Apakah Benar Suhu Tubuh Panas Karena Hipertermia Bisa Terjadi?

Suhu tubuh yang panas memang berhubungan dengan gejala demam. Namun jika suhu tubuh meningkat secara tiba tiba dan tidak wajar, maka ini bisa terjadi karena hipertermia. Hipertermia patut diwaspadai khususnya untuk orang yang tinggal di iklim panas seperti Indonesia dimana bisa menyebabkan sesuatu yang fatal jika tidak segera diatasi dengan baik.

Apakah Hipertermia?

Hipertermia bukanlah rasa kepanasan atau gerah biasa namun merupakan kondisi suhu inti tubuh yang meningkat dan terjadi mendadak dalam waktu cepat akan tetapi tubuh tidak bisa atau tidak memiliki banyak waktu untuk menghasilkan keringat agar bisa mendinginkan tubuh kembali. Suhu tubuh panas karena hipertermia ini umumnya terjadi karena paparan suhu panas lingkungan sekitar yang tidak bisa ditoleransi tubuh seperti cuaca terik luar biasa.

Hipertermia juga bisa terjadi karena kelelahan aktivitas fisik berat sehingga suhu inti tubuh akan meningkat seperti melakukan olahraga di siang hari dalam waktu yang cukup lama. Hipertermia lebih rentan dialami seseorang yang bekerja dalam area panas seperti pemadam kebakaran, nelayan, petani, pekerja pabrik, pekerja las, kuli bangunan dan sebagainya.

Beberapa obat tertentu juga bisa menyebabkan seseorang semakin rentan terhadap sengatan panas seperti obat diuretik atau obat jantung dimana kedua jenis obat ini bisa menurunkan kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri lewat keringat. Sedangkan beberapa orang yang menderita hipertensi dan melakukan diet rendah garam juga bisa terkena hipertermia.

Gejala Hipertermia

Hipertermia yang terjadi seringkali disertai dengan gejala dehidrasi. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang biasanya akan timbul ketika mengalami hipertermia seperti:

  • Pusing dan kelelahan
  • Penyebab demam disertai mual, muntah dan diare
  • Kehausan
  • Urin berubah menjadi gelap pertanda dehidrasi.
  • Demam disertai sakit kepala
  • Kebingungan atau sulit berkonsentrasi
  • Kram otot tungkai, perut atau lengan
  • Kulit berubah menjadi pucat
  • Jantung berdetak lebih cepat
  • Keringan terlalu berlebihan
  • Pingsan
  • Pembengkakan di tangan, betis atau pergelangan tangan yang merupakan gejala edema
  • Ruam merah menonjol di kulit.

Keadaan suhu tubuh dengan demam akut ini tidak boleh dibiarkan karena bisa berkembang menjadi heat stroke dan bisa merusak otak serta beberapa organ vital lain yang bahkan bisa menyebabkan kematian.

Penanganan Hipertermia

Jika gejala hipertermia terjadi, maka sangat penting untuk pergi dari area tersebut dan beristirahat dalam kamar sejuk seperti menggunakan AC sama seperti cara menurunkan demam. Selain itu, perbanyak juga minum cairan untuk mengembalikan elektrolit tubuh yang sudah hilang namun sebaiknya hindari alkohol atau kafein. Longgarkan juga pakaian yang terlalu ketat dan gunakan pakain tipis seperti katun yang bisa menyerap keringat lebih baik.

Langkah lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan manfaat kompres demam memakai handuk dingin pada titik nadi seperti leher, bawah ketiak, titik nadi dan siku bagian dalam serta juga bisa mandi air dingin atau memasang kipas angin. Jika beberapa cara ini masih gagal dan suhu tubuh meningkat hingga 4o derajat celcius, maka segera cara pertolongan medis sebab keadaan ini bisa meningkatkan heat stroke. 

Sesudah pulih dari hipertermia, maka kemungkin besar penderita juga lebih sensitif pada suhu tinggi dalam beberapa minggu sesudahnya. Untuk itu, hindari aktivitas berat saat siang hari dan hindari berolahraga hingga dokter sudah memperbolehkan melakukan beberapa kegiatan tersebut.

Pencegahan Hipertermia

Cara yang bisa dilakukan untuk mencegah suhu tubuh panas karena ciri ciri hipertermia adalah dengan mengenali gejala dan risiko yang umumnya terjadi ketika berada dalam area bersuhu panas. Beberapa langkah pencegahan yang baik dilakukan diantaranya adalah: 

  • Jangan keluar siang hari jika memang tidak diperlukan serta pastikan anda melindungi diri dari panas siang hari.
  • Ketika berada di ruang panas, maka usahakan untuk beristirahat di area sejuk atau ber-AC seperti yang dilakukan untuk mengatasi segala jenis demam.
  • Cukupi kebutuhan cairan dalam tubuh seperti minum air putih atau minuman elektrolit setiap 20 menit sekali untuk mencegah dehidrasi.
  • Memakai pakaian tipis yang mudah menyerap keringat ketika berada diluar ruangan saat siang hari dan gunakan pelindung seperti topi atau payung.