Faktor Risiko Penyakit Demam Zika

Demam zika merupakan virus yang bisa menjangkit manusia karena penularan nyamuk aedes aegypti yang sudah terinfeksi virus. Seperti demam berdarah, virus ini juga akan ditularkan ke manusia lewat perantara nyamuk terinfeksi ketika menghisap darah seseorang dan juga bisa ditularkan ketika berhubungan intim dengan seseorang yang sudah terinfeksi dan pada masa kehamilan dimana ibu bisa menularkan virus ke janin namun tetap ada perbedaan demam berdarah dan virus zika. Meski penyakit ini masuk terdengar sedikit asing, akan tetapi Indonesia yang masuk dalam wilayah tropis dan sub tropis ini memiliki potensi cukup tinggi terkena virus tersebut sehingga harus dikenali lebih jauh seperti penjelasan dari kami tentang penyakit demam zika yang kami berikan berikut ini.

Faktor Risiko Demam Zika

Meski bisa terjadi pada semua orang, namun ada beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit demam zika, seperti:

  1. Ibu Hamil

Serangan virus penyebab demam ini tinggi pada ibu hamil sebab ibu hamil yang positif memiliki virus zika bisa menularkan pada janin di dalam kandungan. Apabila virus zika menyerang ibu hamil, maka akan berdampak pada kerusakan jaringan otot serta sistem saraf termasuk juga sistem saraf pusat pada otak janin.

Ibu hamil yang terkena infeksi zika memiliki resiko melahirkan anak microcephaly atau ukuran kepala yang terlalu kecil. Hingga saat ini, hubungan penyakit demam zika pada ibu hamil pada kejadian mikrosefalus bayi yang baru dilahirkan memang belum terbukti secara ilmiah namun bukti ke arah ini akan semakin kuat. Hal ini dihasilkan dari beberapa penelitian yang dilakukan di daerah persebaran virus zika tahun 2015 yang lalu.

Microchepaly pada bayi bisa menyebabkan bayi terkena komplikasi seperti tidak bisa bertumbuh dan berkembang dengan normal, cacat pada wajah, keterbelakangan mental, kejang dan juga hiperaktif. Penyakit demam zika yang terjadi pada ibu hamil bisa terdeteksi dengan pemeriksaan RT-PCR ketika ibu hamil mengalami demam pada minggu pertama gejala virus zika muncul. Untuk itu, ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk tidak melakukan perjalanan ke area wabah virus zika untuk mencegah terjadinya infeksi tersebut.

  1. Hubungan Seksual Tanpa Pengaman

CDC sudah mengkonfirmasi jika penyakit demam zika bisa menyebar lewat hubungan seks seperti sesudah seseorang berkunjung ke area wabah virus zika. Demam zika juga bisa ditularkan lewat hubungan seks meski seseorang yang terinfeksi juga tidak menunjukkan gejala pada saat itu.

Pada bulan Juli 2016 di New York City, kasus pertama membuktikan jika gejala demam zika bisa ditularkan lewat hubungan seks. Ketika itu, otoritas kesehatan Amerika Serikat membuat laporan jika seorang wanita menularkan virus zika lewat hubungan seks tanpa pengaman. Sebelumnya, para ahli hanya menemukan kasus pria menularkan virus tersebut ke pasangannya lewat seks dan juga penularan lewat gigitan nyamuk. Beberapa penelitian memperlihatkan jika virus zika bisa ditularkan dalam darah, air mani, donor darah, air kencing dan juga air liur orang yang sudah terinfeksi dan juga cairan mata.

  1. Bepergian ke Daerah Terinfeksi

Sebagian besar kasus penyebab jenis demam zika dihubungkan juga dengan melakukan perjalanan ke daerah yang sudah terinfeksi. CDC mengeluarkan peringatan perjalanan berhubungan dengan peta penyebaran virus zika. Beberapa daerah tropis yang harus diwaspadai diantaranya adalah:

Negara dengan penyebaran virus zika yang tergolong dalam kejadian luar biasa atau [KLB]:

  • Brazil
  • Cape Verde
  • Colombia
  • El Savador
  • Honduras
  • Martinique
  • Panama
  • Suriname.

Beberapa negara dengan penyebaran zika yang memiliki status transmisi aktif, seperti: 

  • Barbados
  • Bolivia
  • Curacao
  • The Dominican Republic
  • Ecuador
  • Fiji
  • French Guiana
  • Guadalupe
  • Guatemala
  • Guyana
  • Haiti
  • Meksiko
  • New Caledonia
  • Nicaragua
  • Paraguay
  • Puerto Rico
  • Saint Martin
  • Samoa
  • Tonga
  • US Virgin Islands
  • Venezuela.

Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit demam zika juga diketahui bisa membuat seseorang terkena sindrom Guillane Bare yakni sindrom yang ditandai dengan adanya gangguan serius pada sistem saraf pusat sehingga sangatlah penting untuk mencegah wabah dari tipe demam zika tersebut.