Mengatasi Demam Ketika Hamil yang Aman Untuk Janin

Ketika masa kehamilan, tidak hanya banyak masalah kesehatan serius yang bisa terjadi namun juga masalah ringan seperti demam. Memang demam yang terjadi selama masa kehamilan termasuk penyakit ringan dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun demam tetap harus diperhatikan khususnya selama masa kehamilan dan tidak boleh diatasi dengan sembarangan obat. Demam bisa saja terjadi pada awal kehamilan dan sudah bisa dikatakan demam jika suhunya sudah lebih dari 38 derajat celcius sehingga akan terasa tidak nyaman, suhu tubuh tinggi, menggigil, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot dan juga dehidrasi. Selain itu menurut teori juga dikatakan jika demam yang sangat tinggi juga bisa menyebabkan cacat lahir khususnya demam pada awal kehamilan antara 5 hingga 6 minggu sesudah pembuahan. Akan tetapi perlu diketahui jika teori tersebut tidak benar benar terbukti sebab banyak ibu hamil yang mengalami gejala demam tidak berdampak buruk pada bayi. Lalu, bagaimana cara mengatasi demam ketika hamil terbaik yang tidak membahayakan bagi bayi dalam kandungan?.

Penyebab Demam Saat Hamil

Penyebab demam pada ibu hamil yang terjadi adalah tanda jika tubuh sedang mengalami penyakit yang serius. Untuk itu demam yang tidak kunjung membaik bahkan bertambah buruk, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter khususnya jika terjadi selama masa kehamilan. Demam adalah salah satu cara yang dilakukan tubuh untuk melindungi bayi dari ancaman berbahaya seperti infeksi virus atau infeksi bakteri. Sedangkan beberapa hal yang bisa menyebabkan demam selama masa kehamilan diantaranya adalah:

  • Pneumonia
  • Influenza
  • Tonsilitis atau amandel
  • Infeksi saluran kencing
  • Infeksi ginjal atau pielonefritis
  • Hipertiroidisme.

Cara Mengobati Demam Saat Hamil

Ketika sedang demam panas, umumnya banyak orang yang langsung mengkonsumsi obat paracetamol termasuk juga dilakukan oleh ibu selama masa kehamilan. Mengkonsumsi obat paracetamol ketika sedang hamil sebetulnya termasuk aman bagi ibu dan janin namun dengan catatan jika dosis yang digunakan sesuai yakni total dosis dalam sehari tidak lebih dari dosis maksimal dan juga tidak dikonsumsi dalam jangka panjang. Sedangkan untuk obat aspirin yang dikonsumsi saat hamil untuk mengatasi demam sangat tidak dianjurkan sebab aspirin bisa menembus ke dalam plasenta sehingga bisa berbahaya untuk janin. Apabila anda tidak ingin menurunkan demam memakai obat obatan, maka ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan dan juga aman untuk bayi dalam kandungan. 

  • Banyak berbaring dan kompres kening atau dahi dengan air biasa. Menempelkan kain basah dan dingin pada dahi akan membantu mengeluarkan panas dari tubuh sekaligus menurunkan suhu tubuh sebagai salah satu cara menurunkan panas pada ibu hamil.
  • Mandi dengan air hangat sangat efektif untuk mengatasi demam selama hamil sebab ketika air menguap dari kulit, maka air juga akan menarik panas dari tubuh sekaligus menurunkan suhu tubuh. Mandi dengan air hangat namun jangan air dingin karena air dingin bisa membuat tubuh menggigil dan suhu tubuh juga akan semakin meningkat.
  • Istirahat cukup sangat penting agar sistem kekebalan tubuh bisa menjalankan tugas dalam melawan infeksi penyebab demam. Selama hamil, sebaiknya hindari aktivitas dan stress berlebihan, kurangi bergerak sekaligus jangan beranjak dari tempat tidur.
  • Pastikan untuk menjaga sirkulasi dalam ruangan berjalan dengan baik agar tubuh tidak kepanasan sekaligus membantu untuk mendinginkan tubuh dari luar.
  • Banyak minum cairan: Menjaga tubuh agar tidak kekurangan cairan menjadi hal penting untuk menggantikan cairan yang sudah hilang ketika demam khususnya saat sedang demam hamil muda yang juga bisa membantu mendinginkan tubuh dari dalam ke luar.
  • Jangan memakai pakaian yang terlalu tebal. Jika tubuh mengalami kedinginan, maka sebaiknya gunakan selimut untuk menutupi tubuh hingga cukup hangat dan buka kembali. Mengenakan pakaian tipis dan tidak berlapis harus dilakukan saat demam di masa hamil sebab menggunakan pakaian berlapis bisa membuat tubuh semakin panas, menyebabkan heat stroke dan bahkan kelahiran bayi prematur sebagai pengaruh demam pada ibu hamil terhadap janin.