Demam Campak Keladi – Gejala dan Pengobatan

Demam campak keladi adalah Bahasa Malaysia atau Bahasa Melayu untuk sebutan demam campak pada anak. Demam yang mempunyai ciri khas keluarnya bintik merah pada tubuh yang disertai gatal ini memang kebanyakan menyerang anak-anak terutama balita. Meskipun tidak menutup kemungkinan demam campak dewasa . Yang jelas, demam ini hanya diderita satu kali seumur hidup seandainya diagnosa dokter tepat.

Mengapa demikian? Karena beberapa demam mempunyai gejala yang hampir mirip, dokter juga seringkali salah diagnosa. Seseorang bisa dinyatakan campak beberapa kali seumur hidupnya. Padahal, jika seseorang sudah pernah terkena campak, dengan sendirinya tubuh membentuk antibodi yang menyebabkan dirinya tidak mungkin menderita campak kedua kalinya.

Penyebab Demam Campak Keladi

Demam campak keladi merupakan salah satu jenis demam yang disebabkan oleh virus measles, yaitu paramiksovirus, sehingga demam ini disebut juga measles, tampak, atau karumut. Dan seperti kebanyakan penyakit yang disebabkan oleh virus, demam ini dapat dengan mudah menular dari penderita campak kepada orang yang sehat. Penularan dapat melalui kontak langsung maupun dari pemakaian bersama suatu alat yang tidak dicuci terlebih dahulu. Misalnya, pemakaian handuk bersama, sprei, peralatan makan, dan sebagainya. Periode penularan demam campak keladi cukup lama, sekitar 4 hari sebelum ruam muncul hingga 4 hari setelah ruam muncul.

Gejala Demam Campak Keladi

Demam campak keladi mempunyai gejala demam biasa di awal, hingga keluar bintik merah. Secara berurutan mulai dari awal demam, gejala tersebut yaitu :

  1. Gejala Awal / Stadium Prodromal

Gejala pada masa ini berlangsung sekitar 2 sampai 4 hari tergantung daya tahan tubuh penderita dan terlihat ketika virus sudah mengalami inkubasi dalam tubuh sekitar 10 hari. Ciri-ciri demam biasa, yaitu :

  • demam anak dari derajat atau demam tinggi
  • demam disertai batuk pilek pada anak
  • tenggorokan merah
  • sakit ketika menelan
  • stomatitis
  • mata bagian konjungtiva merah dan berair atau keluar cairan
  • adanya bercak koplik pada pipi
  1. Stadium Erupsi / Gejala Lanjutan

Stadium ini berlangsung setelah gejalaa wal dan berlangsung sekitar 5 sampai 6 hari. Saat ini, demam tinggi masih berlangsung, kemudian timbul ruam mulai dari di belakang telinga, kemudian ke arah wajah, baru ke seluruh tubuh. Pada demam campak keladi, ruam yang muncul nampak lebih tipis, sama dengan demam campak halus. Ruam pada campak disertai gatal yang sangat. Setelah muncul ruam terkadang masih diikuti dengan sakit perut dan diare.

  1. Stadium Konvalesense / Gejala Penyembuhan

Setelah ruam muncul selama sekitar 3 hari, biasanya warna kemerahan akan mulai menjadi kehitaman, mengering dan mengelupas. Gejala perubahan ruam ini terjadi secara berurutan sesuai dengan ruam yang pertama kali muncul. Artinya, penderita memasuki masa penyembuhan. Masa stadium ini, penderita sudah tidak lagi mengalami demam.

Beberapa orang atau dokter bisa terkecoh dengan gejala ruam atau bintik merah yang menyertai demam. Beberapa penyakit lain, juga mempunyai gejala ruam, seperti :

  • Exantermas subitum
    Penyakit yang juga disebabkan oleh virus dan mempunyai gejala ruam. Namun, ruam penyakit ini akan hilang dengan sendirinya setelah 2 atau 3 hari.
  • Demam Berdarah
    Penyakit demam berdarah juga menimbulkan ruam, biasanya timbul ketika demam mulai menurun. Selain itu, ruam pada demam berdarah bila ditekan tetap tampak merah dan akan hilang dengan sendirinya ketika masa penyembuhan.
  • Rubela
    Rubela atau campak Jerman juga menimbulkan ruam yang hilang dengan sendirinya.
  • Alergi Obat
    Ruam karena alergi terhadap obat biasanya hanya menimbulkan ruam pada daerah tertentu saja.
  • Demam Kawasaki
    Demam Kawasaki atau demam karena peradangan pembuluh darah menimbulkan ruam yang lebih mirip gejala demam berdarah.

Komplikasi Demam Campak Keladi

Demam campak keladi jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan penyakit yang lebih parah bahkan beberapa mengalami kematian. Komplikai yang dapat terjadi, antara lain :

  • Penyakit karena infeksi lain, seperti infeksi bakteri : pneumonia dan bronkhitis
  • Penurunan trombosit seperti pada demam berdarah pada anak yang mengakibatkan beberapa bagian tubuh memar dan mengalami pendarahan
  • Infeksi otak
  • Demam campak keladi menjadi lebih parah gejalanya
  • Diare yang diikuti dehidrasi dan mempengaruhi fungsi beberapa organ tubuh
  • malnutrisi atau kekurangan gizi akut setelah demam campak keladi mengalami masa penyembuhan

Pengobatan Demam Campak Keladi

Tidak ada pengobatan spesifik pada penyakit demam campak keladi Pada dasarnya setiap pendrita akan mengalami proses tiga fase dan akan sembuh dengan sendirinya. Yang membedakan satu dengan yang lain, adalah tingkat keparahannya. Oleh karena itu, pengobatan demam campak diberi pengobatan antara lain :

  1. Obat

Obat yang diberikan adalah obat panas untuk anak-anak, obat mengatasi batuk pilek dan obat diare jika ada.

  1. Memberi Banyak Minum

Memberi banyak minum untuk mencegah dehidrasi apalagi jika demam disertai dengan diare.

  1. Istirahat

Penderita dianjurkan untuk banyak berisitirahat agar demam tidak bertambah parah dan tidak menular kepada orang di sekelilingnya.

  1. Makanan yang Bergizi dan Vitamin

Konsumsi makanan yang bergizi atau tablet dalam bentuk vitamin, selain mempercepat proses pemulihan juga mencegah demam bertambah parah yang mengakibatkan komplikasi.

  1. Mengoleskan Bedak

Bedak atau talk dapat diberikan kepada seluruh badan yang ruam untuk memberikans ensai dingin dan mengurangi rasa gatal.

Selain hal di atas, untuk menurunkan demam panas, anak dapat juga dikompres dengan air hangat. Secara tradisional beberapa masyarakat meminumkan air kelapa kepada anak dengan tujuan mempercepat proses keluarnya ruam.

Pencegahan Demam Campak Keladi

Demam Campak keladi dapat dicegah dengan menghindari penderita demam campak ini dan dengan imunisasi. Imunisasi di Indonesia diberikan beberapa kali ketika masih bayi, sekitar 9 bulan dan ketika usia sekolah. Bahkan bebarapa saat lalu, sekitar bulan Agustus sampai September 2017 ada imunisasi MMR secara serentak di seluruh Indonesia, yang merupakan salah satu cara mencegah demam campak.