Cara Mengatasi Demam Pada Ibu Hamil Muda yang Perlu Diketahui

Kehamilan merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan, apalagi jika pasangan tersebut baru saja menikah. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa masa-masa kehamilan adalah masa paling rentan bagi ibu hamil terhadap berbagai macam penyakit. Hal ini dikarenakan ibu hamil memiliki sistem imun yang lemah. Di satu sisi sistem imun ibu hamil harus melindungi sang ibu dari penyakit, di sisi lain sistem imun ibu hamil juga harus melindungi bayinya.

Demam atau febris pada ibu hamil adalah salah satu gejala penyakit yang sering menyerang ibu hamil. Biasanya febris muncul karena reaksi tubuh terhadap infeksi yang sedang terjadi baik karena virus maupun bakteri. Ibu hamil baru dapat dikatakan terkena demam febris jika suhu tubuhnya berada di atas rata-rata normal yaitu 37 derajat Celsius. Adapun  tanda dan gejala febris biasanya adalah berkeringat, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, dehidrasi dan lainnya.

Ibu hamil yang mengalami demam memang terdengar cukup mengkhawatirkan, apalagi jika itu adalah kehamilan pertamanya. Namun demam pada dasarnya dapat disembuhkan dengan cara mengobati demam dengan daun Jarakcara alami mengobati demam flu atau dengan konsultasi langsung ke dokter. Bagi ibu yang mengalami hamil muda, ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk meringankan efek samping demam tinggi yang mungkin terjadi. Artikel ini akan membahas mengenai Cara Mengatasi Demam Pada Ibu Hamil Muda.

Penyebab Demam Pada Ibu Hamil

Sebelum membahas mengenai Cara Mengatasi Demam Pada Ibu Hamil, akan lebih baik jika kita terlebih dahulu membahas mengenai penyebab demam pada ibu hamil. Dikutip dari laman www.parents.com, ada beberapa penyebab demam pada ibu hamil, yaitu:

1. Infeksi Saluran Kemih

Sebanyak 10% ibu hamil pernah mengalami infeksi saluran kemih pada waktu kehamilan tertentu. Sistem saluran kemih pada manusia mencangkup ureter, uretra, kandung kemih dan ginjal. Ketika terjadi infeksi, bakteri menyerang sistem saluran ini. Biasanya infeksi saluran kemih pada ibu hamil tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara. Infeksi akan sembuh jika ditangani dengan baik dan banyak minum air putih. Infeksi saluran kemih pada ibu hamil kadang tidak menunjukkan gejala. Namun seringkali gejala yang ditunjukkan adalah adanya demam.

2. Influenza

Semua orang pasti pernah mengalami flu dalam hidupnya. Namun karena daya tahan tubuhnya yang menurun, ibu hamil menjadi lebih rentan terkena flu. Flu berbeda dengan pilek biasa. Gejala yang ditunjukkan oleh flu biasanya lebih parah dari pilek. Selain itu, flu disebabkan oleh jenis virus yang berbeda dengan pilek. Penularan flu pada ibu hamil terjadi melalui batuk dan bersin.

3. Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas (Pilek Biasa)

Gejala yang ditunjukkan oleh pilek biasa mungkin akan mirip dengan flu. Seperti misalnya hidung yang berair, sakit tenggorokan, batuk dan hidung mampet. Namun pilek biasanya tidak lebih berbahaya dari flu. Pilek juga akan sembuh dengan sendirinya dan secara tiba-tiba. Jika pilek tidak sembuh dalam beberapa hari, itu kemungkinan adalah tanda dari infeksi yang lebih serius, seperti sinuitis dan pneumonia.

4. Chorioamnionitis 

Demam tinggi juga dapat terjadi karena infeksi dari bakteri Chorioamnionitis, yaitu bakteri yang menyerang membran di sekitar janin (Chorion dan Omnion). Infeksi ini dapat memicu keringat berlebih dan mempercepat detak jantung. Untuk langkah pengobatan, dokter biasanya akan memberikan antibiotik pada ibu hamil dan menyelamatkan bayinya. Selanjutnya bayi akan diperiksa apakah turut terkena infeksi atau tidak. Kemudian diberikan antibiotik juga.

Cara Mengatasi Demam Pada Ibu Hamil Muda

Demam pada ibu hamil muda dapat ditangani dengan beberapa cara. Dikutip dari laman www.newkidcentre.com, terdapat beberapa cara yang dapat ditempuh ibu hamil untuk meredakan demam yang mereka alami, yaitu:

1. Banyak Minum Air dan Minuman Hangat

Ibu hamil perlu banyak meminum air selama demam. Apalagi jika Ia mengalami mual, muntah, pilek atau diare selama demam. Minum banyak air berguna untuk mengganti cairan tubuh yang hilang selama demam. Dianjurkan untuk minum air putih paling tidak satu gelas setiap jam selama demam. Selain air, minuman hangat seperti teh juga berguna dalam meredakan nyeri tenggorokkan yang dapat terjadi ketika demam.

2. Makan Makanan yang Kaya Akan Vitamin C

Vitamin C adalah penyembuh alami yang dapat menolong ketika demam. Anda dapat mendapatkan vitamin C baik dari buah, sayur maupun jusnya. Jika perut Anda dirasa masih belum sanggup mencerna jus dari buah sitrus seperti jeruk dan lemon, maka buah-buahan dengan tingkat keasaman yang lebih rendah seperti melon, pepaya atau mangga dapat menjadi alternatif pilihan. Hindari mengkonsumsi suplemen vitamin C selama masa kehamilan, kecuali telah mendapat persetujuan dari dokter.

Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C saat hamil merupakan kebiasaan yang baik sebelum kelahiran. Namun jika perut Anda masih belum dapat mencerna dengan baik, dianjurkan untuk melakukan kebiasaan ini ketika keadaan perut mulai membaik.

3. Minum Obat Tertentu

Selama masa kehamilan, parasetamol biasanya dapat menjadi pilihan dalam menyembuhkan demam. Namun perhatikan dosis penggunaan dari label obatnya atau dari pengawasan dokter. Meminum ibuprofen saat hamil sangat tidak dianjurkan.

4. Cara-Cara Lainnya

Cara-cara lain yang dapat ditempuh yaitu:

  • Banyak istirahat. Tubuh yang beristirahat dapat membantu suhu tubuh untuk tetap stabil dan mengurangi resiko jatuh karena pusing.
  • Kompres pada bagian dahi dan/atau bagian belakang leher. Lalu untuk memperlancar sirkulasi, jangan mengenakan pakaian yang berlapis-lapis. Tetapi pakailah pakaian yang terbuat dari katun atau kain yang tipis jika merasa menggigil.
  • Makan makanan seimbang yang mengandung sayur dan buah. Makanan sehat mengandung antioksidan yang berguna dalam melawan infeksi.
  • Mandi air hangat untuk menurunkan suhu tubuh.

Demikianlah penjelasan mengenai Cara Mengatasi Demam Pada Ibu Hamil Muda. Saat hamil, perempuan memang rentan terkena penyakit. Hal ini adalah wajar, mengingat sistem imun ibu hamil yang sedang menurun. Namun keluarga dan suami perlu terus mengawasinya, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.