Gejala dan Pengobatan Demam Berdarah Saat Hamil

Demam berdarah dengue atau DBD yang lebih dikenal dengan sebutan demam berdarah tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa dan anak anak, namun demam berdarah saat hamil akibat gigitan nyamuk demam berdarah juga bisa terjadi. Lalu, apa saja gejala demam berdarah saar hamil dan apakah ini bisa berpengaruh pada bayi yang ada dalam kandungan serta pengobatan terbaiknya?. Berikut ulasan selengkapnya untuk anda.

Apakah Demam Berdarah

Sebelum mengulas lebih jauh tentang demam berdarah saar hamil, anda perlu mengetahui lebih jelas tentang apa itu demam berdarah dengue. Demam berdarah dengue merupakan penyakit menular yang diakibatkan karena gigitan nyamuk Aedes aegypti. Sebelum masuk ke fase demam berdarah dengue, seseorang yang tergigit nyamuk akan mengalami kondisi demam dengue dan ini berbeda dengan demam berdarah dengue.

Perbedaan utama dari kedua kondisi ini adalah kebocoran plasma. Darah terdiri dari komponen yakni plasma berupa cairan dan sel darah padatan. Kebocoran plasma merupakan kondisi ketika celah antar sel di pembuluh darah mengalami pelebaran yang menyebabkan keluarnya plasma darah dari pembuluh darah. Akibatnya, darah bertambah kental dan pasokan darah ke organ penting juga berkurang.

Seseorang yang tergigit nyamuk Aedes aegypti namun tidak mengalami kebocoran plasma berarti hanya mengalami demam dengue. Akan tetapi jika demam dengue tidak kunjung sembuh dan bahkan semakin parah serta menyebabkan kebocoran plasma, maka bisa dikatakan sudah terkena bahaya demam berdarah dengur atau lebih sering disebut dengan demam berdarah. Untuk itu dibandingkan dengan demam dengue, demam berdarah adalah kondisi yang lebih serius dan bisa berakibat fatal yakni kematian.

Gejala Demam Berdarah Saat Hamil

Mendeteksi demam berdarah dengue sedini mungkin bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit. Untuk itu, pahami segala gejala yang ditimbulkan ketika demam berdarah saat hamil sangat penting dilakukan. Dari Centers Disease for Prevention [CDC], umumnya seseorang yang mengalami komplikasi demam berdarah dengue termasuk ibu hamil akan mengalami beberapa gejala seperti:

  • Sakit perut yang cukup kronis.
  • Perubahan suhu tubuh dari demam tinggi ke hipotermia yakni ketika tubuh berada di bawah suhu 35 derajat celcius sehingga menyebabkan tubuh menggigil.
  • Demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius dan bisa berlangsung selama 3 hingga 7 hari.
  • Trombosit menurun drastis.
  • Gusi dan hidung berdarah.
  • Muntah terus menerus.
  • Gejala syok seperti keringat dingin, gelisah dan denyut Jantung yang terus meningkat namun tetap lemah.
  • Timbul bintik merah pada kulit karena pendarahan di dalam tubuh.
  • Penumpukan cairan antara dua lapisan pleura atau efusi pleura atau paru paru basah.
  • Asites atau penumpukan cairan di perut.

Jika semua gejala ini hanya dibiarkan dan tidak mendapatkan penanganan serius, maka bisa menyebabkan kematian ibu serta janin.

Apa yang Terjadi Pada Janin Ketika DBD?

Demam berdarah dengue sangat berbahaya ketika terjadi pada wanita yang sedang hamil, sebab jenis virus dengue bisa ditularkan selama kehamilan bahkan pada saat proses melahirkan sedang berlangsung selain juga bisa menyebabkan mimisan saat demam berdarah. Ada berbagai risiko pada janin ketika ibu terkena demam berdarah dengue selama masa kehamilan, yakni:

  • Bayi terlahir dengan berat badan rendah.
  • Bayi terlahir dalam kondisi sudah meninggal atau stillbirth.
  • Kelahiran bayi prematur karena pertumbuhan organ bayi belum sempurna.
  • Keguguran apabila ibu mengalami demam berdarah di trimester awal kehamilan.

Pengobatan Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue membutuhkan pengobatan secepatnya untuk mengendalikan gejala dan menjaga supaya infeksi tidak semakin parah. Umumnya dokter akan memberikan perawatan seperti:

  • Terapi elektrolit.
  • Transfusi darah.
  • Menyuplai cairan lewat cairan infus.
  • Memberikan obat pereda rasa sakit.
  • Memantau tekanan darah secara berkala.
  • Terapi oksigen.

Dokter nantinya akan terus memantau kondisi tubuh dan memberikan berbagai perawatan lainnya sesuai dengan respon tubuh.

Pencegahan Demam Berdarah

Selama masa kehamilan, anda harus melindungi diri dari demam berdarah dengue dan ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, seperti:

  • Menjaga kebersihan lingkungan dan menutup genangan air di sekitar rumah.
  • Mengenakan pakaian longgar berwarna terang dan menutupi lengan serta kaki untuk mencegah gigitan nyamuk.
  • Memakai kelambu ketika malam selama tidur dan obat pengusir nyamuk baik yang diaplikasikan pada kulit atau obat nyamuk semprot.