Apakah Ibu yang Demam Boleh Menyusui Bayi? Ini Penjelasannya

Demam bisa terjadi kepada siapa saja dengan banyak penyebab. Tidak hanya terjadi kepada anak-anak saja, orang dewasa juga kerap kali menderita demam. Bahkan ibu menyusui pun mungkin tidak lepas juga dari berbagai Jenis Demam. Namun mungkin ada kehawatiran tersendiri bagi beberapa ibu menyusui ketika demam menyerang. Mereka mungkin takut jika bayi tertular demam yang sama dengan ibu, karena menganggap bahwa bayi mengonsumsi ASI dari tubuh ibu yang terinfeksi demam. Lalu apakah ibu yang demam boleh menyusui? Berikut penjelasannya.

Menyusui saat Demam

Demam yang terjadi kepada ibu bisa terjadi karena banyak hal. Namun penyebab demam yang paling sering adalah infeksi. Demam Infeksi virus lebih sering menyerang manusia jika dibandingkan dengan infeksi bakteri. Apapun jenis infeksinya, banyak ibu yang berpikir jika virus atau bakteri bisa berpindah ke bayi melalui ASI atau air susu ibu.

Namun pada dasarnya kekhawatiran itu tidak perlu dicemaskan terlalu berlebihan. Karena pada dasarnya ASI bukan media penularan infeksi. Sehingga jika ada pertanyaan apakah ibu yang demam boleh menyusui atau tidak, maka jawabannya adalah boleh, bahkan sangat dianjurkan.

Tapi, mengapa ada banyak kasus dimana bayi ikut terserang demam saat ibu menderita demam? Jika terjadi kasus demikian, maka perlu diketahui bahwa bukan ASI yang menularkan infeksi. Melainkan media lainnya, seperti percikan air liur saat ibu bersin, atau saat berkomunikasi dengan bayi secara langsung tanpa penghalang apapun. Bahkan, sebelum sang ibu sadar bahwa tubuhnya sedang terkena infeksi (12-24 jam sebelum gejala demam muncul), Demam Virus bisa menular dengan mudah ke orang-orang di sekitarnya, termasuk bayi. Sehingga, demam pada bayi yang terjadi setelah ibu demam bukan ditularkan dari ASI.

Manfaat Menyusui walaupun Sedang Demam

Bagi ibu yang masih ragu akan apakah ibu yang demam boleh menyusui atau tidak, maka penjelasan berikut ini mungkin bisa memberikan gambaran yang lebih jelas. Bayi memang sangat membutuhkan ASI dari ibunya. Karena di dalam ASI terdapat kandungan antibodi atau mekanisme pertahan tubuh yang dibutuhkan oleh bayi untuk melawan berbagai infeksi. Baik bayi yang sehat atau bayi yang tidak sehat, membutuhkan antibodi tersebut. Terutama bayi yang sedang sakit.

Jika ibu merasa tidak ingin memberikan ASI kepada bayi karena takut bayi terular, maka menghentikan memberikan ASI kepada bayi justru akan meningkatkan risiko bayi tertular. Mengapa? Karena itu berarti asupan antibodi kepada bayi berkurang karena penghentian pemberian ASI. Sehingga menyusui bayi, walau sedang demam, akan bermanfaat bagi si bayi untuk mencegah penularan dan membantu mempecepat penyembuhan jika bayi sudah tertular sebelumnya.

Selain itu, ibu yang menghentikan pemberian ASI kepada bayi justru akan meningkatkan berbagai masalah di tubuh ibu sendiri. Misalnya payudara yang akan terasa sangat penuh, yang mana kondisi ini bisa meningkatkan risiko mastitis. Mastitis sendiri adalah gangguan peradangan di segmen payudara. Jika mastitis terjadi, maka demam ibu juga bisa bertambah parah, atau berlangsung lebih lama dari seharusnya.

Tips Menyusui saat Demam

Sudah diketahui bahwa menyusui ketika Meriang Pada Ibu Menyusui terjadi ternyata tetap boleh dilakukan, bahkan sangat direkomendasikan. Namun, memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusui bayi saat ibu merasa demam atau tidak enak badan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Jika ibu merasa lelah, lemah, atau merasa tidak sanggup untuk bangun atau berkegiatan terlalu lama saat demam, maka ibu bisa memberikan bayi ASI yang sudah dipindah ke botol dot. Walau penggunaan botol dot kurang direkomendasikan, namun saat kondisi darurat hal ini bisa dilakukan.
  • Sebelum menyusui bayi atau berinteraksi dengan bayi, ada baiknya mencuci tangan dengan menggunakan sabun selama minimal 20 detik. Tujuannya adalah untuk Mencegah Flu pada Bayi dari sentuhan tangan yang terkontaminasi virus.
  • Saat sedang menyusui bayi, sebaiknya gunakan masker atau penutup hidung dan mulut. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus lewat percikan air liur saat menyusui bayi. Terutama jika demam ibu disertai dengan gejala bersin atau batuk.
  • Ganti masker secara berkala jika demam atau gejala infeksi belum mereda selama menyusui bayi. Untuk masker yang sudah terpakai, sebaiknya segera buang ke tempat sampah.
  • Ketika demam, sebaiknya ibu menghindari mencium bayi.
  • Ibu tetap boleh mengonsumsi obat penurun demam, namun gunakan obat penurun demam yang cocok untuk ibu menyusui dan aman untuk bayi.
  • Memperbanyak asupan air putih saat demam akan membantu produksi ASI tetap lancar walau ibu sedang demam. Selain itu air putih yang banyak bagi ibu juga akan mencegah dehidrasi ketika demam terjadi.
  • Jika demam terjadi juga pada bayi, jangan hentikan memberikan ASI, karena ASI akan membantu bayi lebih cepat sembuh ketika demam.
  • Jika demam berlangsung berkepanjangan, atau muncul gejala lain yang menghawatirkan, segera berkonsultasilah dengan dokter.

Demikianlah beberapa hal yang bisa dijelaskan dari apakah ibu yang demam boleh menyusui atau tidak. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda. Tetap jaga kesehatan anggota keluarga di rumah agar tidak mudah terserang virus dan bakteri.