Demam Parrot – Gejala – Diagnosis – Pengobatan

Demam parrot merupakan salah satu jenis infeksi langka yang disebabkan karena chlamydia psittaci sejenis bakteri yang dikenal juga dengan nama penyakit psittacosis. Dari data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan jika setiap tahunnya dimulai dari tahun 2010, sekitar 10 kasus demam parrot ini terjadi pada manusia. Selain itu, banyak juga kasus lain yang mungkin tidak terdiagnosis atau tidak dilaporkan mengingat gejalanya serupa dengan penyakit yang lain. Seperti namanya, penyakit ini berasal dari burung liar ataupun burung peliharaan yang sudah terinfeksi kemudian menyebar ke manusia. Selain bisa disebabkan karena burung, demam parrot ini juga bisa disebabkan karena ayam dan juga kalkun.

Riwayat Demam Parrot

Gejala demam parrot ini diketahui pertama kali terjadi pada tahun 1929 dimana seseorang asal Baltimore membeli burung nuri dan semakin lama burung tersebut terlihat sakit. Ketika burung tersebut mati, kedua orang yang merawat burung tersebut juga mendadak sakit. Sejak saat itu, demam parrot semakin cepat menyebar dan kasusnya semakin meningkat dengan gejala yang hampir sama dengan flu atau penumonia.

Gejala Demam Parrot

Burung atau unggas yang sudah terinfeksi terkadang tidak memperlihatkan gejala apapun yang bisa terjadi selama beberapa bulan hingga beberapa gejala lain terjadi. Saat menyerang manusia, gejala yang terjadi serupa dengan flu atau pneumonia sekitar 10 hari sesudah terpapar virus atau bahkan hingga 19 hari sesudah terinfeksi. Ada beberapa gejala dari demam parrot yang bisa terjadi pada manusia seperti:

  • Penyebab demam menggigil
  • Mual dan muntah
  • Kelemahan
  • Diare
  • Kelelahan
  • Batuk kering
  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Peka terhadap cahaya
  • Peradangan organ hati

Diagnosis Demam Parrot

Jenis demam parrot yang merupakan penyakit langka ini membuat dokter juga kesulitan dalam mendiagnosis penyakit ini. Untuk itu, pastikan anda memberitahu dokter saat anda melakukan kontak dengan burung atau unggas. Dalam diagnosis demam parrot, dokter umumnya akan melakukan beberapa tes seperti:

  • Darah dan kultur sputum: Untuk melihat jenis bakteri yang menginfeksi penderita.
  • Foto toraks: Untuk melihat adanya pneumonia yang terkadang disebabkan karena demam parrot.
  • Tes titer antibodi: Untuk melihat apakah antibodi terhadap bakteri penyebab demam parrot dimana antibodi sendiri merupakan protein yang diproduksi sistem kekebalan tubuh pada saat mendeteksi benda asing seperti bakteri dan parasit. 

Pengobatan Demam Parrot

Demam parrot sendiri bisa diatasi dengan antibiotik seperti tetracycline dan doxycycline namun terkadang dokter juga bisa memberikan jenis antibiotik untuk demam yang lain. Sedangkan untuk anak anak yang terkena demam parrot ini biasanya akan diobati dengan azitromisin. Sesudah diagnosis didapatkan, maka pengobatan dengan antibiotik ini bisa dilakukan antara 10 hingga 14 hari hingga demam sembuh.

Selain itu, kebanyakan penderita demam parrot ini juga akan dirawat untuk pemulihan penuh. Pemulihan ini bisa semakin lambat untuk orang yang lebih tua atau sangat muda dan memiliki masalah kesehatan lainnya. Akan tetapi, demam parrot jarang sekali yang bisa menyebabkan kematian pada manusia jika sudah mendapatkan perawatan secepatnya. 

Pencegahan Demam Parrot

Untuk langkah pencegahan salah satu jenis demam virus yakni demam parrot ini dan kebetulan anda memang memelihara burung atau unggas lain, maka ada beberapa langkah pencegahan yang bisa anda lakukan seperti:

  • Membersihkan kandang burung secara teratur setiap hari.
  • Merawat burung untuk mencegah unggas tersebut sakit.
  • Beri makan dengan baik dan pastikan kondisi ruang tidak terlalu penuh dengan burung lainnya.
  • Pastikan untuk meletakkan kandang berjauhan dengan kotoran atau benda lain yang tidak bersih.
  • Cuci tangan sampai bersih sesudah merawat atau memegang burung.
  • Pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik.
  • Periksakan burung ke dokter hewan dengan teratur.

Demam parrot yang termasuk penyakit langka bisa saja terjadi khususnya bagi anda yang memelihara atau ternak ayam, burung, kalkun dan jenis unggas lain. Selain itu, jika ada unggas yang mati, maka hindari menyentuh unggas mati tersebut secara langsung.