Demam Kuskus – Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Demam kuskus sesuai dengan namanya, jenis demam  dan penyebabnya yangterkait dengan binatang kukang atau kuskus. Binatang mamalia yang banyak hidup di daerah Indonesia bagian Timur. Meskipun tinggal di hutan-hutan, karena bentuknya yang lucu banyak manusia yang menyukai bahkan memeliharanya di rumah. Inilah yang kemudian menyebabkan masalah penyakit, demam kuskus.

Penyebab Demam Kuskus

Di Indonesia, sebenarnya kuskus termasuk binatang yang dilindungi karena termasuk satwa langka. Namun, banyak orang masih memburu dan menjadikannya hewan peliharaan. Padahal menurut penelitian yang dilakukan oleh Nafisatul Ulfa dan Mirzan Adi Wibowo dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor di Yayasan International Animal Rescue Indonesia (YIARI) menunjukkan adanya potensi zoonosis.

Zoonosis yaitu hewan yang dapat menularkan penyakit kepada manusia atau membawa virus / bakteri / bibit penyakit kepada manusia. Contoh hewan yang paling banyak dikenal jenis zoonosis adalah nyamuk Aedes yang membawa virus demam berdarah.
Di bawah ini penyakit yang ditularkan oleh kuskus :

  1. Cacingan

Jumlah cacing pada kotoran Kukang cukup tinggi. Terutama cacing genus nematoda (cacing gilik) dan Cestoda (cacing pipih). Cacing ini dapat dengan cepat menular kepada manusia melalui telur yang tertelan mapun terhirup. Telur dapat tertelan karena menempel di tangan, buah, air, dan makanan manusia. Sementara telur yang terhirup, biasanya ada di pakaian dan tangan yang menyentuh bagian mulut atau hidung.

Jika cacing menyerang tubuh manusia bagian kulit maka akan tibul pembengkakkan yang disertai warna merah pada kulit tersebut. Jika cacing menyerang bagian pernapasan, maka akan meyebabkan pneuomonia, asma,  demam diare, dan kerusakan hati.

  1. Infeksi Bakteri

Peneliti penyakit menular di Victoria menyebutkan bahwa hewan kuskus atau kukang ini dapat membawa infeksi bakteri Buruli ke dalam tubuh manusia. Bakteri ini dibawa oleh kotoran kuskus yang tersentuh tangan atau bagian lain, termasuk pakaian manusia. Infeksi bakteri inilah yang kemudian menyebabkan demam kuskus.

Gejala Demam Kuskus

Berdasarkan paparan di atas, demam kuskus adalah jenis demam yang disebabkan oleh bakteri yang dibawa oleh hewan kuskus. Gejala demam kuskus, hampir sama dengan gejala demam biasa, yang kemudian diikuti hal di bawah ini sebagai ciri khasnya.

  1. Demam Tinggi

Demam tinggi merupakan reaksi spontanitas tubuh karena adanya infeksi bakteri. Demam mempunyai arti bahwa tubuh seseorang sedang melakukan perlawanan terhadap infeksi. Dan hal ini merupakan pertanda normal, agar seseorang mengetahui bahwa tubuhnya sedang diserang penyakit. Sehingga, hampir semua infeksi akan menghasilkan demam yang bervariasi.

  1. Timbul Bintik Kecil

Gejala spesifik dari demam kuskus adalah timbulnya bintik kecil seperti jerawat pada wajah yang tidak terasa sakit maupun gatal. Namun, berbeda dengan jerawat, bintik kecil ini akan pecah dengan sendirinya atau terkadang tangan tidak sabar memegang-megang hingga pecah. Pecahnya, menimbulkan luka seperti borok yang tidak sedap dipandang. Dari sinilah infeksi dapat menular ke seluruh bagian tubuh. Tangan yang memegang bagian borok kemudian memegang bagian tubuh lain, berarti memindahkan bakteri baru.

  1. Mata sensitive Terhadat Cahaya

Penderita demam kuskus, matanya akan seperti kukang itu sendiri, yaitu sangat peka atau sensisitif terhadap cahaya. Penderita lebih menyukai tempat gelap

Pengobatan Demam Kuskus

Demam kuskus ini jarang terjadi di Indonesia. Meski selalu ada orang-orang yang tidak bertanggungjawab terhadap lingkungannya dan memelihara atau memburu kuskus. Jika sebelumnya penderita demam pernah melakukan kontak langsung dan tidak langsung dengan kuskus, maka dokter akan langsung mencurigai demam ini. Diagnosa dilakukan dengan :

  • Melihat gejala fisik yang terdapat pada penderita demam adalah cara yang cukup efektif untuk mendagnosa tipe demam.
  • Tes darah juga merupakan cara yang paling cepat dan tepat untuk semua penyakit infeksi, secara langsung dengan melihat kadar leukosit / sel darah putih dan trombosit (keeping darah).

Penderita demam kuskus akan diberi obat penurun panas badan atau demam oleh dokter dan antibiotik. Pemberian antibiotik ini juga dilakukan dalam jangka waktu lama, selain menghambat pertumbuhan bakteri juga mencegah bintik kecil menyebar ke seluruh bagian tubuh. Sama dengan penyakit yang disebabkan oleh cacing dari kuskus, demam ini juga dapat menyerang paru-paru dan hati. Bila pengobatan biasa tidak menghilangkan gejala yang ada atau penyakit sudah masuk tahap komplikasi maka operasi akan dilakukan. Selama pengobatan berlangsung kebersihan diri dan lingkungan terus dilakukan,seperti selalu mencuci tangan setiap hendak makan dan menghindari kontak dengan kuskus (jika ada.)

Pencegahan Demam Kuskus

Pencegahan demam kuskus lebih mudah daripada mengobati. Hal yang penting diperhatikan, untuk tidak memburu dan menjadikan kukang sebagai hewan peliharaan. Apalagi di Indonesia hewan ini adalah hewan yang dilindungi. Memelihara berarti melanggar peraturan dan Undang-Undang yang dapat mengakibatkan denda dan kurungan. Selanjutnya, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan penting dilakukan. Tidak hanya mencegah penyakit demam kuskus, tetapi juga mencegah berbagai penyakit demam akut.

Belum banyak referensi tentang demam kuskus. Semoga artikel ini bermanfaat.