3 Jenis Penyakit Penyebab Demam Naik Turun Paling Berbahaya

Demam umumnya merupakan tanda jika tubuh sedang diserang infeksi atau penyakit. Namun jika yang terjadi adalah demam naik turun, maka ini bisa dijadikan pertanda dari beberapa jenis penyakit yang berbahaya. Umumnya, bakteri serta virus penyebab infeksi yang terjadi pada manusia bisa berkembang biak pada suhu 37.1 derajat celcius. Pada saat demam sedang terjadi, maka suhu tubuh pun ikut meningkat dan ini menandakan jika tubuh sedang berperang melawan virus atau bakteri penyebab infeksi. Untuk anak anak bisa dikatakan mengalami demam jika suhu tubuh meningkat di atas 37.2 derajat celcius dengan pengukuran termometer lewat ketiak. Sedangkan untuk orang dewasa bisa dikatakan demam ketika suhu tubuh meningkat melebihi 37.2 hingga 37.5 derajat celcius. Ada beberapa jenis penyakit penyebab demam naik turun yang harus diwaspadai yang beberapa diantaranya akan kami jelaskan berikut ini.

  1. Tifus

Tifus adalah penyakit demam berkepanjangan parah yang terjadi mendadak dan biasanya penyebabnya juga tidak diketahui pasti. Infeksi tersebut terjadi karena bakteri salmonella yang ikut tertelan bersama makanan. Wabah tifus ini juga sangat mudah menular dan lebih banyak ditemukan pada wilayah dengan sanitasi buruk dan akses air bersih yang terbatas.

Penderita biasanya akan mengalami gejala seperti tidak enak badan antara 7 sampai 14 derajat celcius sesudah terinfeksi bakteri. Selain itu, penderita juga akan mengalami beberapa gejala lainnya seperti diare atau susah buang air besar, nyeri di bagian perut dan demam panas tinggi antara 39 hingga 40 derajat celcius.

Pola gejala demam penderita tifus juga naik turun yakni suhu tubuh yang biasanya tinggi di pagi hari dan sesudah itu akan kembali naik sepanjang hari. Apabila tifus ini tidak segera ditangani dan semakin parah dalam beberapa minggu, maka bisa menyebabkan komplikasi yang fatal.

  1. Demam Berdarah

Demam berdarah juga menjadi salah satu penyakit penyebab demam naik turun yang ditularkan dari gigitan nyamuk aedes yang sudah terinfeksi virus dengue. Penyakit yang umumnya menjadi wabah ketika musim hujan ini umumnya memiliki gejala awal seperti tubuh menggigil, timbul bintik bintik berwarna kemerahan pada kulit dan wajah yang berubah menjadi merah dimana gejala ini bisa terjadi antara 2 hingga 3 hari dan bisa mengembangkan komplikasi demam berdarah.

Gejala lain yang terjadi ketika demam berdarah adalah demam naik turun dengan pola seperti pelana kuda. Puncak dari demam biasanya akan semakin tinggi hingga mencapai 40 derajat celcius atau bahkan lebih. Ada beberapa gejala lain yang juga ditimbulkan dari demam berdarah seperti sakit kepala parah, nyeri otot, sakit di bagian belakang mata, mual, kelelahan, muntah, nafsu makan yang menurun dan pendarahan ringan. Beberapa gejala tersebut biasanya terjadi antara 4 hingga 6 hari sesudah terinfeksi dan akan terus terjadi selama 10 hari.

  1. Malaria

Demam malaria umumnya menjadi penyakit yang banyak terjadi di negara beriklim tropis dan sub tropis seperti Indonesia yang ditularkan gigitan nyamuk Anopheles yang sudah terinfeksi. Gejala dari malaria tersebut umumnya akan terlihat antara 7 hingga 18 hari antara terinfeksi dan munculnya gejala atau biasa disebut dengan masa inkubasi. Akan tetapi, ada sebagian penderita yang bahkan baru mengalami gejala sesudah 1 tahun kemudian. 

Gejala awal yang ditimbulkan karena malaria ini terlihat seperti gejala flu seperti demam biasa dengan suhu yang tinggi, sakit kepala, panas dingin, tubuh berkeringat, muntah, tidak enak badan, diare dan terkadang disertai juga dengan nyeri otot. Berbagai gejala dari malaria tersebut akan sulit terdeteksi karena serupa dengan penyakit lainnya.

Demam panas akibat malaria ini terjadi dalam siklus 24 hingga 72 jam tergantung dari jenis parasit yang menginfeksi. Dalam siklus tersebut, awalnya penderita akan merasa menggigil dan kedinginan. Sesudah itu, demam akan terjadi yang disertai dengan kelelahan dan banyak mengeluarkan keringat yang berlangsung antara 6 hingga 12 jam dan demam akan turun kembali.