akibat kenaikan temperatur tersebut, menyebabkan aliran listrik ke otak dengan respon kejang bagi si kecil. Adanya kejang mengakibatkan si kecil mengalami demam hingga kejang berakhir. Maka perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab kejang demam si kecil agar dapat mencegah terjadinya kejang berulang.

Penyebab kejang demam pada anak sendiri masih menjadi misteri karena belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebabnya. Biasanya penyebab kejang demam dapat disebabkan karena adanya infeksi dari bakteri atau virus yang mengakibatkan kejang. Ada nya virus seperti dari infeksi influenza dan rotavirus dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh si kecil dan dapat memicu kejang. Untuk mengetahui secara pasti penyebab kejang dan bila anak mengalami kejang demam usia 6 tahun dapat diperiksakan ke dokter atau rumah sakit terdekat.

Selain itu ada pula penelitian mengungkapkan bahwa kejang demam mungkin dapat terjadi karena adanya faktor genetik yang mengakibatkan si kecil kejang. Sebenarnya setiap anak memiliki tipe tubuh yang berbeda. Maka kejang juga dapat terjadi pada suhu yang berbeda pada anak dan pada usia yang berbeda. Terkadang kejang demam dapat terjadi hingga suhu 40 derajat Celcius, namun tentunya hal ini perlu diwaspadai ayah bunda.

Gejala dan Tanda Kejang Demam pada Anak

Gejala dan tanda pada kejang demam usia 6 tahun dan kurang dari usia 6 tahun mirip dengan gejala kejang pada umumnya. Gejala dan tanda kejang pada umumnya dapat dilihat di bawah ini.

  • Mata si kecil melotot dan bola mata anak terlihat keatas
  • Kaki dan tangan si kecil mengalami kaku dan dapat diikuti dengan kelonjotan di seluruh badan
  • Kesadaran si kecil hilang sehingga tidak bisa memberi respon
  • Mengeluarkan air liur berlebih saat badan kaku dan lidah kerap tergigit

Saat anak sedang mengalami kejang disertai demam maka hal yang perlu diperhatikan adalah untuk mengamankan si kecil. Kejang demam pada anak di atas 5 tahun juga yang kerap terjadi perlu diperhatikan agar si kecil dalam posisi yang aman dengan waktu kejang tidak terlalu lama. Bila ayah dan bunda melihat gejala lain yang mengancam misalnya disertai muntah dan waktu kejang terlalu lama maka sebaiknya segera membawa si kecil ke rumah sakit.

Cara Mengatasi Kejang Demam pada Anak

Tips yang perlu didilakukan saat anak sedang mengalami kejang demam adalah dengan berpusat pada menjaga si kecil tetap aman.

  • Jaga si kecil dalam posisi aman di lantai saat kejang dan jauh dari sumber yang membahayakan seperti listrik atau tangga
  • Ketika sedang kejang, ayah bunda tidak diperbolehkan memberikan masukan apapun ke mulut si kecil karena dapat memicu tersedak dan lebih berbahaya untuk nafasnya
  • Tidak menahan si kecil saat terjadi kekakuan di kejang karena berisiko mengalami patah tulang
  • Menjaga si kecil agar tidak tersedak misal menjaga jalan nafasnya dari air liur dan lidah si kecil
  • Bila terjadi hal yang membahayakan misal waktu kejang terlalu lama maka perlu segera dibawa ke dokter atau rumah sakit
  • Bila sebelumnya si kecil pernah mengalami kejang demam maka dokter sudah memberikan obat anti kejang yang dapat dimasukkan ke dubur untuk meredakan kejang si kecil yang biasa mengandung zat anti konvulsan

Bila kejang pada anak telah berhenti dan mereda maka kalian dapat pula memberikan obat penurun panas badan yang dapat diberikan kepada si kecil. Obat penurun panas tersebut dengan kandungan Paracetamol dapat dibeli secara bebas di apotik dan toko obat. Kalian dapat memberikan si kecil dengan kemasan sirup ataupun tetes dengan merek yang beraneka ragam. Selain pemberian obat anti demam, tak jarang dokter akan memberikan obat pereda kejang yang efekti untuk menenangkan si kecil yang berisi dengan kandungan zat aktif lorazepam ataupun fenitoin.

Obat yang digunakan pada kejang demam usia 6 tahun tersebut akan berguna untuk menyamankan istirahat si kecil serta mencegah kejang berulang pada si kecil. Namun tak ada obat yang 100% diklaim aman apalagi obat tersebut digunakan untuk si kecil. Obat anti kejang perlu diberikan berdasarkan resep dokter dan tidak dapat dibeli bebas. Selain itu dokter biasa melakukan penyesuaian dosis untuk mencegah efek samping bagi si kecil. Efek samping yang mungkin timbul dapat berupa gangguan keseimbangan dan pusing. Yuk, maka dari itu mulai sekarang ayah bunda harus bijaksana dalam pemberian obat bagi si kecil.