12 Penyebab Anak Sering Demam Naik Turun yang Perlu Diwaspadai

Demam adalah gejala yang lazim terjadi. Macam Macam Demam salah satunya adalah demam naik turun. Demam naik turun adalah salah satu gejala gangguan pada tubuh dan bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak. Anak-anak dalam usia pertumbuhan memang seringkali belum memiliki pertahanan tubuh yang prima, sehingga sering terserang demam. Demam pada anak ada yang berbahaya ada juga yang tidak berbahaya. Indikasi demam yang tidak berbahaya pada anak adalah jika demam terjadi dengan suhu yang tidak tinggi. Sebaliknya, demam yang perlu diwaspadai adalah jika demam pada anak tinggi atau demam naik turun terjadi. Penyebab anak sering demam naik turun bisa beragam. Berikut beberapa kemungkinan yang terjadi.

  1. Malaria pada anak

Malaria adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Malaria bisa menyernag anak-anak dan salah satu gejalanya yang mudah dikenali adalah demam naik turun. Selain itu, biasanya gejala malaria juga mirip dengan flu biasa. Maka dari itu, jika muncul gejala flu disertai demam naik turun, waspadalah karena bisa jadi hal itu adalah gejala malaria pada anak.

  1. Tipes pada anak

Typus atau yang lebih dikenal sebagai tipes atau demam tifoid adalah salah satu penyakit yang seringkali menyerang anak-anak. Penyebabnya adalah anak yang sering jajan sembarangan di tempat yang kotor. Bakteri typus bisa masuk dan menyerang saluran pencernaan sehingga menyebabkan gejala typus. Gejala Demam Tifoid pada anak itu sendiri selain gangguan pencernaan juga adalah demam naik turun.

  1. Infeksi saluran pernafasan anak

Saluran pernafasan juga bisa terkena infeksi. Baik itu saluran pernafasan atas maupun bawah, jika infeksi sudah menyerang, maka anak bisa terserang gejala demam naik turun. Infeksi saluran pernafasan ini sendiri bisa juga menyebabkan gejala seperti asma dan anak terlihat lemas dan lesu. Infeksi saluran pernafasan tidak selalu menunjukkan gejala seperti flu. Namun bisa menunjukkan gejala seperti asma disertai demam naik turun.

  1. Infeksi saluran telinga anak

Anak mungkin sering mengalami gangguan ini. Hal ini dikarenakan saat dilahirkan, kondisi telinga anak memang belum sempurna dan akan menjadi sempurna seiring dia dewasa. Maka dari itu biasanya telinga anak sering mengalami infeksi. Salah satu gejalanya adalah demam naik turun. Selain itu, biasanya akan muncul gejala sakit pada telinga atau penurunan pendengaran karena pembengkakan dinding telinga yang menghalangi suara.

  1. Flu berat yang menyerang anak

Seperti yang diketahui bersama, flu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Flu bisa menyerang seseorang karena adanya penularan virus dari orang yang satu ke orang lain. Jika flu menyerang anak dengan cukup parah, maka kemungkinan gejala panas naik turun juga bisa dirasakan oleh anak.

  1. Kelelahan berat yang menimpa anak

Anak-anak memang lebih aktif daripada orang dewasa. Kadang, aktivitas anak yang berlebihan menyebabkan tubuh mereka lelah tanpa mereka sadari. Kondisi ini jika memunculkan kelelahan berat juga bisa menunjukkan gejala demam naik turun. Namun demam naik turun yang terjadi ini tidak begitu berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya jika anak mau beristirahat untuk memulihkan tenaganya.

  1. Penyakit roseola anak

Roseola merupakan salah satu penyakit yang juga kerap kali menyerang anak-anak pada usia pertumbuhan. Gejalanya hampir sama dengan demam berdarah, yaitu munculnya ruam merah pada kulit yang disertai dengan demam naik turun. Namun, penyakit ini pada dasarnya bukan penyakit berbahaya. Walau demikian, jika muncul gejala tersebut yang disertai dengan hejala flu dan diare, periksakan anak ke dokter untuk mengetahui penanganan yang tepat.

  1. Radang amandel pada anak

Anak Demam Naik Turun bisa juga disebabkan oleh radang amandel. Radang pada amandel juga merupakan salah satu kondisi yang sering menyerang anak-anak. Penyakit ini merupakan penyakit peradangan atau pembengkakan pada amandel yang berada di sekitar tenggorokan. Gejalanya adalah rasa sakit saat menelan dan demam naik turun. Untuk kasus parah, mungkin akan muncul gejala sesak nafas.

  1. Demam berdarah pada anak

Demam berdarah sudah tidak asing lagi di telinga kita semua. Pola demam dan gejala dari demam berdarah juga menunjukkan demam naik turun seperti pelana kuda. Gejala lainnya yang lebih mudah dikenali adalah muncul ruam merah pada kulit. Demam berdarah cukup berbahaya karena bisa mengancam sirkulasi darah dan juga menyebabkan kematian. Maka dari itu perlu diketahui beberapa  Cara Mengobati Demam Berdarah yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko yang lebih parah nantinya.

  1. Infeksi saluran kemih pada anak

Infeksi saluran kemih juga bisa menjadi penyebab anak sering demam naik turun. Jika saluran kemih terganggu dan terinfeksi, maka gejala lain yang mungkin bisa dilihat secara langsung adalah air kencing anak yang tidak normal, misalnya menjadi lebih keruh. Selain itu, bau air kencing bisa menjadi sangat buruk.

  1. Cacar air pada anak

Jika ada yang bertanya mengenai  Demam Naik Turun Gejala Penyakit Apa? Maka salah satu kemungkinannya adalah cacar air. Cacar air juga lebih sering menyerang anak-anak. Cacar air ditunjukkan dengan gejala benjolan-benjolan kecil pada tubuh yang berisi air. Gejala lainnya adalah demam naik turun. Cacar air itu sendiri tidak berbahaya. Namun, penyakit ini bisa menyebabkan bekas luka pada kulit jika tidak dirawat dengan baik.

  1. Gangguan kekebalan tubuh pada anak

Kekebalan tubuh merupakan sebuah sistem yang terbangun untuk membentengi tubuh dari segala macam gangguan. Jika anak sering mengalami demam naik turun, maka bisa jadi kekebalan tubuh anak yang tidak cukup kuat, atau kekebalan tubuh anak sedang terkena gangguan. Oleh karena itu, penyebab anak sering demam naik turun harus diketahui secara pasti. Periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan ketahui juga bagaimana cara penanganan yang tepat.

Demikianlah beberapa penyebab anak sering demam naik turun yang bisa saja terjadi. Jika demam naik turun pada anak tidak segera hilang dalam beberapa hari, bahkan hingga leih dari 1 minggu lamanya, segera bawa anak ke dokter untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Semoga bermanfaat.