Perbedaan Demam Tifoid dan Malaria yang Perlu Diketahui

Ada banyak sekali Jenis Demam, dan penyebabnya juga berbeda-beda. Namun beberapa gejala dari demam ada yang mirip, sehingga cukup sulit dibedakan. Salah satunya seperti demam tifoid atau tipes dengan penyakit malaria. Kedua penyakit ini sama-sama merupakan jenis demam infeksi. Namun tentu ada beberapa perbedaan mendasar dari keduanya. Berikut beberapa perbedaan demam tifoid dan malaria yang perlu diketahui agar dapat melakukan pengobatan dan pencegahan yang sesuai dengan masing-masing jenis penyakitnya.

  1. Penyebab

Perbedaan pertama dari kedua penyakit tersebut adalah penyebabnya. Penyakit demam tifoid atau yang sering dikenal dengan istilah demam tipes atau tifus disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Jenis bakteri yang dimaksud adalah Salmonella typhi. Bakteri ini menyerang usus halus dan menyebabkan infeksi di sana. Bakteri penyebab demam tifoid banyak berkembang di lingkungan yang kotor, terutama pad alingkungan yang sanitasinya buruk.

Sedangkan penyakit Demam Malaria disebabkan oleh protozoa parasit yang berasal dari golongan plasmodium. Penularan pasmodium penyebab malaria ini melalui gigitan nyamuk kenis Anopheles. Plasmodium penyebab malaria terbagi menjadi 4 jenis. Namun kasus malaria yang sering terjadi disebabkan oleh Plasmodium vivax dan Plasmodium falciparum. Sedangkan lainnya adalah plasmodium ovale dan plasmodium malariae.

  1. Gejala

Perbedaan demam tifoid dan malaria juga bisa dilihat dari gejala yang ada. Gejala Demam Tifoid dimulai dari masuknya bakteri ke saluran pencernaan yang lalu akan berkembang biak dan menembus dindin usus. Bakteri akan mausk ke saluran limfa dan masuk ke pembuluh darah. Jika bakteri saudah menyebar, maka gejala akan mulai terlihat. Beberapa gejala pada penderita tipes adalah sebagai berikut.

  • Badan demam yang kian hari kian bertambah tinggi.
  • Demam yang meningkat pada sore atau malam hari.
  • Demam yang terjadi berhari-hari dan berkepanjangan dengan suhu demam yang konstan.
  • Sakit kepala
  • Rasa tidak nyaman atau sakit di bagian perut
  • Diare atau sulit buang air besar
  • Gejala yang mirip dengan infeksi tenggorokan
  • Badan lemas hingga kehilangan kesadaran

Adapun gejala malaria dimulai setelah beberapa hari hingga beberapa bulan tubuh terinfeksi plasmodium. Beberapa gejala yang seringkali ditemukan pada penderita malaria antara lain:

  • Wajah pucat
  • Nyeri pada persendian
  • Demam
  • Menggigil
  • Mual hingga muntah
  • Pembesaran pada hati dan limpa
  • Rasa geli pada kulit
  • Air kencing atau urine menjadi keruh

Itulah beberapa gejala dari malaria. Namun gejala yang umum terjadi dan khas dari penyakit ini adalah muncul perasaan tiba-tiba merasa kedinginan yang diikuti dengan kaku. Lalu demam muncul dan keringan banyak keluar. Dan gejala khas ini bisa berlangsung setiap 2 hari sekali.

  1. Pengobatan

Perbedaan demam tifoid dan malaria berikutnya adalah dari pengobatannya. Pengobatan pada demam tifoid dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik, karena penyebabnya adalah bakteri. Selain itu pasien akan direkomendasikan untuk meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu melawan bakteri yang ada.

Sedangkan pengobatan pada malaria perlu dilakukan dengan pemberian obat pereda demam, seperti obat paracetamol. Selain itu penungkatan daya tahan tubuh juga direkomendasikan untuk pasien agar dapat lebih cepat sembuh. Sedangkan pemberian obat antimalaria juga bsia diberikan. Salah satu yang sering digunakan adalah Chloroquine. Namun ada beberapa orang yang resisten terhadap Chloroquine ini, sehingga bisa jadi obat antimalaria yang lain diberikan. Beberapa jenis lainnya antara lain Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine, Artesunat-piperquine, Artemether-lumefantrine, Artesunate-amodiaquine, dan Dihidroartemisinin-piperquine.

  1. Pencegahan

Perbedaan demam tifoid dan malaria lainnya tentu bisa dilihat dari pencegahannya. Cara Mencegah Demam Tifoid adalah dengan mencegah masuknya bakteri Salmonella typhi ke dalam tubuh. Bakteri penyebab tipes itu kebanyakan dapat masuk ke dalam tubuh karena makanan dan minuman yang sudah tercemar. Sehingga salah satu cara pencegahan yang direkomendasikan adalah dengan menjaga kebersihan dan kehigienisan makanan sebelum dikonsumsi. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah matang dan sudah dimasak
  • Menghindari mengonsumsi makanan yang mentah atau air yang tidak dimasak sebelumnya
  • Menghindari mengonsumsi makanan yang dibeli di pinggir jalan, apalagi yang sudah terlihat tidak higienis dan tidak meyakinkan kebersihannya
  • Membeli makanan dari warung atau tempat makan yang mencuci piring serta peralatan makan dengan air mengalir, bukan air yang tergenang misalnya air di dalam ember
  • Mencuci tangan sebelum dan setelah makan

Sementara itu, pencegahan dar i penyakit malaria tentunya dengan menghindari gigitan nyamuk malaria atau nyamuk jenis Anopheles. Jenis nyamuk ini memiliki ciri khusus yang berbeda dengan nyamuk demam berdarah. Jika nyamuk demam berdarah lebih suka hidup di air yang bersih, maka nyamuk malaria lebih suka berkembang biak di air yang kotor. Ketahui saja Ciri Nyamuk Malaria dan jaga lingkungan rumah agar selalu bersih. Hindari menggantung pakaian agar tidak menjadi tempat bersembunyi nyamuk. Selain itu lakukan gerakan 3M untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk di sekitar rumah.

Demikianlah beberapa penjelasan dari perbedaan demam tifoid dan malaria yang perlu diketahui. Perhatikan selalu gejala yang terjadi kepada anggota keluarga di rumah. Segera periksakan ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti penyakitnya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda.