Apakah Aman Kerokan Saat Anak Demam?

Kerokan adalah salah satu kebiasaan yang sudah dilakukan masyarakat sejak turun temurun yang dipercaya bisa meringankan dan bahkan mengobati berbagai penyakit seperti kembung, masuk angin, demam panas dan sebagainya. Namun, bagaimana untuk kerokan saat demam?, apakah aman atau berbahaya?, berikut penjelasan selengkapnya untuk anda.

Apakah Kerokan?

Kerokan biasanya dilakukan dengan uang logam atau beberapa benda pipih dan tumpul lainnya. Nantinya, benda tersebut akan digosok berulang kali ke tubuh sampai muncul pola garis berwarna kemerahan pada kulit. Untuk menghindari iritasi pada kulit, minyak kayu putih atau minyak telon akan dioleskan pada tubuh sebelum kerokan. Kerokan ini nantinya akan menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah dan akhirnya aliran darah menjadi lancar sekaligus meningkatkan hormon endorfin atau sering disebut juga dengan hormon kebahagiaan sehingga rasa sakit akibat demam akan berkurang sekaligus memberikan rasa nyaman. Kerokan juga bisa menurunkan prostaglandin yaitu zat penyebab rasa nyeri dan peradangan.

Mengatasi Demam Karena Demam

Kerokan sebenarnya bisa dilakukan pada anak ketika sakit termasuk saat demam biasa. Namun hal penting yang harus diperhatikan adalah kekuatan kerokan dan juga alat yang dipakai sebab tidak boleh terlalu kuat. Selain itu, dibandingkan menggunakan logam, akan lebih baik menggunakan potongan bawang merah untuk kerokan anak saat demam. Namun perlu diketahui jika kerokan saat anak demam tidak akan menyembuhkan namun hanya untuk meringankan gejala. 

Hampir sekitar 70% kasus jenis jenis demam pada anak terjadi karena infeksi virus yang bisa sembuh dengan sendirinya atau dikenal dengan self timed sekitar 5 hingga 10 hari. Apabila demam yang terjadi disebabkan karena infeksi virus, maka perawatan untuk meringankan keluhan yang terjadi bisa dilakukan. Selain kerokan, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam anak seperti:

  • Kenakan pakaian nyaman: Kenakan pakaian nyaman pada anak sebab pakaian tebal bisa membuat suhu tidak bisa mengalami evaporasi sehingga suhu akan semakin tinggi.
  • Kompres air hangat: Kompres air hangat bisa dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh dan meredakan rasa tidak nyaman namun hindari memakai alkohol atau air dingin karena bisa memperburuk gejala demam.
  • Berikan cairan: Untuk mengganti air putih jika anak tidak mau minum, maka bisa diberikan kuah sup, kaldu atau agar agar dingin namun hindari minuman manis dan mengandung kafein seperti kopi dan teh untuk anak.
  • Berikan obat penurun panas: Jika memang diperlukan, maka antibiotik penurun demam bisa diberikan jika suhu sudah melebihi 38.5 derajat celcius seperti parasetamol atau ibuprofen setiap 4 jam sekali ketika demam namun hindari aspirin karena bisa menyebabkan efek samping pada anak.

Sementara untuk 30% kasus demam pada anak lainnya bisa terjadi karena penyakit lain atau infeksi bakteri yang tidak bisa sembuh dengan sendirinya namun membutuhkan penanganan dokter lebih lanjut. Ciri dari demam anak yang membutuhkan pertolongan dokter diantaranya adalah: 

  • Demam kronis sudah melebihi 39 derajat celcius
  • Demam terjadi pada bayi berumur kurang dari 3 bulan
  • Anak tidak mau minum atau mengkonsumsi cairan dalam bentuk apapun
  • Demam juga disertai dengan sakit saat menelan, nyeri pada telinga atau sakit saat buang air kecil
  • Terlihat tanda dehidrasi seperti buang air kecil sedikit, jarang, anak terlihat tidak aktif dan menangis namun air mata tidak keluar.
  • Demam tidak turun sesudah 3 hari

Dari ulasan diatas bisa diketahui jika kerokan saat anak demam boleh saja dilakukan namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan yakni mengganti uang logam atau benda pipih lainnya dengan potongan bawang merah dan jangan lakukan penekanan terlalu berlebihan. Akan tetapi jika gejala kronis saat demam terjadi pada anak, maka jangan tunda dan segera bawa anak anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Semoga bisa bermanfaat.