9 Perbedaan Demam Berdarah dan Malaria yang Perlu Diketahui

Ada beberapa penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Jenis penyakit yang namanya sudah tidak lagi asing adalah demam berdarah dan malaria. Akan tetapi, mungkin masih ada beberapa dari kita yang tidak mengetahui bahwa kedua penyakit tersebut sangat berbeda. Lalu apa saja perbedaan demam berdarah dan malaria? Berikut penjelasannya.

  1. Jenis nyamuk

Walau kedua penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk, akan tetapi jenis nyamuk penyebab demam berdarah dan jenis nyamuk penyebab malaria tentu saja berbeda. Nyamuk demam berdarah adalah jenis nyamuk aedes, sedangkan nyamuk malaria adalah nyamuk anopheles.

Ciri Ciri Nyamuk Demam Berdarah Dengue pun berbeda dengan Ciri Nyamuk Malaria. Jika nyamuk aedes lebih suka berada di lingkungan dan air yang bersih, maka nyamuk malaria lebih suka berkembang biak di air yang kotor. Secara fisik pun kedua jenis nyamuk ini berbeda. Nyamuk aedes memiliki bintik atau corak putih. Sementara nyamuk anopheles lebih cokelat kehitaman dan lebih sering ditemukan di daerah pedalaman.

  1. Waktu nyamuk beraktivitas

Nyamuk aedes penyebab demam berdarah seringkali beraktivitas di siang hari saat ada cahaya. Namun, nyamuk penyebab malaria lebih suka menyerang ketika malam hari, terutama saat senja atau saat fajar.

  1. Penyebab

Perbedaan demam berdarah dan malaria selanjutnya adalah dari penyebabnya. Baik demam berdarah maupun malaria memang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Akan tetapi, mikroorganisme yang menyebabkan gangguan pada demam berdarah berbeda dengan malaria. Demam berdarah adalah jenis demam virus dengue yang ditularkan ke manusia ketika nyamuk menggigit. Sedangkan malaria disebabkan oleh plasmodium yang ditularkan saat nyamuk menggigit.

  1. Gejala

Gejala dari kedua penyakit ini juga berbeda, walau mungkin ada beberapa gejala yang terlihat mirip. Pada Demam Berdarah, gejala yang umum terjadi adalah demam tinggi, nyeri pada kepala, nyeri pada persendian, nyeri otot, mual dan muntah, tanda pendarahan seperti ruam, dan sebagainya. Demam berdarah memiliki pola demam yang seperti pelana kuda, yaitu demam tinggi yang akan mereda lalu kemudian kembali meninggi.

Sedangkan pada kasus malaria, gejala yang umum terjadi antara lain demam, menggigil, muntah, sakit kepala, nyeri otot, diare, berkeringat, dan muntah. Demam pada penderita malaria ini biasa diawali dengan kondisi menggigil selama beberapa jam, baru kemudian suhu tubuh akan naik menjadi demam tinggi. Penderita lalu akan mengeluarkan keringat yang banyak. gejala ini bisa muncul setiap 48 jam sekali atau setiap 72 jam sekali.

  1. Masa inkubasi

Masa inkubasi memang akan dirasakan oleh seseorang yang terserang demam berdarah maupun malaria. Akan tetapi, masa inkubasi demam berdarah lebih cepat, yaitu hanya 3 hngga 4 hari saja. Sementara itu, masa inkubasi pada penyakit malaria bisa terjadi lebih lama, yaitu 1 hingga 3 minggu. Bahkan ada juga yang lebih dari itu. Hal itu disebabkan karena plasmodium memang membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk berkembang di dalam tubuh jika dibandingkan dengan virus.

  1. Lokasi wabah

Perbedaan demam berdarah dan malaria selanjutnya adalah dari lokasi dari wabah tersebut. Penyakit demam berdarah banyak dijumpai di beberapa negara, bahkan negara maju sekalipun. Hal ini disebabkan oleh nyamuk aedes yang memang lebih suka berkembang biak di air yang jernih.

Sementara itu, nyamuk malaria yang lebih suka berkembang biak di sanitasi yang buruk, akan lebih banyak ditemukan di negara-negara yang masih belum sepenuhnya berkembang, seperti Afrika atau Asia Tenggara.

  1. Pertolongan pertama

Pertolongan pertama dari kedua penyakit ini juga sangat berbeda. Pada kasus demam berdarah, pertolongan pertama yang perlu dilakukan adalah berusaha untuk menurunkan demam tinggi yang diderita, misalnya dengan memberikan hidrasi sebanyak-banyaknya pada pasien, melakukan kompres, atau obat penurun panas.

Namun pada kasus Demam Malaria. Pertolongan pertama yang sebaiknya dilakukan adalah dengan membaringkan penderita dan mengatasi penderita yang mulai menggigil. Selain itu, juga dengan menambah asupan buah dan sayuran yang bergizi bagi penderita.

  1. Pengobatan

Perbedaan demam berdarah dan malaria berikutnya adalah dari cara pengobatannya. Pengobatan demam berdarah sebenarnya hanya dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul, seperti berusaha meredakan demam, mencegah pendarahan, atau mengatasi pendarahan yang parah.

Sedangkan pengobatan malaria bisa dilakukan dengan memberikan beberapa jenis obat anti malaria. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan serta mengobatinya. Namun jenis obat anti malaria ini perlu disesuaikan dengan jenis plasmodium yang menginfeksi seseorang dan tingkat parahnya gejala yang dirasakan.

  1. Komplikasi

Komplikasi Demam Berdarah bisa berkembang menjadi yang lebih serius, seperti dengue shock syndrome, yang bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyebab kematian pada penderita demam berdarah biasanya adalah pendarahan yang hebat. Risiko komplikasi ini bisa meningkat pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Sementara itu, komplikasi dari penyakit malaria antara lain menyebabkan anemia yang parah, menyebabkan dehidrasi, dan menyebabkan organ tubuh gagal bekerja atau mengalami penurunan fungsi seiring dengan daya tahan tubuh yang menurun drastis.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai perbedaan demam berdarah dan malaria yang perlu diketahui agar dapat lebih memahami dan melakukan pertolongan pertama dengan tepat jika salah satu dari kedua penyakit ini terjadi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.