Bahaya Demam Pada Ibu Hamil Tua yang Harus Diwaspadai

Banyak orang beranggapan jika kehamilan sudah melewati trimester pertama, maka sudah aman. Janin sudah berkembang lebih baik dan kondisi ibu sudah membaik. Padahal, dalam kesehatan kondisi ibu hami, dari trimester pertama sampai trimester 3 atau sampai melahirkan dan menyusui, termasuk orang dengan kondisi fiosiologis khusus. Sama dengan bayi, balita, dan usia lanjut yang rentan terhadap berbagai penyakit.

Demam yang merupakan mekanisme tubuh dalam menghadapi infeksi atau demam infeksi dapat saja menyerang ibu hamil tua. Dengan demikian, resikonya hampir sama dengan wanita biasa yang demam. Namun, bahaya demam pada ibu hamil tua tidak hanya mengintai ibu, janin juga mempunyai resiko yang sama.

Bahaya demam pada ibu hamil tua, antara lain:

1. Kerusakan Organ Tubuh Janin

Terdapat jenis demam panas yang menyebabkan kerusakan organ tubuh janin. Karena pada trimester 3 atau hamil tua, organ tubuh yang sudah terbentuk belum berfungsi sempurna. Misalnya, jantung dan paru-paru baru tumbuh sempurna ketika usia bayi memasuki usia 36 minggu. Virus TORCH yang banyak ditularkan oleh hewan peliharaan menjadi salah satu penyebab kerusakan organ tubuh Janin. Selain itu, demam infeksi saluran kemih dan demam virus yang banyak berkembang pada daging setengah matang juga kemungkinan dapat merusak organ janin.

Obat yang dikonsumsi tanpa resep dokter ketika demam dapat berbahaya bagi organ tubuh janin. Ibu hamil wajib mengetahui obat yang aman dikonsumsi.

2. Kelahiran Prematur

Di usia trimester 3, bayi sudah dapat lahir. Demam pada ibu hamil 7 bulan atau hamil tua dan tidak tertangani dengan baik dapat membuat kelahiran bayi prematur. Bayi yang lahir prematur, di bawah 36 minggu ada kemungkinan belum sempurna beberapa organ tubuhnya, seperti paru-paru belum stabil, jantung belum sempurna, dan suhu tubuh bayi belum stabil. Itu sebabnya, bayi yang lahir prematur dimasukkan dalam inkubator untuk mendapatkan suhu lingkungan yang stabil dan membantu perkembangan setelah di luar rahim.

3. Kematian

Kematian ibu dan janin dapat terjadi ketika demam berkepanjangan pada ibu hamil. Kematian pada janin dapat terjadi karena tidak cukupnya zat gizi yang masuk untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu panas ibu juga dapat menyebabkan tabung otak yang menjadi pusat koordinasi tubuh janin rusak.

Kematian ibu dapat terjadi untuk berbagai demam, seperti demam berdarah pada ibu hamil, demam tifus, demam malaria, dan lain-lain.

4. Komplikasi

Ketika seseorang sakit, maka hormon dan zat kimia tubuh ikut berubah. Ini terkait dengan usaha tubuh melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Penyakit yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan perubahan beberapa fungsi organ tubuh. Penyakit lain yang lebih parah dapat terjadi, seperti pembesaran limfa dan penurunan dan peningkatan tekanan darah.

5. Kesulitan Melahirkan

Ketika hamil tua belum emmasuki usia melahirkan, ibu hamil dapat melahirkan prematur. Sebaliknya, ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan cukup dapat kesulitan melahirkan. Ini terjadi misalnya karena tenaga atau energi ibu tidak mencukupi, tekanan darah meningkat, pendarahan, dan sebagainya.

Demikian lima bahaya demam pada ibu hamil tua. Menunjukkan bahwa, kehamilan berapa pun usianya tetap harus diperhatikan dengan baik. Suami dan semua orang di sekeliling harus ikut serta merawat ibu dan calon bayi yang akan lahir. Jika gejala demam terjadi, maka harus segera melakukan berbagai tindakan pertama di rumah, seperti :

Yang lebih penting dari semua adalah ibu hamil harus selalu menjaga kesehatan dan bergaya hidup sehat. Pola hidup sehat saat hamil akan mencegah penyakit. Semoga artikel bahaya demam pada ibu hamil tua ini bermanfaat!