Manfaat Cairan Elektrolit Untuk DBD

Sampai saat ini, penyakit demam dengue atau DBD masih terus menjadi penyakit yang menghantui masyarakat Indonesia. Setiap hari diperkirakan ada sekitar dua orang yang kehilangan nyawa karena penyakit demam berdarah dengue. Untuk itulah, pasien demam berdarah dengue harus mendapatkan perawatan yang tepat seperti salah satunya memperbanyak cairan elektrolit. Cairan elektrolit tidak hanya mengandung air namun juga mengandung kalium, natrium, klorin, kalsium, magnesium dan juga beberapa mineral lainnya. Minuman ini biasanya sering dikonsumsi sesudah berolahraga. Namun sebenarnya, kenapa cairan elektrolit untuk DBD dibutuhkan?.

Alasan Pentingnya Cairan Elektrolit Untuk DBD

Penyakit demam berdarah atau dengue hemorrhage fever bisa terjadi karena virus Den-1, Den-2, Den-3 dan juga Den-4 yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit ini menyebabkan gejala demam tinggi mendadak lebih dari 39 derajat celcius, sakit kepala atau nyeri di bagian belakang mata serta ruam kemerahan pada kulit.

Pasien yang terinfeksi virus dapat mengalami gejala ringan yang bisa disembuhkan dengan rawat jalan. Akan tetapi, ada juga pasien yang mengalami gejala parah sehingga membutuhkan rawat inap. Kunci utama dalam perawatan demam dengue ini adalah dengan meningkatkan asupan cairan seperti salah satunya cairan elektrolit.

Cairan elektrolit bisa membantu tubuh untuk memperlancar metabolisme, menyeimbangkan kadar air, memastikan organ tubuh bekerja dengan normal sekaligus membawa nutrisi ke dalam sel termasuk juga meringankan kondisi pasien demam berdarah dengue.

Ketika virus masuk ke dalam tubuh, sistem imun dengan otomatis akan mengeliminasi virus tersebut dari tubuh dengan cara memproduksi antibodi. Namun sayangnya pada penyakit demam berdarah, sistem imun tidak bisa melawan virus. Padahal sistem imun sudah mengaktifkan sel endotel yakni lapisan tunggal yang membungkus pembuluh darah.

Awalnya, celah pada sel endotel sangat kecil. Akan tetapi semakin sering diaktifkan oleh sistem imun, maka celahnya akan bertambah besar. Akibatnya, plasma darah yang terdiri dari 91% air, glukosa dan nutrisi lainnya bisa keluar dari pembuluh darah.

Seorang dokter memaparkan jika kebocoran plasma akibat bahaya demam berdarah bisa menyebabkan aliran darah menjadi lambat. Ketika tidak sederga ditangani, maka sel sel dalam tubuh tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup sehingga fungsi tubuh bisa terganggu. Bahkan juga bisa menyebabkan kematian apabila kondisinya semakin parah.

Untuk itu, cairan tubuh yang hilang karena kebocoran plasma harus segera diganti dengan cairan yang komponennya hampir sama dengan plasma darah seperti cairan elektrolit. Sebuah studi menunjukkan jika pasien yang mengalami gejala demam berdarah dengue yang mendapatkan cairan elektrolit lebih banyak mempunyai risiko rawat inap yang lebih rendah. Ini artinya pasien kemungkinan besar terhindar dari kondisi yang lebih parah.

Cairan Selain Elektrolit

Cairan yang memiliki komponen hampir sama dengan komponen plasma darah untuk mencegah komplikasi demam berdarah sebenarnya tidak hanya cairan elektrolit. Pasien bisa memperoleh manfaat yang sama dengan minuman elektrolit dari minuman bergula, susu, air cucian beras, oralit dan juga jus buah. Hal terpenting adalah tidak membiarkan pasien hanya mendapatkan cairan berupa air putih saja. Air putih hanya mengandung sedikit mineral jika dibandingkan cairan elektrolit atau minuman lain yang dianjurkan sehingga tidak akan cukup menggantikan plasma darah yang sudah hilang. Berikut ini adalah beberapa cairan elektrolit yang sangat baik diberikan untuk penderita demam berdarah dengue:

  • Air Kelapa Muda: Badan Pangan Dunia PBB mengakui khasiat air kelapa mudah sangat kaya akan elektrolit seperti gula, garam dan vitamin dan beberapa mineral seperti klorida, kalsium, kalium dan magnesium serta vitamin B, vitamin C dan protein sehingga baik dikonsumsi selain jus jambu untuk DBD.
  • Air heksagonal: Pengobatan Cina dan Korea menggunakan air terjun di pegunungan karena kaya akan kandungan oksigen yang sangat baik untuk menggantikan elektrolit tubuh yang sudah hilang.
  • Alang alang: Tanaman alang alang mengandung malic acid, glukosa, citric acid, arundoin, cylindrin, manitol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar dan logam alkali yang bersifat antipiretik atau menurunkan panas, diuretik atau meluruhkan kemih, hemostatik atau menghentikan perdarahan dan menghilangkan haus.