12 Perbedaan Nyamuk Demam Berdarah Dengan Nyamuk Malaria

Ada beberapa jenis penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Yang sering dibahas adalah demam berdarah dan malaria. Kedua penyakit ini sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk. Namun kedua penyakit ini disebabkan oleh jenis nyamuk yang berbeda sehingga ada cukup banyak Perbedaan Demam Berdarah dan Malaria yang perlu diketahui. Kita sebagai manusa perlu mengetahui ciri-ciri nyamuk penyebab malaria dan demam berdarah agar dapat mencegah keduanya. Berikut beberapa perbedaan nyamuk demam berdarah dengan nyamuk malaria yang perlu diketahui.

  1. Jenis nyamuk

Perbedaan pertama dari kedua jenis nyamuk ini adalah dari jenis nyamuk itu sendiri. Jenis nyamuk penyebab demam berdarah adalah nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini juga menyebabkan penyakit lain selain demam berdarah seperti chikungunya dan virus zika. Sedangkan jenis nyamuk penyebab penyakit malaria adalah nyamuk Anopheles.

  1. Warna nyamuk

Perbedaan nyamuk demam berdarah dengan nyamuk malaria berikutnya adalah dari warna tubuh nyamuk. Pada dasarnya warna tubuh nyamuk penyebab demam berdarah adalah tubuh yang hitam namun disertai dengan loreng-loreng putih, baik di kaki maupun seluruh badannya. Sementara itu, Ciri Nyamuk Malaria adalah cokelat kehitaman.

  1. Bentuk tubuh nyamuk

Nyamuk yang menyebabkan demam berdarah memiliki bentuk yang sedikit berbeda dengan nyamuk penyebab malaria. Nyamuk aedes memiliki bentuk tubuh yang tidak sama panjang probocisnya. Sementara itu scutelumnya terdiri dari 3 lobus. Bagian ujung abdomen atau perutnya lancip.

Sementara itu nyamuk penyebab malaria memiliki bentuk probocis yang sama panjangnya. Sedangkan scutellumnya memiliki bentuk yang bulat. Kaki atau tungkai nyamuk penyebab malaria ini lebih panjang dan langsing. Selain itu bentuk dan ukuran tubuh nyamuk Anopheles lebih kecil daripada nyamuk aedes.

  1. Lokasi wabah

Ciri Nyamuk Demam Berdarah Dengue adalah  lebih banyak ditemukan di negara-negara tropis seperti Asia Tenggara. Sedangkan nyamuk malaria lebih banyak ditemukan di Afrika atau negara dengan sistem air yang kotor. Namun bukan berarti negara lain tidak ditemukan kedua jenis ini, karena demam berdarah maupun malaria juga ditemukan di negara lainnya.

  1. Kemampuan terbang

Nyamuk penyebab demam berdarah atau nyamuk aedes memiliki kemampuan terbang yang lebih jauh jika dibandingkan dengan nyamuk penyebab malaria. Nyamuk aedes mampu terbang sejauh kurang lebih 100 meter dari tempat pertama kali menetas. Namun, berbeda dengan nyamuk malaria, kemampuan terbangnya hanya beberapa meter saja dari tempat pertama kali ia ditetaskan.

  1. Waktu menggigit

Nyamuk aedes yang betina bisa menggigit manusia dan menghisap darahnya minimal dua hari sekali. Namun nyamuk penyebab malaria bisa menggigit dan menghisap darah sesuka hati atau sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, nyamuk demam berdarah akan aktif di siang hari ketika cuaca masih terang, sedangkan nyamuk malaria tidak demikian.

  1. Cara hinggap

Nyamuk aedes tidak berbeda jauh dengan nyamuk kebanyakan, dimana cara nyamuk hinggap tidak membentuk sudut yang cukup ekstrem dengan permukaan dimana dia hinggap. Sedangkan nyamuk anopheles yang hinggap akan menukik tajam sehingga bagian perut belakangnya akan lebih tinggi daripada bagian depan tubuhnya.

  1. Kemampuan bertahan hidup

Perbedaan nyamuk demam berdarah dengan nyamuk malaria bisa juga dilihat dari kemampuan dalam bertahan hidup. Nyamuk penyebab demam berdarah termasuk ke dalam jenis nyamuk yang cukup lama waktu bertahan hidupnya. Nyamuk aedes dapat hidup selama 2 hingga 3 bulan sejak nyamuk itu menetas. Namun nyamuk malaria hanya bisa hidup selama kurang lebih 10 hari saja setelah menetas.

  1. Jumlah telur

Nyamuk aedes betina dewasa dapat memproduksi telur sebanyak 100 telur setiap kali bertelur. Sedangkan nyamuk Anopheles dapat menghasilkan telur mancapai 200 butir setiap kali bertelur.

  1. Waktu menetas

Nyamuk demam berdarah dapat menetas setelah 2 hari terlur berada di dalam air. Namun jika tidak ada air, telur nyamuk demam berdarah bisa bertahan selama 6 bulan untuk menunggu air kembali menggenang. Sementara itu, nyamuk penyebab penyakit malaria bisa menetas setelah 2 hingga 3 hari.

  1. Tempat berkembang biak

Perbedaan nyamuk demam berdarah dengan nyamuk malaria berikutnya adalah tempat perkembangbiakannya. Nyamuk penyebab demam berdarah akan lebih menyukai berkembang biak pada genangan air yang bersih. Sedangkan nyamuk penyebab malaria lebih suka berkembang biak di genangan air yang kotor. Maka dari itu tidak heran jika wabah malaria lebih banyak ditemukan di daerah pedalaman yang sistem sanitasinya masih tidak cukup baik.

  1. Pencegahan

Tentunya karena tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes dan nyamuk malaria berbeda, maka pencegahan dari perkembangbiakan kedua nyamuk ini juga berbeda. Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue, karena nyamuk aedes penyebab demam berdarah lebih suka berkembang biak di genangan air yang bersih, maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan menutup semua bak penampungan air yang airnya bersih. Namun untuk nyamuk malaria yang lebih suka berkembang biak di lingkungan yang kotor, maka cara pencegahannya adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan di sekitar tempat tinggal.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai perbedaan nyamuk demam berdarah dengan nyamuk malaria yang perlu diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Selalu perhatikan kesehatan keluarga. Jika ada gejala demam yang disebabkan oleh demam berdarah maupun Demam Malaria, segera periksakan ke dokter.